Rosella di SDN Ngagel I, Hidroponik di SDN Ngagel Rejo I

Selama pandemi COVID-19, SDN Ngagel I Surabaya kurang optimal mempertahankan ikon sekolah, yaitu tanaman rosella. Banyak tanaman rosella kering karena kurang control dan perawatan yang baik. Setelah diberlakukan guru piket, tanaman rosella mulai dihidupkan 

“Selama pandemi, banyak tanaman kurang perawatan karena tenaga terbatas,” ujar Tawang, guru pembina lingkungan hidup SDN Ngagel I, kepada Tunas Hijau saat pembinaan dan evaluasi lapangan Surabaya Eco School 2020 di sekolahnya, Senin (12/10/2020).

Kini, rosella di SDN Ngagel I Surabaya mulai tumbuh subur berkat perawatan maksimal oleh guru pembina lingkungan dan guru piket. Sedikitnya 27 tanaman rosella yang sudah berbunga dan siap dipanen. 

Tim lingkungan SDN Ngagel I juga mempersiapkan untuk pembibitan lagi. “Sudah kami proses pengeringan bibit, tinggal tanam saja. Kami menunggu pemesanan tanah sebagai medianya,” lanjut Tawang.

Hidroponik di SDN Ngagel Rejo I Surabaya

Lain cerita dengan SDN Ngagel Rejo I Surabaya. Sekolah ini mulai aktif penghijauan tanaman sayur dan hidroponik. Proses hidroponik sudah mencapai tahap pembesaran menggunakan sistem NFT. 

“Hidroponik yang kami bibit adalah kangkung serta selada. Umurnya sudah menginjak dua minggu. Alhamdulillah sehat semua,” ujar Suminah, guru pembina linkungan hidup SDN Ngagel Rejo I.

SDN Ngagel Rejo I Surabaya juga berhasil menyulap gudang sekolah di lantai dua menjadi kebun sayuran. Sayuran yang ditanam dalam berbagai macam media tersebut adalah pare, kangkung, waluh, dan timun belanda. 

“Kami memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun. Ini adalah ide petugas kebersihan kami. Gudang outdoor yang awalnya rusuh tidak terawat diubah menjadi kebun sayuran,” ujar Suminah.

Penulis: Fatih Abdul Aziz

Penyunting: Mochamad Zamroni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *