Lebih Cepat Mengenal Budaya Surabaya
Oleh Shanti Agustina, ibu dari Sanaz Aisya Janeeta
Pada saat awal mengikuti ajang Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2022, yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya dan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, sebetulnya Sanaz belum benar-benar paham mengenai lomba ini. Saat itu Sanaz baru pindah dan menjadi murid baru di SDN Kaliasin I Surabaya.
Sanaz adalah siswa pindahan dari SDN Mangkura I Makassar. Saat mendaftar, Bapak Kepala Sekolah menanyakan tentang prestasi, sertifikat atau penghargaan yang pernah diraih Sanaz. Pada tahun 2021 Sanaz pernah menjadi juara I tingkat nasional Lomba Story Telling (Bank Syariah Indonesia), juara 2 tingkat nasional lomba menyanyi (Mc Donalds Indonesia) dan Juara 3 lomba bercerita tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Radio Republik Indonesia).
Mengetahui hal ini, Bapak Kepala åSekolah sangat mengapresiasi dan menyuruh Sanaz untuk ikut serta lomba Pangeran Putri Lingkungan Hidup tahun 2022. Merupakan suatu kehormatan diberikan kepercayaan dari Bapak Kepala Sekolah, sehingga Sanaz pun mantap mengikuti lomba ini dan mendapatkan guru pembimbing yang sangat baik yakni Ibu Dwi Irawati (Ibu Ira).
Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Mungkin inilah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan perjuangan anak saya Sanaz. Sebagai anak yang baru pindah 5 bulan di Surabaya, Sanaz berusaha untuk beradaptasi dengan budaya terutama dengan Bahasa Jawa.
Saat melakukan kunjungan, sosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat kerap sekali kami diajak berbincang dengan bahasa Jawa. Supaya tidak mengecewakan lawan bicara, biasanya kami berakting seolah-olah kami mengerti apa yang dibicarakan dan kami berusaha memahami arah pembicaraan. Setelah pembicaraan selesai biasanya kami baru meminta diartikan oleh guru ibu Ira. Ini merupakan pengalaman unik dan lucu yang sering kami alami.
Saat menjalankan proyek lingkungan ini, kami kerap blusukan ke tempat yang sebetulnya belum pernah kami kunjungi. Kecanggihan teknologi GPS akhirnya menjadi solusi kami untuk bepergian selama ini. Tak jarang kami tersesat, jadi biasanya kami prepare waktu yang lebih awal untuk berangkat, mengantisipasi kami tersesat.
Saat bersosialisasi kami bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Karena mengikuti lomba ini, Sanaz jadi punya kesempatan untuk dapat bertemu langsung dengan para pejabat dan pesohor negeri seperti: Bapak Erick Tochir (Menteri BUMN), Bapak Armuji (Wakil Wali Kota Surabaya) dan Opung Arist Merdeka Sirait (Ketua Komnas Perlindungan Anak) yang sangat rendah hati dan mengapresiasi proyek saya.
Kerja keras Sanaz menjalankan proyek di daerah yang baru dengan budaya yang berbeda banyak dibantu oleh orang-orang baik. Banyak sekali kenalan baru kami yang sangat mendukung proyek ini. Semoga Sanaz konsisten untuk selalu memberikan yang terbaik dan proyek ini memberikan manfaat bagi sesama dan kelestarian alam. Aamiin.
Assalamu’alaikum..
Hallow Sanazz..
Saya dan adikku juga lahir dan besar di Merauke..
Awalnya saya juga adapasi baik dari teman,lingkungan dan budaya..
Semangat ya..
Muhammad Raka Nafi’ Fathonah
SDN Rungkut Menanggal 1
183
Budidaya Tanaman Daun Mint
Semangat ya Sanaz..
Sukses proyeknyaa
Muhammad Raka Nafi’ Fathonah
SDN Rungkut Menanggal 1
183
Budidaya Tanaman Daun Mint
Keishya Ghea Avrillea
Dari SMPN 56 Surabaya
Dengan judul proyek BUDJANG (Budidaya Pepaya Jepang)
No peserta 434
Luar biasa Kereeenn sekali, Kerja keras Sanaz saat menjalankan proyek di daerah yang baru dengan budaya yang berbeda.
Semangat untuk kedepannya sanaz!
Salam sehat salam Zero Waste.👌
Salam bumi pasti Lestari.🌍🌳
Assalamualaikum wr. wb.✨
Hai sobat hijau!🌿
Perkenalan nama saya,,
Nama: Ahmad Imam Syafi’i
Asal sekolah: SMPN 56 Surabaya
Judul proyek: BUNSENG (Budidaya Ginseng)
No urut: 173
.
Wowww kerenn sekali sanaz🔥🤩
Sanaz yang belajar menjadi pedatang di budaya Surabaya, budaya Makassar menjadi budaya Surabaya dengan menjalankan proyek pangput nya di surabaya dan juara lomba di Surabaya kerennn🔥✨
.
Salam bumi pasti lestari 🌏🌱
Wassalamu’alaikum wr.wb.