Tanaya Aprilia Giofian, Runner-up Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD

Maraknya penggunaan deterjen yang tidak ramah lingkungan mengundang keprihatinan siswa SDN Dukuh Menanggal I Surabaya ini. Dia melakukan budidaya tanaman klerak atau lerak, penghasil buah yang bisa berfungsi sebagai deterjen ramah lingkungan. Tanaya Aprilia Giofian, nama siswa ini. 

“Saya budidaya tanaman klerak di rumah dan di sekolah. 103 batang yang sudah tumbuh dan masih ada di rumah. 21 batang sudah dibagikan dan ditanam di luar,” kata Tanaya Aprilia Giofian, yang lahir di Surabaya, 9 April 2009.

Menurut Tanaya, budidaya tanaman klerak memiliki tantangan tersendiri bila dibandingkan dengan budidaya tanaman yang lainnya. “Lama pecah bijinya 3 – 5 bulan dengan cara yang biasa,” kata Tanaya. 

Kalau menggunakan metode perendaman dengan hormon pertumbuhan bisa cepat pecah dormansi bijinya. “Bisa lebih cepat tumbuhnya juga bila menggunakan perendaman dengan hormon pertumbuhan,” tambah Tanaya. 

Tanaya bersama tim lingkungan hidup SDN Dukuh Menanggal I Surabaya saat membuat vlog kegiatan Ecopreneur di sekolahnya

Tanaya menjelaskan bahwa dia biasa melakukan penyemaian biji buah lerak dengan menggunakan baskom yang diisi tanah. “Di baskom masih ada 51 butir. Ada 5 biji yang sudah tumbuh,” jelas Tanaya. Sedangkan lebih dari 40 biji yang disemai di sekolah gagal.

Runner-up Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD ini menjelaskan bahwa lerak ini 100 persen alami dan biodegradable. “Karena serangga secara alami menjauhi saponin yang dihasilkan lerak ini. Jadi tidak perlu pestisida di dalam budidaya lerak,” jelas Tanaya.

Lerak juga berfungsi sebagai antimikroba. “Lerak aman untuk pembersihan, hypoallergenic dan cukup lembut untuk digunakan pada kulit sensitif, serta pakaian bayi. Buah ini memiliki aroma seperti buah nanas. Tetapi tidak meninggalkan aroma bila digunakan mencuci,” ujar Tanaya. 

Menurut Tanaya, lerak sangat banyak manfaatnya untuk pembersih. “Bisa untuk pembersih apapun. Untuk yang terbiasa dengan busa melimpah, mungkin di masa transisi akan agak boros karena busa yang dihasilkan lerak tidak sebanyak sabun biasa,” kata putri dari pasangan Yogi Satria Putra dan Sofia Henmi Juanti ini.

Lerak, menurut Tanaya bisa digunakan untuk mencuci pakaian dengan menggunakan mesin cuci. “Jumlah lerak yang harus digunakan tergantung pada banyaknya cucian dan kotornya,” ujar Tanaya.

Tanaya ditemani kedua orang tuanya dan gurunya saat diterima Walikota Surabaya di kediamannya

Saponin dalam buah lerak biasanya dilepaskan lebih efektif pada suhu yang lebih tinggi. “Jika mencuci dengan air dingin, cukup rendam seluruh tas kain yang berisi buah lerak dalam mangkuk air panas selama beberapa saat sebelum dimasukkan ke mesin cuci. Tambahkan air yang diisi saponin dari mangkuk ke tempat cuci juga,” tambah Tanaya.

Sabun berry (lerak) dapat digunakan kembali, selama masih mengandung saponin. “Untuk mengujinya, peras saat basah, dan jika masih ada cairan berbusa, artinya masih dapat digunakan lagi untuk mencuci,” ujar Tanaya, yang sangat aktif bergiat bersama Paguyuban Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019 ini. 

Tanaya menyarankan untuk menggunakan buah lerak baru untuk mencuci banyak dan kondisi cucian yang sangat ternoda. “Gunakan kembali leraknya untuk beban ringan yang tidak mengandung banyak kotoran,” tutur Tanaya.

Saat mencuci putih, terutama putih dengan noda berat, Tanaya menyarankan untuk ditambahkan cuka atau soda kue. “Biar daya bersihnya menjadi lebih ekstra,” kata siswa yang hobi bermain keybord dan bernyanyi ini.

Tanaya menjelaskan bahwa selama siklus bilas mesin cuci, saponin berfungsi sebagai pelembut kain alami. “Jika ingin menambahkan wewangian ke cucian, coba tambahkan beberapa tetes minyak esensial favorit ke dalam kantong kain yang berisi buah lerak ini,” tambahnya.

Siswa yang suka buat vlog ini termasuk yang banyak merasakan manfaat dari lerak. “Kutu rambut saya pernah menjadi lenyap setelah menggunakan shampo dari klerak. Saya mencampurnya dengan jerami,” tutur Tanaya.

“Kalau resep keluarga saya, 250 gram lerak yang sudah dibuang bijinya, pandan, kayu manis, abu jerami dan lidah buaya direbus dalam 5 liter air,” terang Tanaya Aprilia yang bercita-cita menjadi pilot ini. Direbusnya menggunakan kuali tanah liat dengan api kecil selama 2 – 3 jam.

