SMPN 40 Manfaatkan Bekas Tandon Sebagai Media Pengomposan
SMP Negeri 40 Surabaya berhasil menempati peringkat terbaik IV tingkat SMP Surabaya Eco School 2020. Si Cilung Spenforty adalah julukan bagi tim lingkungan hidup SMP Negeri 40 Surabaya. Pencapaian sekolah ini merupakan kerjasama antara guru dan siswa dalam merealisasikan sekolah sadar iklim dan keluarga sadar iklim.
Pembuatan biopori baru di SMP Negeri 40 terbilang cukup banyak yaitu 50 lubang baru. Program tersebut merupakan aksi dari realisasi sekolah sadar iklim poin 4 yaitu pembuatan lubang biopori baru. Pembuatan lubang biopori tidak dibuat disembarang tempat melainkan di parit atau tempat air hujan tergenang di area sekolah. Pembuatan biopori baru membutuhkan waktu 2 minggu karena keadaan bawah tanah yang sulit ditembus bor biasa.
Selain itu, sekolah ini juga mempunyai program unggulan yaitu pengomposan dalam skala besar. Media pengomposan yang digunakan adalah bekas tandon masjid yang sudah tidak terpakai. Tandon tersebut dibelah dan diubah menjadi kolam penampungan sampah daun. Menurut Andajani, kolam tersebut bersifat komunal timbun sehingga setiap sampah organik akan dimasukkan kedalam kolam.

Untuk sekali proses pengomposan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Sehingga ketika akhir program Surabaya Eco School 2020 mereka melakukan panen kompos. Meskipun tidak semua pupuk kompos belum bisa dipanen dikarenakan masih setengah matang. Dari pengolahan sampah organik mereka dapat memanen sebanyak 300Kg pupuk.
SMP Negeri 40 Surabaya juga membuat inovasi baru untuk merealisasikan sekolah hemat energi. Terdapat 4 lampu bertenaga panel surya yang terpasang diarea sekolah. Lampu tersebut mempunyai sistem otomatis sehingga hanya dapat menyala pada malam hari. Hal tersebut memang sudah direncanakan sejak lama. Untuk rencana kedepan sekolah yang berada di Bankingan ini menambah beberapa unit lagi lampu bertenaga panel surya.