Biopori Baru di Lokasi Baru SDN Margorejo I
Salah satu realisasi sekolah sadar iklim Surabaya ECO School 2020 adalah pembuatan lubang biopori baru yang difokuskan pada saluran air hujan, bukan selokan. Hal ini untuk memperbanyak peresapan air hujan ke dalam tanah. Sebab, perubahan iklim mengakibatkan hujan sporadis.
SDN Margorejo I Surabaya termasuk salah satu sekolah dasar yang merealisasikan pembuatan lubang resapan biopori baru. Lubang biopori di sekolah, yang baru menempati gedung barunya ini, melibatkan kolaborasi guru, siswa dan orang tua dalam jumlah yang sangat terbatas dan protokol kesehatan ketat.
Target pembuatan biopori berada di saluran air hujan dan halaman gedung baru. Menurut Sri Kis Untari, kepala SDN Margorejo I, gedung baru masih minim sarana pengelolaan lingkungan hidup.
“Gedung baru SDN Margorejo I Surabaya memang kami fokuskan untuk penambahan saranan/prasarana pengelolaanlingkungan berkelanjutan. Kami galakkan bersama warga sekolah,” katanya.
Pembuatan lubang biopori baru dilaksanakan akhir pekan kedua Oktober 2020. Meskipun dengan peserta terbatas mematuhi protokol kesehatan tetapi kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan sukses.
Kegiatan tersebut sedikitnya diikuti oleh 35 siswa beserta keluarga. Dipimpin langsung oleh Kepala SDN Margorejo I Surabaya Sri Kis Untari, mereka berhasil membuat 8 lubang resapan biopori baru.
“Kemarin (saat pembuatan lubang biopori) itu kendalanya ada di kondisi tanah sekolah yang sebagian adalah tanah urug, sehingga ketika mencapai kedalaman 40 cm lebih banyak dibantu oleh petugas keamanan dan kebersihan,” ujar Mia, bendahara sekolah dan juga ketua Surabaya Eco School 2020 SDN Margorejo I.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni