Konservasi Air SDN Nginden Jangkungan I
Musim hujan merupakan rahmat bagi seluruh mahluk hidup yang berada di bumi. Namun sebagian air hujan sering terbuang sia-sia mengalir ke kali tanpa pemanfaatan. Namun SDN Nginden Jangkungan I Surabaya berusaha memaksimalkan potensi sekolah untuk pemanfaatan air hujan.
Ide tersebut merupakan lanjutan dari program Surabaya Eco School dari tahun-tahun sebelumnya yang berfokus pada konservasi air. Meskipun sudah 5 tahun berlalu namun konservasi air hujan di sekolah ini terus dilakukan.
“Tandon penampungan 2000 liter kami dapatkan ketika menjadi finalis Surabaya Eco School 2013. Sampai sekarang tetap kami manfaatkan sebagai penampungan air hujan,” ujar Anik Widarti salah satu Pembina lingkungan SDN Nginden Jangkungan I Surabaya.
Air hujan tersebut berasal dari talang air genting kemudian diarahkan ke mulut tendon air. Hanya dengan 2-3 kali hujan sekolah mampu menampun 2000 Liter air.
Menurut Anik, air hujan yang sudah tertampung sering dimanfaatkan untuk siram tanaman sekolah dan penggantian air hidroponik. Selain itu, pemanfaatan air hujan juga digunakan sebagai air untuk bersih-bersih sekolah.
Tidak hanya air hujan, sekolah dengan sebutan nginja satu ini juga menampung air ac dan air bekas cuci tangan. Khusus air ac ditampung dengan tong bekas cat 50 liter, dalam penggunaan normal satu hari air ac sudah penuh. Air ac digunakan untuk menyiram tanaman dibelakang gedung sekolah tak jauh dari penampungan.
“Kami berusaha komitmen untuk konservasi air. Sumbernya beragam mulai dari air hujan, air ac, dan air bekas cuci tangan. Untuk kedepan kami berencana melakukan konservasi air wudhu,” tutur Anik.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Ayo terus lakukan konservasi air di sekolah, di rumah, dan ajak tetangga sekitar. Setetes air untuk cucu dan cicit!