Penulis: Mochamad Zamroni.

24 thoughts on “Tanaya Aprilia Giofian, Runner-up Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD

  • Maret 4, 2020 pada 09:59
    Permalink

    Luar biasa… ???

    Balas
    • Maret 4, 2020 pada 10:51
      Permalink

      Alhamdulilah sukses untuk Tanaya mudah2 an dengan proyek pembuatan sampoh dengan bahan lerak dan jerami tanpa bahan kimia menjadikan inspirasi bagi siswa SDN Dukuh Menanggal 1lainnya dan juga mengikuti jejaknya untuk menjadi juara.

      Balas
      • Maret 5, 2020 pada 06:56
        Permalink

        Alhamdulillah, sukses mbak tanaya, semoga metode lerak ini semakin banyak yang memakainya jadi lingkungan makin bersih dari detergen, amin

        Gusti Ayu Putu Airinisa A Z
        #MediaPromosiPangeranPuteriLH2020SD
        #pangeranputerilh2020
        #pangeranputerilh2020sd_442
        #tunashijauid
        #climateaction
        #sdnmedokanayu2
        #dispendiksby

        Balas
        • Maret 6, 2020 pada 22:07
          Permalink

          Tunas Hijau sudah melahirkan generasi generasi muda yang cerdas dan terampil.
          Sukses buat Tanaya
          Sukses buat Tunas Hijau
          Sukses buat para kader lingkungan
          Semoga saya bisa mengikuti jejakmu, aamin…?
          Salam Generasi 4.0
          Dari Zaskia Olivia Putri
          No. Peserta 428
          Asal SMPN 15

          Balas
    • Maret 5, 2020 pada 13:32
      Permalink

      Sukses selalu ya dek, smoga istikomah menghijaukan kota mu
      Do the best

      Balas
    • Maret 10, 2020 pada 10:56
      Permalink

      Assalamualaikum wr wb
      Nama:Sandy
      Sekolah:SDN PENELEH 1
      No peserta:462
      Hebaaaaaat luarrrrrrr biasa??????semangat????wasssalam

      Balas
  • Maret 4, 2020 pada 10:01
    Permalink

    Luar biasa…. ??☺

    Balas
  • Maret 4, 2020 pada 11:05
    Permalink

    Mantap neng… Lanjutkan … Adem suroboyo ne…

    Balas
    • Maret 5, 2020 pada 13:18
      Permalink

      Good job sayang… Lanjutkan perjuangan mu. Semoga ada TANAYA lainnya yg mengikuti jejakmu.. ??

      Balas
  • Maret 4, 2020 pada 11:20
    Permalink

    NAMA SAYA LAILATUL FATKHIAH

    DARI SDN TANAH KALI KEDINDING 1/ 251

    NOMER PESERTA 270

    TANGAPAN SAYA MEMBUAT PROYEK INI HANYA 1 KEINGINAN LINGKUNGGAN BERSIH DAN ASRI APAPUN ITU BILA DI LAKUKAN DENGAN SUNGUH-SUNGUH AKAN BERHASIL

    Balas
  • Maret 4, 2020 pada 14:16
    Permalink

    Kami bangga padamu….
    From zero to care !!!

    Balas
  • Maret 5, 2020 pada 13:24
    Permalink

    Nice, keepitup. Luarbiasa, Sukses terus Naya…

    Balas
  • Maret 5, 2020 pada 13:25
    Permalink

    Terus berjuang, mencapai keberhasilan untuk banyak orang…

    Balas
  • Maret 5, 2020 pada 13:39
    Permalink

    Mantap arek, inovasi yang sangat berguna untuk masyarakat

    Balas
  • Maret 5, 2020 pada 13:41
    Permalink

    Mantap adik, inovasi yang sangat berguna untuk masyarakat

    Balas
    • Maret 8, 2020 pada 08:25
      Permalink

      Sukses terus untuk Tanaya?. Tetap semangat dalam merubah lingkungan menjadi lebih baik.?

      Fadia Salsabila/452
      SMPN 15 sby

      Balas
  • Maret 6, 2020 pada 22:00
    Permalink

    Semangat Tanaya….. Semoga penggunaan detergen akan berkurang dengan adanya detergen alami dari klerak ini, dan… Pastinya ramah lingkungan. Zero waste

    Balas
  • Maret 7, 2020 pada 09:22
    Permalink

    Semoga dengan adanya proyek ini kita dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan

    Balas
  • Maret 8, 2020 pada 08:36
    Permalink

    semoga pembudidayaan tanaman klerak lebih banyak dan dapat mengurangi pemakaian bahan kimi yang berlebihan

    Balas
  • Maret 8, 2020 pada 08:49
    Permalink

    Waduhh kerennn nih. Calon generasi maju.

    Balas
  • Maret 10, 2020 pada 10:57
    Permalink

    Assalamualaikum wr wb
    Nama:Sandy
    Sekolah:SDN PENELEH 1
    No peserta:462
    Hebaaaaaat luarrrrrrr biasa??????semangat????wasssalam

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Deninta Vasthy Berliani_344 (SMPN 6 Surabaya) Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *