Challenge/Tantangan II Surabaya Eco School 2022 

Beragam program pengurangan sampah dilakukan sekolah-sekolah dalam satu pekan lalu. SMPN 1 Surabaya, misalnya. Sekolah ini menggelorakan gerakan membawa bekal makan dan minum dengan wadah berulang kali pakai bagi seluruh warganya. Sekolah yang berlokasi di Jalan Pacar ini juga meminta warganya yang kedapatan membawa bekal yang dibeli dengan kemasan sekali pakai untuk membawa kembali sampah wadahnya. 

Di SDN Ketabang I Surabaya, memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan Deklarasi Sekolah Zero Waste oleh seluruh warga sekolah. Perwakilan orang tua siswa juga nampak mengikuti deklarasi ini. Polisi Lingkungan dibentuk oleh sekolah untuk merealisasikan Sekolah Zero Waste ini. Deklarasi SDN Ketabang I Surabaya Zero Waste ini bahkan dimuat oleh koran Jawa Pos – Metropolis pada Jumat (28/10/2022).

Banyak lagi aksi-aksi nyata peduli iklim dengan mengolah sampah dari sumbernya dilakukan sekolah-sekolah selama satu pekan lalu sebagai realisasi Challenge/Tantangan I (24-30 Oktober) Surabaya Eco School 2022 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya.

Atraksi Surabaya Eco School 2022 SMPN 28 Surabaya

Selanjutnya, Challenge/Tantangan II Surabaya Eco School 2022 untuk masa realisasi 31 Oktober – 6 November 2022 adalah sebagai berikut:

1. Buat atraksi edukatif dan inovatif secara berkelompok untuk dipertunjukkan kepada seluruh warga sekolah saat istirahat sekolah. Atraksi ini bisa berupa aksi bersama membentuk huruf SES 2022, nama sekolah dan/atau pesan menarik lainnya;

2. Minta setiap kegiatan ekstra kurikuler sekolah untuk melakukan aksi lingkungan hidup sebelum melakukan kegiatan rutin ekstra kurikuler. Misalnya memungut sampah organik dan mengisikannya ke dalam media pengomposan, pembibitan tanaman, pengumpulan sampah kertas dari beberapa ruang kelas, dan/atau aksi lainnya.

Gerakan bawa bekal makan dan minum dengan wadah berulang kali pakai di SMP Negeri 1 Surabaya

3. Berlakukan aturan larangan penggunaan di sedotan plastik dan wadah minum plastik sekali pakai di sekolah. Berlakukan juga gerakan membawa wadah makan dan minum berulang kali pakai dan membawa bekal dari rumah buatan orang tua (yang pastinya disertai cinta dan kasih sayang dalam memasaknya). 

4. Pembuatan lubang resapan biopori di sekolah. Bisa dilakukan dengan mengefektifkan kembali lubang resapan bioporiyang sebelumnya pernah dibuat di sekolah. Bisa dengan membuat lubang resapan biopori baru

Untuk prioritas pembuatan lubang resapan biopori baru sebaiknya di saluran air hujan atau parit sekitar sekolah. Bukan selokan. Parit atau saluran air hujan hanya akan terisi air saat hujan dan setelahnya. Sedangkan selokan berisi air buangan dari dapur dan toilet. 

Aksi pembuatan lubang resapan biopori SDN Rungkut Menanggal I Surabaya di sekitar sekolah

Perlu diingat, bahwa lubang resapan biopori dibuat sedalam mungkin. Idealnya 1 meter. Bila bertemu batu atau kerikil, bisa menggunakan linggis. 

Lubang resapan biopori yang dibuat akan sangat bermanfaat untuk mencegah banjir di kota. Juga mencegah kekeringan saat kemarau dan bahaya lingkungan hidup lainnya.

Tunas Hijau memiliki beberapa bor manual untuk pembuatan lubang resapan biopori bagi sekolah yang mau meminjamnya. Tapi masa peminjaman hanya 1 x 24 jam saja.

