Dealove, Bocah Pembudidaya Belasan Ribu Tanaman Rosella

Banyak orang mengenal tanaman rosella sebagai suplemen minuman atau teh. Alasannya, di dalam rosella terdapat berbagai senyawa kimia alami seperti fenol, alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, asam organik, dan vitamin C.

Senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiradang yang bermanfaat untuk tubuh. Mengetahui manfaat tersebut, Ni Luh Gede Reva Dealove Valentcia Atmaja mencoba membudidayakan tanaman rosella di rumahnya.

“Tanaman rosella ini mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Misalnya, kandungan vitamin C dalam rosella bisa melancarkan metabolisme dalam tubuh,” kata siswa yang akrab disapa Dea pada Tunas Hijau, Kamis (15/9/2022).

Dea mengatakan bahwa hingga saat ini ia telah membudidayakan 13.500 tanaman rosella. Ia juga mengolahnya menjadi beragam olahan seperti teh, sirup, sabun, bolu, dan puding. “Olahan yang paling banyak saya produksi dan jual adalah teh dan sirup,” terang Ni Luh Gede Reva Dealove Valentcia Atmaja.

Dealove dengan taman rosella di sekitar tempat tinggalnya di Rungkut Tengah

Di sekitar rumahnya, di Rungkut Tengah, Dealove berhasil menyulap lahan yang semula penuh rumput ilalang, tanaman liar dan sampah menjadi lahan hijau penuh dengan tanaman rosella. Lokasinya di tepi bantaran sungai di sekitar kampungnya.

Dea bahkan mengajak masyarakat di sekitar kampungnya untuk bersama-sama memanen dan memanfaatkan tanaman rosella yang dirawatnya di lahan itu. 

“Tanaman rosella di lahan ini kini melebihi tinggi badan saya. Saya rutin menyiramnya dengan memanfaatkan air dari sungai di sebelah lahan ini. Kadang juga saya menyiramnya dengan air sumur,” terang Dealove.

Dea mengaku awalnya mendapat bibit dari teman mamanya. “Pertama dapat bibitnya itu dari teman mama ada 500 bibit, dan beli 3 pohon. Seiring berjalannya waktu sekarang sudah ada 13.500 tanaman rosella,” tutur siswa kelas 6 SDN Rungkut Menanggal I Surabaya ini.

Menurutnya, membudidayakan tanaman rosella ini penuh tantangan. “Susahnya itu, kalau tanaman ini (rosella) enggak kena sinar matahari dia mati, dan susah berbunga,” tambah siswa kelahiran 2 April 2010 ini.

Bunga rosella hasil panen tanaman budidaya yang dilakukan oleh Dealove

Sementara terkait pembuatan teh rosella, Dea mengaku jika prosesnya sangat mudah. Pertama, bunga rosella yang sudah dipanen, dikeringkan terlebih dahulu selama 3-7 hari di bawah sinar matahari.

Setelah kering, biji di dalam bunga dikeluarkan dan bunga rosella bisa diseduh. “Biasanya kalau sudah dikeluarkan biji-nya, saya taruh ke dalam kemasan untuk dijual,” ucap Dea, finalis Putri Lingkungan Hidup 2022 SD ini.

Dea berharap apa yang dia lakukan ini bisa berkontribusi dalam menghijaukan bumi. “Tentunya saya akan terus melanjutkan proyek ini. Apalagi setiap hari juga masih menerima pesanan minuman rosella,” jelasnya.

Ni Luh Gede Reva Dealove Valentcia Atmaja termasuk siswa yang sangat aktif dengan program lingkungan hidup. Bersama kedua orang tuanya dan adiknya Keyva Richi, yang juga finalis putri lingkungan hidup 2022, Dea juga aktif mengikuti aksi bersih pantai setiap Minggu pagi. 

Dealove juga aktif merealisasikan pembiasaan Keluarga Sadar Iklim bersama keluarganya setiap harinya. Proyeknya budidaya tanaman rosella bahkan sudah berlangsung dua tahun sejak pelaksanaan Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2021.

Penulis: Mochamad Zamroni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *