Ayo Ikut Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2023
Tunas Hijau kembali menyelenggarakan Lomba Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2023 (belia duta lingkungan hidup) sebagai upaya untuk mengajak masyarakat melalui individu siswa dan anggota keluarga peduli lingkungan hidup dengan aksi berkelanjutan.
Pesertanya adalah individu siswa SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta se-Surabaya dengan 2 kategori, yaitu SD/MI dan SMP/MTs. “Kami mengundang sebanyak mungkin individu siswa untuk mengikuti program ini,” kata TH Bram Azzaino, Aktivis Senior Tunas Hijau.
Bram Azzaino menjelaskan bahwa program ini mengajak anak-anak peduli lingkungan hidup dengan membuat proyek lingkungan hidup berkelanjutan, dan membiasakan membawa bekal makanan serta minuman dari rumah dalam wadah yang bisa digunakan berulang kali,
Pendaftaran peserta dengan menyertakan formulir isian proyek lingkungan hidup yang sudah dimulai. Pendaftaranmelalui https://bit.ly/pendaftaran-pangput-2023 dengan menyertakan formulir isian proyek lingkungan yang bisa diunduh melalui https://bit.ly/form-isian-pangput2023. Pendaftaran peserta dibuka pada 20 Februari – 10 Maret 2023.
Richi Razak, Aktivis Tunas Hijau, menambahkan ada banyak proyek lingkungan hidup yang bisa dilakukan oleh calon peserta. Di antaranya adopsi lahan kosong menjadi taman atau kebun, pengolahan limbah cangkang telur, pengolahan sampah organik untuk eco enzym, atau budidaya tanaman.
“Bisa juga proyek pengolahan sisa makanan menjadi kompos, bank sampah kampung/sekolah, atau proyek lingkungan hidup yang lainnya, yang tentunya diharapkan bisa dilaksanakan berkelanjutan,” tambah Richi Razak.
Nizamudin Imam Santoso, Aktivis Tunas Hijau, menjelaskan bahwa melalui program ini, diharapkan semakin banyak individu anak, keluarga dan sekolah Surabaya yang semakin peduli lingkungan hidup dengan aksi nyata berkelanjutan.
Untuk mengikuti program Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2023 ini tidak dipungut biasa. “Pendaftarannya gratis. Kami sangat berharap banyak siswa ikut serta, yang berarti akan banyak proyek lingkungan hidup dilakukan oleh individu siswa. Berarti juga banyak permasalahan lingkungan ditangani,” pungkas Nizamudin Imam Santoso.
Penulis: Mochamad Zamroni