Pengoptimalan tong pengomposan aerob SDN Rungkut Menanggal I Surabaya

5. Pengisian semua media pengomposan takakura, komposter aerob, dan biopori, dengan sampah organik hingga sedikitnya setengah volume masing-masing media pengomposan yang ada di sekolah. Cara ini sangat mudah dan bisa satu kali aksi melalui gerebek pasar tradisional. Yaitu mengunjungi pasar tradisional sekitar sekolah yang banyak menghasilkan sampah organik (biasanya sayuran atau buah). Di pasar tradisional ini para siswa bisa melatih kemampuan public speaking dengan sosialisasi sejumlah tema atau isu lingkungan hidup kepada pedagang/pembeli pasar tradisional.

Selanjutnya, para siswa bisa mengumpulkan sebanyak mungkin sampah organik pasar dengan karung/glansing yang dibawa. Sampah organik itu selanjutnya diisikan ke semua media pengomposan sampah organik di sekolah. Jangan lupa dipadatkan dengan ditumbuk menggunakan kayu/bambu.

Bila sekolah tidak memiliki media pengomposan, maka pengomposan khusus sampah daun bisa dilakukan dengan menggunakan karung glansing atau karung goni. Caranya, isikan penuh sampah daun ke dalam karung. Padatkan. Lalu ikat ujungnya dengan tali raffia. Tumpuk dengan yang lainnya di tempat yang teduh tanpa sinar matahari langsung. 

Jumat Gizi Sembang dan Zero Waste SMPN 22 Surabaya

Lembabkan karung beserta sampah dedaunan di dalamnya dengan menyiramkan air. Lakukan penyiraman karung sekali setiap pekan. Dalam waktu 40-60 hari, kompos akan siap dipanen. Akan lebih cepat lagi proses pengomposannya bila sampah dedaunannya dipotongi menjadi ukuran lebih kecil. Tapi, tidak perlu terlalu kecil juga ukurannya.

Media pengomposan juga bisa memanfaatkan yang ada di sekitar sekolah. Umumnya setiap perkampungan/pemukiman memiliki tong komposter aerob yang diletakkan di depan rumah warga. Tidak semuanya terawat dan digunakan optimal, maka tim hijau sekolah bisa mengadopsinya untuk dirawat dan dimanfaatkan.

Deklarasi Sekolah Zero Waste SDN Ketabang I Surabaya

Ingat! Dalam beberapa hari setelah pengisian semua media pengomposan pasti akan terjadi penyusutan. 

6. Terus lakukan aksi dan gerakan yang telah dilakukan pada challenge I.

7. Lakukan aksi nyata lingkungan sesuai dengan kelompok kerja masing-masing seperti yang telah ditetapkan pada challenge I pekan lalu.

Ingat juga untuk mengunggah/posting foto/video setiap aksi realisasi challenge tersebut pada instagram sekolah dengan tag (menandai) @tunashijauid dan menyertakan #surabayaecoschool2022 #climatechange #perubahaniklim #namasekolah #climate #climateaction #zerowaste #tunashijauid 

Penulis: Zamroni

2 thoughts on “Challenge/Tantangan II Surabaya Eco School 2022 

  • Oktober 31, 2022 pada 13:18
    Permalink

    Dengan adanya Challenge 2 Surabaya Eco School 2022 , kegiatan yang dilakukan oleh sekolah peserta lomba Surabaya Eco School akan lebih terarah. Menjadi motivasi , menjadi penyemangat bagi tim Lingkungan Hidup .

    Balas
  • November 2, 2022 pada 09:46
    Permalink

    Surabaya Eco School 2022 merupakan awal bangkitnya kembali Eco School setelah pandemi. Dan… amazing sekali. Tantangan tiap pekan bisa sampai 7 challenge. Wow..

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *