Kenapa Gempa M6.6 Tuban Tidak Terasa di Tuban?

Getaran gempa Tuban berkekuatan magnitudo (M) 6,6 pada Jumat (14/4/2023) pukul 16.55.44 WIB dengan kedalaman 632 Km (termasuk gempa dalam atau deep quake. Ternyata getaran terasa sampai wilayah yang jauh, dari Lombok hingga Jakarta. 

BMKG menyebutkan getarannya berskala intensitas V MMI atau dirasakan semua penduduk di Jawa Timur. Getaran dengan skala intensitas IV MMI, yakni dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, terasa di Denpasar sampai Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, dan Bima. Terjadi gempa berikutnya di utara Bangkalan berkekuatan M 5,5,  pusat gempa berada di 85 km Timur Laut Bangkalan, Jawa Timur.

BMKG menyebutkan bahwa aktifnya “deep focus earthquake” di Laut Jawa ini membuktikan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di kedalaman > 300 kilometer di bawah Laut Jawa masih aktif. 

Artinya kita bermukim di kawasan rawan gempa. Kita tidak bisa menolak takdir ini, yang harus kita lakukan beradaptasi dengan gempa terbesar yang pernah terjadi. Ingat gempa tidak membunuh tapi bangunan bisa menyebabkan kita terbunuh, jadi rumah dan atau infrastruktur kita juga harus menyesuaikan dengan gempa terbesar yang pernah terjadi.

Gambar 2 : Peta sumber bahaya gempa Indonesia tahun 2017

Sumber Gempa Tektonik

Gempa ini terjadi sebagai konsekuensi Indonesia ditumbuk oleh 3 lempeng tektonik yaitu Lempeng Pasifik yag bererak ke barat, Lempeng Samudera Hindia yang bergerak ke utara  menyusup (subduksi) dibawah Lempeng Eurasia. 

Sepanjang batas lempeng yang menyusup ke bawah  akan menimbulkan pergeseran dan patahan yang diikuti gempa yang dikenal dengan gempa subduksi. Tumbukan lempeng tektonik sudah berlangsung jutaan tahun dan lempeng ini bergerak dengan kecepatan 3-7 cm pertahun,  akibatnya banyak gempa di sepaniang tumbukan tersebut. 

Sumber sumber gempa tektonik yang dikenal, paling tidak ada 5 yaitu gempa outer rise, gempa megathrust (< 70 km), gempa intraslab (70 – 300 km) dan gempa dalam (> 300 km) serta gempa kerak dangkal atau sesar aktif (Gambar 1).

Oleh karena lempeng tektonik bergerak terus maka kejadian gempa akan berulang dan terus berulang di masa depan tergantung pada kekuatan runtuh batuan yang ada di daerah tersebut. Gempa ini bisa terjadi tiap tahun, bisa tiap 10 tahun, bahkan bisa 100 tahun atau lebih. 

PUSGEN (2017) telah mendata gempa gempa yang pernah terjadi sejak 1900-2016 dan lokasi  gempa diplotkan pada peta Indonesia maka hampir seluruh wilayah Indonesia rawan gempa. Titik titik warna merah menujukkan gempa dangkal, kuning menengah dan biru gempa dalam. Perhatikan gambar penampang kedalamannya (Gambar 2).

Gambar 3 Penjalaran gelombang gempa

Gempa-dalam M6.6 Laut Jawa dekat Tuban bukan yang pertama tapi sudah berulang ulang. Sebelumnya Juli 2020  gempa tektonik dengan magnitudo  M=6,1 pada kedalaman 539 km. Episenternya terletak pada  sekitar 85 km arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah. 

Oktober 2016 gempa dengan magnitudo M 6,3 dengan hiposenter 615 km di Laut Jawa sebelah utara Jawa Barat.  Kemudian 19 September 2019 terjadi dua gempa tektonik dengan selisih waktu 25 menit  bermagnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0. Pusat sumber gempa terletak di laut yang berjarak 88 km arah timur laut Kota Rembang, Jawa Tengah. Kedalaman 620 km dan 623 km. Lihat gambar 2 titik titik warna biru.

Kenapa gempa dalam (deep quakes) bisa dirasakan  sangat luas dan yang dekat tidak terasa?

