Challenge/Tantangan I Surabaya Eco School 2022
Gerakan dan lomba sekolah peduli lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 telah dimulai. Diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya saat pembelajaran sekolah kembali normal, program ini diharapkan bisa mengaktifkan kembali pengelolaan lingkungan hidup di Kota Surabaya melalui sekolah-sekolah setelah 2 tahun lebih pandemi COVID19.
Untuk memudahkan pergerakan lingkungan hidup sekolah dalam Surabaya Eco School 2022, Tunas Hijau menghadirkan challenge atau tantangan tiap pekan. Challenge atau tantangan ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi sekolah-sekolah untuk bergiat dalam Surabaya Eco School 2022.
Challenge/Tantangan I Surabaya Eco School 2022 untuk masa realisasi 24-30 Oktober 2022 adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan tim lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 oleh tiap sekolah yang disahkan oleh kepala sekolah melalui surat keputusan atau surat tugas.
Jumlah minimal anggota tim lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 ini adalah 30 orang. Bisa lebih. Bahkan bisa ratusan orang. Tim lingkungan hidup ini melibatkan guru, karyawan dan siswa sekolah. Bisa juga melibatkan orang tua siswa atau komite sekolah.
Tim lingkungan hidup ini diibaratkan sebagai pengurus lingkungan hidup, yang dalam pelaksanaannya aktif melibatkan seluruh warga sekolah.
Seksi atau kelompok kerja (pokja) atau bagian dalam tim lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 ini menyesuaikan dengan kondisi lingkungan hidup sekolah. Di antaranya bisa terdiri dari pokja biopori, sumur resapan, taman herbal, hutan sekolah, saluran air, konservasi energi, green house, pembibitan, hidroponik, taman, pemilahan+pengolahan sampah kertas, pengomposan keranjang takakura, pengomposan tong aerob, pupuk organik cair, pengumpulan jelantah, mading lingkungan, radio sekolah dan/atau yang lainnya.
Pastikan seluruh anggota tim lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 sudah terdaftar melalui;

2. Penetapan target tiap pokja tim lingkungan hidup Surabaya Eco School 2022 hingga akhir tahun 2022 dan akhir tahun ajaran 2022-2023 (Juli 2023). Target yang dimaksud harus dalam bentuk angka disertai dengan sejumlah rencana strategi pencapaian. Target dan rencana strategi pencapaian Surabaya Eco School 2022 ini disahkan oleh kepala sekolah;
3. Pengaktifan media promosi lingkungan hidup berupa mading dan radio sekolah. Radio sekolah bisa memanfaatkan sarana/prasarana pengeras suara yang selama ini digunakan untuk penyampaian pengumuman atau doa bersama.
Radio sekolah bisa dikreasi dengan adanya satu atau beberapa orang siswa sebagai penyiar yang melakukan sosialisasi seperti yang dilakukan oleh penyiar radio atau TV. Waktu siarannya bisa dilakukan saat istirahat sekolah atau waktu strategis lainnya;

4. Sosialisasi Keluarga Sadar Iklim 2022 SES kepada sebanyak mungkin keluarga siswa, karyawan dan guru. Selanjutnya sekolah mendelegasikan sedikitnya 10 keluarga siswa/guru/karyawan untuk merealisasikan Keluarga Sadar Iklim 2022 SES dengan 15 poinnya. Keluarga Sadar Iklim 2022 SES yang mewakili sekolah diminta mendaftar melalui link
5. Pembuatan tata tertib atau aturan pemilahan sampah kertas dan/atau jenis sampah yang lain di tiap kelas dengan melibatkan piket kelas dalam pengawasan guru kelas, ruang guru dan ruang tata usaha. Minimal pemilahan berdasarkan 3 jenis sampah, yaitu organik, kertas, plastik. Bisa juga ditambahkan tempat sampah khusus atau B3 (bahan beracun dan berbahaya). Tata tertib disahkan oleh kepala sekolah;
6. Lakukan operasi semut di seluruh wilayah sekolah dan sekitarnya. Pastikan tidak ada puntung rokok. Ingat bahwa sekolah adalah KAWASAN TANPA ROKOK. Yang berarti bahwa siapapun dilarang membawa rokok di sekolah meskipun tidak dinyalakan. Ingat bahwa pada Surabaya Eco School 2022 ini akan ada penghargaan Bendera Hitam bagi yang performanya pengelolaan lingkungan hidup di sekolahnya buruk, termasuk bila didapati puntung rokok di sekolah;
7. Berlakukan larangan penggunaaan kantong kresek di sekolah. Ingat bahwa Kota Surabaya juga sudah menerapkan aturan pembatasan/larangan penggunaan kantong kresek yang juga harus didukung seluruh warganya;

8. Ganti konsumsi/snack kegiatan apapun yang biasa disajikan di sekolah dengan yang tanpa kemasan non organik sekali pakai. Mulai beralih ke menu jajanan tanpa kemasan non organik sekali pakai. Sajikan jajanan dengan kemasan organik;
9. Aksi pengumpulan sampah non organik bernilai ekonomis dan jelantah oleh warga sekolah untuk modal pembelian media pengomposan sampah organik dan bor biopori sekaligus upaya pengolahan sampah sekitar secara tuntas oleh warga sekolah.
Ingat! Vlog instagram setiap realisasi challenge;
Ingat juga untuk mengunggah/posting foto/video setiap aksi realisasi challenge tersebut pada instagram sekolah dengan tag (menandai) @tunashijauid dan menyertakan #surabayaecoschool2022 #climatechange #perubahaniklim #namasekolah #climate #climateaction #zerowaste #tunashijauid
Penulis: Mochamad Zamroni