Kawit, Penggerak Lingkungan Masyarakat dan SDN Banjar Sugihan II Surabaya
Semenjak pemberlakuan school from home sebagai dampak pandemi COVID-19 di Kota Surabaya, praktis kegiatan pembelajaran di sekolah terhenti. Begitu juga dengan program lingkungan hidup. Namun, beberapa sekolah tetap eksis melakukan kegiatan lingkungan hidup di sekolah. Di antaranya SDN Banjarsugihan II Surabaya.
Sosok di balik masih bergeliatnya program di tengah pandemi di sekolah ini ialah Kawit. Guru olahraga ini terkenal aktif sebagai pegiat lingkungan sejak 2004. Amanah pertama ketika bergiat lingkungan hidup adalah sebagai ketua tim adiwiyata sekolah.
Di bawah kepemimpinan Kepala SDN Banjar Sugihan II Surabaya Ana Sumarna yang baru bertugas beberapa bulan, Kawit semakin mendapat angin segar untuk menggelorakan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah ini.

“Peran saya secara riil di sekolah yaitu pengomposan, pembuatan tong aerob, dan sebagai pembina hidroponik,” ujar Kawit. Sekolah ini sukses berhidroponik hingga panen ratusan nettpot sampai didatangi oleh Kapolres dan Danramil setempat.
Berkat aktifnya pengelolaan hidroponik di SDN Banjar Sugihan II, Kawit sering mengisi materi hidroponik di sekolah lain. “Di antaranya di SMP Negeri 20 Surabaya dan SDN Lakarsantri,” kata Kawit
“Selama pandemi COVID-19 saya hampir setiap hari ke sekolah untuk melakukan program lingkungan, atau hanya sekedar mengecek beberapa fasilitas pengelolaan lingkungan,” tutur Kawit.

Menurutnya, melakukan aksi selama pandemi mempunyai beberapa hambatan yaitu kurangnya keterlibatan tim lingkungan, sehingga ketika aksi terasa sepi dan kurang seru. Meskipun dalam beberapa kesempatan beberapa guru melakukan aksi bersama dengan penerapan protokol kesehatan.
Selama pandemi COVID-19, Kawit juga mengaplikasikan hidroponik di rumahnya setelah pembelajaran daring. Ia juga melakukan berbagai pembibitan serta pengolahan sampah. Pembibitan tanaman dikhususkan sebagai amal karena akan disumbangkan ke beberapa RW.
“Khusus untuk pembibitan, hasilnya saya sumbangkan sebanyak 50 tanaman nangka RW 09 Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep,” ungkap guru kelahiran Kota Pahlawan Surabaya ini.

Pada Surabaya Eco School 2020 yang befokus pada realisasi keluarga sadar iklim menjadi acuan bagi Kawit dalam menentukan role model aksi peduli lingkungan yang bisa diterapkan di rumah khususnya bagi siswa.
“Sejak satu bulan kemarin sudah saya umumkan kepada wali murid melalui daring untuk ikut beraksi dari rumah. Paling mudah yaitu melakukan perawatan tanaman dan melaporkan perkembangannya kepada kami,” jelas Kawit.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni
Slamat d sukses y p kawit…sambikerep sangt membutuhkn orang” yg berjiwa lingkungn seperti p kawit yg sangt luar biasa tnp membeda” bedakn kelurhn smuax d rangkul u keberhasiln d bidng lingkung…mia doakn semangt d seht seht sllu….Aamiiin
Slamat d sukses buat p kawit…yg sangat luar biasa d bidang lingkungn kecmtn sambikerep,tnp hrus membeda” bedakn dgn kelurahn lainx smuax d rangkul d bidang lingkungng…smoga kiprax d masyrkt bs menginspirasi bagi kader lingk sambikerep khususx mia…slm seht sllu buat p kawet yg luar biasa…Aamiiin
Sukses selalu kakakku…
Tetap semangat ❤️
Tetap semangat ya pak utk membuat sambikerep lebih baik dan lebih maju lagi. Tak lupa ucapan trimakasih dari warga rw 4 sambikerep karena berkat jenengan, pak Rosikin dan segenap tim yg byk membantu sehingga kampung kita di thn 2019 bisa masuk di 75 kampung terbaik di Surabaya. Semangat.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman yang memberikn inspirasi dan support yang baik
Mantap,pak,terus menginspirasi
MASITHA NAJMA ASY SYIFA
128
SMPN 26
BUDIDAYA SRIKAYA