Gelombang gempa akan menjalar ke segala arah, mulai dari titik fokus (hiposenter) sampai ke permukaan (episenter). Gelombang gempa yang menjalar di permukaan ini (Gambar 3) akan dipengaruhi dengan media yang dilewatinya ada yang teredam bila melewati batuan atau ada yang membesar bila melewati tanah endapan (amplifikasi).

Gambar 4 Penjalaran gelombang gempa dengan media lapisan tanah dan batuan yang berbeda (sumber : https://serc.carleton.edu/ANGLE/educational_materials/activities/205530.html)

Amplifikasi adalah perbesaran gelombang gempa yang terjadi akibat adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan. Gelombang gempa akan mengalami perbesaran apabila merambat pada medium yang lebih lunak dibandingkan medium awal yang dilaluinya.

Semakin besar kontras parameter perambatan gelombang (densitas dan kecepatan) pada kedua lapisan tersebut, maka nilai amplifikasi akan semakin tinggi (Gambar 4). Nilai faktor amplifikasi dapat bertambah apabila lapisan tanah atau batuan telah mengalami deformasi (pelipatan, dan pesesaran) dan pelapukan. Pada batuan yang sama, nilai amplifikasi dapat bervariasi sesuai dengan tingkat deformasi dan tingkat pelapukan tubuh batuan. 

Jadi kita bisa menerka kenapa sebagian mayarakat Tuban dan Bangkalan tidak merasakan adanya getaran gempa karena permukimannya sebagian besar di atas lapisan batuan atau lapisan tanah yang tipis.

Penulis: Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si. – peneliti senior Pusat Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim ITS Surabaya

Gambar utama (Gambar 1): Sumber sumber gempa tektonik

10 thoughts on “Kenapa Gempa M6.6 Tuban Tidak Terasa di Tuban?

    • Mei 21, 2023 pada 13:09
      Permalink

      Semoga kita tetap dalam perlindungan dari Allah SWT.
      Aamiin YRA

      Nama = Maulana Ibrahim Sulistyo
      Sekolah = SMPN 40 Surabaya
      No. Peserta = 549

      Balas
  • Mei 17, 2023 pada 17:14
    Permalink

    Semoga kita semua tetap selamat meskipun terjadi gempa bumi yang tidak dirasakan

    Nama: Samuel Wisely Pramudhita
    Asal Sekolah: SMP Negeri 35 Surabaya
    No. Peserta: 523

    Balas
  • Mei 18, 2023 pada 07:14
    Permalink

    Selain pentingnya sosialisasi mitigasi tanggap bencana, mensosialisasikan tentang tentang desain bangunan (berikut bahan) yang bisa beradaptasi pada gempa juga penting…

    Semoga kita semua senantiasa dilindungi dari segala mara bahaya… Aamiin…

    AISYAH AVICENA RL
    SDN JEMUR WONOSARI I SURABAYA

    Balas
    • Mei 18, 2023 pada 15:03
      Permalink

      Semoga kita tetap terselamatkan meski adanya gempa yg kita tidak rasakan.

      Salam bumi, pasti lestari

      Nama: zahra talitha tsany
      Sekolah: Smpn 40 surabaya
      No peserta: 964

      Balas
  • Mei 18, 2023 pada 13:47
    Permalink

    Alhamdulillah keluarga dari Ayah yg di Tuban tidak merasakan dampak gempa nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT. AMiiinn

    Produktif, Peduli, Anti Rebahan.

    Dewangkara Bagus Abisatya
    SD-221
    SDN Rangkah VI Surabaya
    Pangput LH 2023

    Balas
  • Mei 19, 2023 pada 19:08
    Permalink

    Semoga kita semua mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala bencana alam atau buatan yang terjadi, aamiin

    Nama : Naysella Aurila Yahya
    No Peserta : 508
    Sekolah : SMPN 1 KEDIRI

    Balas
  • Mei 24, 2023 pada 20:31
    Permalink

    Semoga Alloh melindungi seluruh keluarga kita dr semua musibah atau bencana apapun,aamiin

    Zidan Rizky Ardiansyah SDN Perak Utara 3/60
    Nomor peserta : 215

    Balas
  • April 26, 2024 pada 09:06
    Permalink

    Semoga selalu di lindungi yah, dan selalu berjaga-jaga

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *