Fildza Ghassani, Manfaatkan Limbah Kain untuk Pembalut Kain
Awal pandemi COVID-19 membuat banyak orang menjadi kurang produktif dan pasif. Termasuk di antaranya ialah Fildza Ghassani, siswi SMPN 6 Surabaya. Sebab, banyak kegiatan yang terbatas bahkan hingga terhenti. Kondisi seperti ini, membuat Fildza memiliki inisiasi dalam menciptakan suatu produk.
Produk olahan Fildza berasal dari limbah tekstil yang ia dapat dari sisa kain jahit usaha ibunya. “Produk yang saya buat bermula pada tanggal 31 Agustus 2020. Bahan kain sisa yang awalnya hanya terbuang sia-sia, saya olah menjadi produk yang begitu bermanfaat,” kata Fildza.
Penciptaan produk ini kemudian mempunyai peluang pemasaran. “Produk ini juga dibuat dengan memberdayakan para pekerja, yaitu pegawai jahit usaha ibu saya yang terhenti akibat pandemi,” terang Fildza.
Ibu-ibu pejahit ini jadi meraih penghasilan yang cukup lumayan dengan membuat produk olahan limbah tekstil inovasi Fildza. “Untuk setiap produk, ibu-ibu penjahit meraih pendapatan sebesar Rp. 5.000 dari hasil yang mereka buat setiap harinya,” tutur Fildza.

Rumah ibu-ibu penjahit itu ternyata tidak jauh dari rumah Fildza, sehingga dalam melakukan pengerjaan produk menjadi lebih mudah. “Saya menargetkan pembuatan 5 -10 produk setiap harinya,” ujar Fildza.
Dengan adanya proyek Fildza, ibu-ibu menjadi lebih produktif dibandingkan ketika awal pandemi. Fildza juga merasa sangat terbantu dari bahan kain sisa yang dihasilkan melalui profesi ibunya. Ibu dari Fildza juga begitu mendukung dalam pengerjaan proyek ini.
Limbah tekstil dirancang sedemikian rupa oleh Fildza menjadi beberapa produk, yaitu masker dan srunchies. “Masker sangat bermanfaat, khususnya saat pandemi ini. Dibandingkan srunchies, merupakan produk kekinian, yang saat ini juga banyak digemari kalangan remaja,” jelas Fildza.
Inovasi produk terus dilakukan oleh Fildza melalui program Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2021, hingga terciptalah produk pembalut kain. Produk ini dibuat dengan desain yang beragam. Bahkan juga pemilihan warna yang cantik dan kekinian hingga terlihat seperti produk yang berkelas.

Produksi pembalut kain yang menjadi ikon proyek Fildza kini telah mencapai 155 pcs. “Saya sudah memproduksi 155 pcs pembalut kain, 150 pcs masker, dan 83 pcs srunchies,” terang Fildza Ghassani. Sudah jutaan rupiah keuntungan yang diraih Fildza untuk produksi yang memanfaatkan olahan limbah kain itu.
Orang tua Fildza tak pernah lepas memberikan semangat dan dorongan kuat untuk pengerjaan proyek ini. “Tetap semangat meneruskan proyeknya, tidak hanya berhenti di Pangput. Semoga menang,” tutur Hendarti, ibu dari Fildza Ghassani.
Sekitar awal tahun, pemilihan Pangput Lingkungan ini menjadi wadah bagi Fildza untuk bisa mengenalkan sekaligus berinovasi pada proyek yang sudah ia rintis pada 31 Agustus 2020. Fildza juga mewakili dari beberapa teman terpilih lainnya yang juga merupakan peserta Pangput Lingkungan di sekolahnya.
Nama proyek lingkungan Fildza Ghassani adalah pengolahan limbah tekstil menjadi pembalut kain. “Meskipun terdengar begitu asing, namun produk pembalut kain akan menjadi inovasi baru dibandingkan produk yang telah beredar di pasaran,” tutur Fildza.

Produk ini diklaim sebagai produk yang ramah lingkungan. “Tentunya karena pembalut kain ini bisa dicuci dan digunakan berulang kali. Meminimalkan sampah pembalut sekali pakai,” tambah Fildza Ghassani, alumni SD Muhammadiyah 4 Surabaya ini.
Dukungan orang tua begitu penting dalam menyiapkan segala bahan yang dibutuhkan. Bahkan jika bahan tersebut harus beli terlebih dahulu, orang tua Fildza sangat mendukung dalam pengeluaran dana untuk modal produk. Misalnya, bila dibutuhkan handuk yang harus dibeli dulu di toko dengan harga Rp. 200.000-Rp. 300.000, ibunya siap.
Pembuatan pembalut kain ini cukup unik. “Proses pembuatannya tidak begitu lama. Pengerjaan produk pembalut kain ini hanya butuh waktu 2-3 jam. Sedangkan pengerjaan proyek masker 40 menit, lalu untuk srunchies 10 menit,” terang Fildza.
Untuk proses pembuatan pembalut kain, Fildza menjelaskan, mula-mula yang dibutuhkan adalah bahan utama yaitu kain. “Prosentase bahan pembuatan pembalut kain ini diantaranya kain katun 75%, handuk 20%, dan kain lekat 5%,” jelas Fildza.

“Langkah selanjutnya adalah mencetak kain dengan pola yang telah saya buat. Kemudian, kain yang telah berpola setelahnya harus disetrika terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan penjahitan dengan memberi jarak sisa sekitar 1 cm,” tambah Fildza.
Hanik, 50 tahun, salah satu ibu penjahit yang telah membantu Fildza selama ini, menyebutkan bahwa dirinya tertarik ikut pengerjaan proyek pembuatan pembalut kain ini. “Saya awalnya hanya melihat proses pengerjaan yang dilakukan Fildza,” tutur Hanik. Dia pun merasa bahwa ketika menjahit produknya terlihat enak dan asik.
Fildza pernah merasa kesulitan pada proses pengerjaan pembalut kain ini. Kesulitan bahan dia alami. “Ketika itu kain sisa yang tersedia tidak bagus atau bahkan bukan bahan katun sehingga tidak mendukung untuk menjadi bahan utama produk pembalut kain ini,” kata Fildza.
Terlepas dari itu, sisa kain tersebut tetap Fildza manfaatkan sebagai isian layaknya dacron. “Seperti halnya, isian boneka, bantal, ataupun gantungan kunci, dan sebagainya. Dengan begitu, kain tersebut tetap bisa bermanfaat dan berdaya guna pada penciptaan produk lain,” ujar Fildza.
Sebagai calon puteri lingkungan hidup 2021, Fildza telah mensosialisasikan proyeknya ke cafe, teman sebaya, ibu-ibu PKK, teman ibu, live instagram dan juga sekolah-sekolah. Di antaranya SDN Wonorejo. “Ketika sosialisasi, tak lupa saya juga membagikan masker, srunchies, dan pembalut kain produk saya kepada mereka,” kata Fildza.
Dia berharap bisa tetap melanjutkan proyek yang telah ia rintis selama ini. “Saya juga sudah banyak mendapatkan support yang sangat luar biasa dari orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar,” pungkas Fildza Ghassani
Penulis: Yollanda Aprilia Permatasari
Penyunting: Mochamad Zamroni
Kerenn sekali Fildza mampu memanfaatkan limbah menjadi barang bernilai rupiah
Assalamualaikum wr wb
Saya Mirza Hanif HummamAl-Ghani _ 107 _ SMP NEGERI 8 SURABAYA _ pembibitan dan pengolahan tanaman obat keluarga yaitu jahe dan kunyit.
Wah … alhamdulillah surabaya jadi kota yg bebas sampah karena trs menggalakkan daur ulang limbahjadi hal2 atau barang yg berguna.
yuk…. tingkatkan kegiatan mendaur ulang limbah, agar surabaya bisa bebas dari limbah dan menjadi kota yang asri, sejuk, nyaman, tidak banjir serta polusi udara berkurang.
semangat 😊😊 terus lanjutkan, dan tingkatkan …👍
Wah keren banget kak proyeknya. Bisa mengurangi limbah kain dan membuatnya lebih bermanfaat dan mempunyai nilai guna. Semangat terus kak.
Kirana Dewi Anindya Oktaviani.
SDN KARAH 1.
No Peserta : 206
Judul proyek : Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Assalamualaikum
Ini keren bangett, semakin banyak penggunaan softex yg sekali pakai maka semakin banyak juga sampah yang di hasilkan, dengan adanya proyek kak fildza semoga bisa sedikit demi sedikit mengurangi penumpukan limbah plastik
Nama : Lintang Arimby Langga
Sekolah : SDN Tanah Kali Kedinding 1 Surabaya
No Peserta : 428
Proyek : LIMBAHKU TANGGUNG JAWABKU
Wah keren banget kak proyeknya. Bisa mengurangi limbah kain dan membuatnya lebih bermanfaat serta mempunyai nilai guna. Semangat terus kak..
NAMA :REYGA ILHAM QOLBI KURNIA
ASAL SEKOLAH:
No Peserta : 019
Jud proyek :PMK [pandan membawa keuntungan]
Nama : Shania Ismono Hayu
Asal sekolah : SMPN 51 Surabaya
Nomor peserta : 234
Proyek : DEBOLANG (dessert box bunga telang)
sangat-sangat kreatif, semoga banyak orang yang terinspirasi. Produk yang dihasilkan sangat-sangat bermanfaat.
Nama: NADHIF ZAFIR PUTRA BAYU
Nomor: 117
Asal sekolah: SDN KERTAJAYA
Judul proyek: ubahlah sampah tak bernilai menjadi berlian
Raillaldo Bima Heksa Putra
SMPN 19 SURABAYA
021
Proyek CALEMBOR
WIHH inovatif banget👍👍👍
kreatif sekali kak, sangat bermanfaat, nilai gunanya sangat tinggi.
semangat dan sukses selalu kak
wah hebat banget idenya, jd gak perlu buang
Daiva Khayra Prestian
No. urut : 002
SD Al Hikmah Surabaya
Barang bekas jadi berkelas
Nama : Wa Ode Aulia
No. Peserta : 116
Asal Sekolah : SDN Dukuh Menanggal I/424 Surabaya
Judul Proyek : Sejuta Manfaat Serai
Keren…sukses dan tetap semangat kak 👌
Wauuu keren dan kreatif banget.Semangat terus untuk mengolah dan bercocok tanam 💪.Salam bumi lestari 🌱🌎
Maulidya Amanda Imas Ardila/238/SMPN 53 Surabaya/SAOS(Sambiloto tanaman obat tradisional)
Semangat Kak Fildza dengan proyek lingkungannya…keren
Afrina Karimah Nur Aisyah – 004
SDI Al Azhar 11 Surabaya
Red Ginger Amazing
Kerenn banget Fildza… Bisa memanfaatkan sampah dari kain bekas ibu nya untuk produk baru. Meskipun dimasa pandemi Fildza tetap produktif dan terus peduli lingkungan. Tidak hanya peduli lingkungan saja, namun Fildaz juga peduli terhadap orang-orang yang terdampak covid dengan memberdayakannya. Semangat terus untuk Fildza 👏👏👍💪🌱🌎
Muhammad Faizal Imrotakul N. P
SMPN 40 Surabaya
No. Peserta 065
Nama. :Nevan Azka Fiardy
No peserta. : 93
Sekolah. : Sdn Kaliasin 1 Surabaya
Judul Proyek : Budidaya Jeruk Kingkit
Proyek dengan inovasi yg luar biasa kak.. pengembangan proyek kakak ini bisa membantu masalah ekonomi masyarakat
Galang mandala saputra
159
Sdn nginden jangkungan 1 sby
Pot limpokkas ( limbah popok bekas)
Semoga akan ada kak filza yang lain yang bermunculan dan berinovasi mendaur ulang sampah.sehingga mengurangi timbulan sampah di TPA.
Semangatt kak filza…karyamu sangat menginspirasi
Nama: Regina Olivia
Judul proyek: pupuk cangkang telur
Asal sekolah: SDN Kapasari 8 Surabaya
Nomor urut: 202
Wahh.. Hebat banget kak Fildza
Keren…keren.. semangat terus kak
Kiano Kasyafani Ariyanto
SDN Dr Sutomo V Surabaya
No Peserta 059
Judul proyek EcoBrick Beserta Pemanfaatannya
Nama: Marza Andiningtyas
Asal sekolah: SMP Negeri 22 Surabaya
No.Peserta: 102
Proyek: Pengolahan dan pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang berguna
wawww.. proyeknya keren sekali!!
Semakin banyak penggunaan pembalut sekali pakai dapat menyebabkan banyaknya sampah yang dihasilkan. Dengan adanya proyek seperti ini dapat membantu mengurangi limbah kain karena telah diolah menjadi barang yang lebih berguna
Semangat selalu kak…
A. MALIKY EL ZAMANI
SDN Menanggal 601 Surabaya
No. Peserta: 147
Proyek: Pengolahan Limbah Minyak Jelantah
Keren sekali kak, selain dapat mengurangi limbah tekstil, juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi pemakaian pembalut sekali pakai
Nama: Dini Calista Ivana
Nomor Peserta: 140
Asal Sekolah: SDN Gununganyar Tambak 628
Judul Proyek: Boneka Horta dari Limbah Gergaji Kayu sebagai Media Tanam Rumput Gandum.
.
Luar biasa banget kak Fildza dapat memanfaatkan limbah tekstil menjadi produk baru yang ramah lingkungan. Selain peduli lingkungan kak Fildaz juga peduli terhadap orang-orang di sekitarnya yang terdampak pandemi dengan memberdayakannya dalam mengolah produk. Luar biasa Kak sangat memotivasi saya. Sukses terus ya kak Fildza.
Sangat cemerlang sekali idenya kak Fildza, selain dapat menggantikan pemakaian pembalut sekali pakai juga dapat mengurangi limbahnya yang sangat mempengaruhi polutan tanah.
Nama : KHUMAIRAH AULIA MACHSA
No Peserta : 84
Asal Sekolah : SDN BULAK RUKEM 1
Judul proyek : SAJEN (Sabun Jelantah)
Nama : Prabu Panedya Firdaus
No peserta : 001
Asal sekolah : SD Labschool Unesa 2
Judul Proyek : Teh ALOTGAN
Hebat kak Fildza, memanfaatkan barang tak terpakai menjadi sesuatu yg manfaat tanpa menimbulkan kembali sampah dr barang olahannya….. semngat terus utk pejuang lingkungan hidup…..
Sukses terus kak
Rasyid Al Asyam
No peserta 233
Budidaya tanaman lavender
kreatif sekali,tetap semangat berkarya
Nama:Dina Amelia
Asal sekolah:SMPN 40 Surabaya
Nopes:186
Judul proyek:DIOCHAN (buDIdaya OCimum dan olaHANnya) NB:ocimum itu nama lain kemangi ya
Kreatif Fildza, teruskan…
Masitha Najma Asy Syifa
128
SMPN 26
BUDIDAYA SRIKAYA
Nama = Rahma tri atmawati
Sekolah = SMPN 22 surabaya
Nomor peserta = 110
Proyek = Budidaya tanaman toga
Wahh kerennn👏👏👏👏