Estetia Kirimi Surat Produsen Minuman Kemasan, Ajak Peduli Sampah Saset
Estetia Mustika Shani (13), finalis puteri lingkungan hidup 2020 dan siswa SMPN 61 Surabaya, mengirimkan surat kepada beberapa perusahaan teratas yang memproduksi minuman berkemasan saset, Senin (10/8/2020) pukul 13.00 WIB di Kantor Pos Taman Apsari Surabaya.
“Minuman kemasan saset itu saya kumpulkan dari 33 warung kopi yang saya adopsi di Surabaya barat sejak Januari 2020,” kata Estetia didampingi oleh kakaknya, yang Puteri Lingkungan Hidup 2019 Erina Maula Hassya, orang tuanya dan juga Tunas Hijau.

Estetia mengirimkan surat itu kepada PT Nutrifood Indonesia, dengan produk Nutrisari yang menempati peringkat teratas dnegan 19.6%. Dia juga mengirimkan surat itu kepada PT Santos Jaya Abadi – Good Day Freeze 15,96%, PT Forisa Nusapersada – Pop Ice, PT Frisian Flag – Frisian Flag 6,26%, PT Nestle Indonesia – Dancow 5,23% dan PT Java Prima Abadi – Kopi Luwak 4,47%.
Estetia juga sosialisasi menggunakan media promosi kreatif yang dia buat. “Saya promosi kepada orang-orang yang saya temui di kantor pos ini mengenai bahaya sampah saset dan mengurangi penggunaannya,” ujar Estetia. Protokol kesehatan juga dengan disiplin diterapkan dalam aksi ini dengan pemakaian masker dan faceshield.

Dalam surat yang dia tulis tangan disertai beberapa kemasan saset itu, dia menghimbau agar pabrik minuman kemasan saset mulai memikirkan alternatif kemasan yang lebih ramah lingkungan, bernilai ekonomis dan juga memikirkan keberlanjutan lingkungan hidup dari sampah saset yang dihasilkan.
Pasalnya, menurut riset yang dilakukan oleh Estetia, selama ini sudah tidak ada lagi industri pengolahan sampah saset yang dihasilkan. “Sampah saset juga tidak bernilai ekonomis. Saset menggunakan jenis plastik multilayer yang tidak mudah diolah industri. Jadinya, sampah saset hanya akan menumpuk di tempat pengolahan (pembuangan) akhir sampah di tiap kota/kabupaten di Indonesia.

Dalam surat yang dikirimkannya, Estetia mengajak para produsen minuman kemasan saset untuk mulai memikirkan kemasan produk yang ramah lingkungan. “Atau upaya lain yang bisa dilakukan agar sampah saset itu tidak hanya memenuhi tempat pembuangan akhir sampah di tiap kota/kabupaten di Indonesia,” terang Estetia.
Sementara itu, pada program adopsi warung itu, Estetia mengajak pemilik/penjual warung kopi untuk memilah sampah saset kemasan minuman yang dihasilkan dan ditaruh di wadah khusus yang dia berikan kepada setiap warung.
“Saya kemudian mengolahnya menjadi ratusan produk bermanfaat dan bernilai ekonomis,” terang Estetia. Sudah lebih 78 kg sampah saset diolah Estetia dari 33 warung yang diadopsinya.
Produk bermanfaat yang dibuat oleh Estetia umumnya berupa produk anyaman. Ada yang berupa tas, gantungan kunci, dompet, dan taplak. Ada juga yang berupa ecobrick berbentuk kursi dan meja. “Daur ulang yang saya lakukan berupa hand made yang butuh waktu tidak sebentar,” kata Estetia. Tentu daur ulang akan lebih efektif secara industri, menurutnya.
Penulis: Mochamad Zamroni
Terima kasih banyak kepada Tim Tunas Hijau dan media yang sudah mengapresiasi kegiatan saya. Terkhusus untuk Tim Tunas Hijau yang sudah mendukung dan selalu mensupport saya untuk mengembangkan proyek lingkungan hidup🙏 Saya akan semakin semangat melakukan aksi proyek lingkungan hidup saya yang semoga bisa bermanfaat untuk sesama dan alam semesta, Aamiin😁👌🙏🌱