Webinar Seri#146 “Mangrove Redam Dampak Tsunami” Sabtu (12/8/2023)

Dikutip dari laman menlhk.go.id, hutan mangrove terbukti efektif melindungi permukiman dari tsunami yang melanda Teluk Palu pada 28 September 2018 lalu. Temuan itu diharapkan menjadi pertimbangan bagi penataan kawasan tersebut ke depan.

​Temuan tentang efektivitas mangrove itu disampaikan oleh perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Udrekh, di Jakarta, Senin (26/11). “Adanya kawasan permukiman yang terlindungi tsunami karena mangrove ini merupakan salah satu temuan dari tim survei Operasi Bakti Teknologi Sulteng (OBT). Temuan-temuan ini diharapkan jadi pertimbangan bagi penataan daerah terdampak bencana,” kata Udrekh, yang juga Ketua Tim OBT.

​Dalam survei itu ditemukan, keberadaan hutan mangrove di pesisir Donggala, Sulawesi Tengah, telah mengurangi tingkat kerusakan akibat landaan tsunami. Perkiraan luas mangrove di pesisir Donggala sekitar  22,46 hektar (ha) dan perkiraan panjang garis pantai yang masih memiliki mangrove sekitar  2.984 kilometer (km). Sementara jenis tanaman mangrove yang ditemukan adalah di kawasan ini meliputi Rhizophora apiculata, Avicennia lanata, Nypa fruticans, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba.

​“Rumah-rumah di Kampung Kabonga dan Labuan Bajo, Kabupaten Donggala, tidak ada yang rusak karena terlindungi hutan mangrove setebal 50 – 75 meter. Di luar hutan mangrove, tinggi tsunami mencapai 5 meter, tetapi sampai di rumah warga tinggal 1 meter. Itu membuktikan hutan mangrove efektif meredam dampak tsunami,” kata Widjo Kongko, peneliti tsunami BPPT, yang terlibat dalam survei itu.

Menurut Widjo, beberapa kajian sebelumnya menunjukkan, mangrove efektif untuk mengurangi dampak tsunami hingga ketinggian 7 meter. “Jadi, tergantung jenis dan ketebalan mangrovenya juga. Mangrove berhasil mengurangi dampak tsunami di Kampung Lahewa, Pulau Nias setelah gempa dan tsunami pada tahun 2005 yang ketinggiannya airnya saat itu 5-6 meter,” katanya.

​Dengan fenomena ini, lanjut Widjo, penanaman mangrove seharusnya bisa menjadi pertimbangan dalam penataan kawasan pesisir di Teluk Palu. “Saat ini muncul wacana untuk membangun tanggul laut di Teluk Palu, tetapi, berdasarkan temuan ini, kami lebih merekomendasikan untuk menggunakan mangrove sebagai benteng alam,” ujarnya.

Sementara itu, pada 26 Juli 2023, bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia, Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri meresmikan Kebun Raya Mangrove di Gununganyar, Kota Surabaya. Kebun raya mangrove pertama di Indonesia itu merupakan hasil kerja 3 periode Wali Kota Surabaya, yaitu Bambang Dwi Hartono, Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi. Luasnya mencapai 27 hektar.

“Konservasi Ekosistem Mangrove untuk Antisipasi Tsunami” akan dihadirkan oleh Tunas Hijau pada Webinar Seri#146 pada Sabtu, 12 Agustus 2023 pukul 12.00 – 15.00 WIB. 

Surabaya akan berbagi menjadi narasumber Webinar seri#146 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau pada 

Webinar yang digelar secara daring melalui Zoom dan Live Youtube TUNAS HIJAU ID ini akan menghadirkan 3 narasumber, yaitu:

1. Giri Suryanta S.Si., M.Sc. (Kepala Pokja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera Badan Restorasi Gambut dan Mangrove), 

2. Ir. Haryo Dwito Armono, ST. M.Eng., Ph.D (dosen Teknik Kelautan ITS Surabaya) 

3. Rahmad Kodariawan, SP. MM. (Kabid Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surabaya selaku Pengelola Kebun Raya Mangrove Surabaya)

Sedangkan moderator webinar ini adalah dua belia hebat dan banyak prestasi, yaitu:

1. Estetia Mustika Shani, Putri Lingkungan Hidup 2020 dan siswa SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya

2. Tanaya Aprilia Giofian, Runner up 2 Putri Lingkungan Hidup 2022 dan siswa SMPN 22 Surabaya

Pendaftaran gratis melalui : 

Setiap peserta terdaftar akan mendapatkan e-sertifikat. 

Disediakan juga sertifikat khusus 32JP bagi guru yang merealisasikan tugas pasca webinar ini.

Penulis: Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si. (Peneliti Senior Puslit Mitigasi Perubahan Iklim dan Kebencanaan ITS)

8 thoughts on “Webinar Seri#146 “Mangrove Redam Dampak Tsunami” Sabtu (12/8/2023)

  • Agustus 10, 2023 pada 20:43
    Permalink

    Alhamdulillah,Terimakasih tunas hijau telah memberikan ilmu banyak untuk kita.Semoga besok tanggal 12 webinat seri #146 di beri kesehatan dan kelancaran bagi kita,Terimakasih

    Nama:Muhammad Bayu Panji Saputra
    No:141
    Sekolah: SDN NGINDEN JANGKUNGAN I
    Proyek:Diapers Waste (Mengolah limbah popok

    Balas
  • Agustus 15, 2023 pada 10:31
    Permalink

    Terima kasih Tunas hijau dan para Narasumber atas ilmu yang di berikan. Aku faham sekarang fungsi lain dari mangrove.

    Bilqis April Wahyudiyah Azzahra
    SDN Pacarkeling I/182 Surabaya
    No.peserta : 232
    Budidaya tanaman sambung nyawa

    Balas
    • Agustus 17, 2023 pada 15:32
      Permalink

      Webinar ini sangat bermanfaat sehingga kita bisa tahu tentang fungsi mangrove yang terbukti efektif untuk melindungi pemukiman dari tsunami
      Terimakasih Tunas Hijau

      Iqbal Fajar Khrisna Reyhan Halim
      No Peserta : 447
      SMP Negeri 28 Surabaya
      judul Proyek : Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Pembudidayaan Pohon Kelor

      Balas
  • Agustus 19, 2023 pada 18:25
    Permalink

    Di webinar satu ini kita diajarkan untuk berhati hati dengan tsunami, saya sudah tau apa yang bisa menyebab kan tsunami dan saya baru tahu jika pohon mangrove dapat menghalangi tsunami

    Nama: camelia zabrina suwandi
    No peserta:226
    Judul proyek:cooking oil

    Balas
  • Agustus 21, 2023 pada 11:16
    Permalink

    Melalui webinar ini saya baru tahu mengenai mangrove dan manfaatnya.

    Raisa Azzahra Praminda
    No. 310
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    Budidaya sirih cina

    Balas
  • Agustus 23, 2023 pada 10:42
    Permalink

    Ternyata mangrove itu tanaman yang indah batangnya bercabang banyak.. Setelah seminar saya langsung ke taman mangrove surabaya penasaran ingin melihat tanaman yang beraneka ragam tumbuhnya. Trm ksh para nara sumber webinar seri #146
    Eno wahyu kamagading (234) sdn pacarkeling 1/182 surabaya

    Balas
  • Agustus 26, 2023 pada 13:41
    Permalink

    Kita hidup d wilayah tropis
    Dua musim dan banyak bencana
    Ilmu dr sini sangat baik bagi kami

    Nama = Haifa sausan Zahra
    Sekolah = SDIT ISTIQOMAH KEC KIBIN SERANG BANTEN

    Balas
  • September 13, 2023 pada 08:39
    Permalink

    Terimakasih narasumber atas ilmu yang diberika pada saat webinar.
    Nama: Adrina Putri Nabilah Lutfi
    Asal Sekolah: SMPN 23 Surabaya
    No peserta: 760
    Judul Proyek: Budidaya Telang

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *