Rizka Elma Karunia, Juara III Lomba Alat Peraga Sway 2021
Bagi Rizka Elma Karunia, guru pembina lingkungan hidup SDN Wonorejo VI Surabaya ini, program Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2021 adalah program yang berpengaruh luar biasa bagi karakter peserta didik.
“Itu menjadi semangat saya ketika ditugaskan untuk mendaftarkan peserta didik mengikuti ajang ini dan juga menjadi pembimbingnya,” kata Rizka Elma Karunia, guru kelahiran Jombang, 5 Desember 1995 ini.
Seperti yang diketahui, peserta diharuskan memiliki proyek lingkungan hidup pada program yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya dan PT PLN (Persero) UID Jawa Timur ini.
Proyek lingkungan itu harus sudah dimulai dan terus dilakukan. Bukan hanya rencana. “Saya mendampingi Cecilia Farah (siswa SDN Wonorejo VI) melaksanakan proyeknya yakni Budidaya Sansivieria atau lebih dikenal dengan nama lidah mertua,” ujar guru yang belum lama ini meraih juara III Lomba Pembuatan Alat Peraga IT Berbasis Sway 2021 Kota Surabaya.
Ada 2 hal yang selalu dia tanamkan pada diri Cecil dan juga pada dirinya sendiri. “Berusaha maksimal dengan terus belajar. Dan menanamkan pada diri bahwa niat utama adalah beramal untuk lingkungan,” terang alumni SMK Negeri 1 Surabaya ini. Pengetahuan dan keterampilan menanam tentunya juga bertambah bagi Cecil dan juga dirinya.
Dia dan Cecil juga banyak belajar menggali informasi tentang tanaman sansivieria dari jurnal-jurnal ilmiah maupun sumber lainnya. “Sansivieria termasuk tanaman yang mudah dijumpai. Bahkan Bu Risma sudah menanam di sepanjang jalan Kota Surabaya untuk mengurangi polisi udara. Ternyata tanaman ini memiliki manfaat yang sangat banyak,” tutur Rizka.
Rasa penasaran yang terus muncul di benak mereka menjadi dorongan untuk terus belajar dan belajar. “Dari sinilah, peserta dituntut untuk berpikir ilmiah dan juga melakukan eksperimen, membuat produk-produk dari tanaman yang dibudidaya. Inilah poin pentingnya, belajar berpikir dan bertindak ilmiah sejak dini,” jelas guru yang tinggal di Jalan Menanggal V/34 Surabaya ini.
Mengenai pentingnya menanam, membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah plastik, dia yakin banyak peserta didik yang sudah mengetahuinya. “Namun untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah semua mampu? Apakah semua konsisten melakukannya?” tanya Rizka.
Baginya, ajang ini juga membawa perubahan besar bagi peserta terhadap aksi-aksi peduli lingkungan. “Mereka dituntut untuk terus melakukan aksi keluarga sadar iklim yang tentunya sangat pro lingkungan,” kata alumni MI Ittaqu Surabaya ini.
Kegiatan yang dilakukan awalnya mungkin paksaan. “Namun akan menjadi kebiasaan. Dan jika terus menerus dilakukan akan membudaya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Inilah yang tentunya kita harapkan, munculnya generasi-generasi yang peduli lingkungan,” jelasnya. Tidak hanya peserta, dia selaku pembimbing mengaku juga banyak belajar tentang hal ini.
Rizka mengaku sangat bangga dengan Cecill karena terus konsisten dan selalu bersemangat menjalankan proyeknya walau di tengah pandemi seperti ini. “Terima kasih Tunas Hijau, atas wadah istimewa yang disediakan untuk membangun dan memunculkan generasi sadar lingkungan,” tutur Rizka Elma Karunia.
“Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2021 ini tentunya sangat bermanfaat bagi karakter peserta, bagi keluarga peserta, bagi masyarakat, dan tentunya bagi lingkungan sekitar,” ujar Rizka Elma Karunia.
Bu rizka emang keren
Semangat terus bu rizka
Aku Cecilia farah Calysta runner up 5 pangput 2021 siap mwnjadi generasi peduli lingkungan
Mantap…semoga menjadi inspirasi para guru lainna