Tri Wahyuningtyas, Lifetime Achievement Award Guru Pembina Pangeran Putri Lingkungan Hidup
Meraih penghargaan Lifetime Achievement Award Guru Terbaik Pembina Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2021 setelah membina Pangeran Putri Lingkungan Hidup lebih dari satu dasa warsa tidak lantas membuat guru ini berhenti melangkah. Tri Wahyuningtyas, S.Pd. namanya.
Mutasi tugas dari SDN Kaliasin I ke SDN Jemur Wonosari 1/417 Surabaya justru membuatnya bersemangat untuk memberikan warna baru bagi sekolah di wilayah Surabaya selatan itu.
Di awal pendaftaran Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2023 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya, saat itu Tri Wahyuningtyas masih mengikuti Pendidikan Guru Penggerak yang cukup membuatnya harus mampu membagi waktu dan perhatian di berbagai kegiatan dan tugas-tugas.
“Tetapi tekad bulat saya serta fokus saya kepada murid serta kesempatan yang harus mereka dapatkan, membuat saya yakin bahwa saya harus tetap bisa membagi waktu dan perhatian untuk semua aktivitas saya di Guru Penggerak sekaligus pembinaan berbagai lomba,” tegas Tri Wahyuningtyas.
Proyek-proyek yang dikembangkan pun mulai digarap agar lebih berdampak bagi sekolah dan warga sekitar. Khalissa dengan proyek budidaya tanaman kelornya telah mengajak warga sekolah, sekolah lain, dan juga warga sekitar rumahnya untuk membibitkan bersama.
“Aisyah dengan proyek tanaman mengkudunya telah membagikan lebih dari 3000 bibit mengkudu kepada warga sekitar sekolah. Galang dengan proyek maggotnya telah mempunyai warung binaan dan kampung binaan,” Tri menerangkan.
SDN Jemur Wonosari 1 yang mulai mengikuti Penganugerahan Pangeran Putri Lingkungan Hidup di tahun 2020 sampai ke seleksi tahap 4, di tahun ini tim Pangeran Putri Lingkungan Hidupnya bisa sampai ke finalis.
Dua finalis dari SDN Jemur Wonosari I ini membawa semangat baru dalam tim lingkungan hidup sekolah. Saat mengikuti Pameran Proyek Lingkungan Hidup di Halaman BK3S Jatim, kedua finalis pun didukung penuh oleh seluruh warga sekolah. “Bapak Kepala Sekolah, seluruh guru dan tenaga pendidik, teman-teman, bahkan wali murid hadir untuk menyaksikan pameran mereka secara bergiliran,” ujar Tri Wahyuningtyas.
Tri Wahyuningtyas, ialah seorang guru kelas yang telah aktif mengajar sejak tahun 2006. Kiprahnya dalam membina siswa siswi di bidang lingkungan hidup telah dimulai sejak Penganugerahan Pangeran Putri Lingkungan Hidup tahun 2009.
Membina Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup dari tahun 2009 hingga sekarang menurut Tri Wahyuningtyas adalah ajang untuk terus mengembangkan kreatifitas dari waktu ke waktu. Menurutnya, membina siswa calon pangeran putri lingkungan hidup tidak lepas dari kreasi dan inovasi.
“Melakukan hal yang sama dari tahun ke tahun, tanpa disertai dengan kreatifitas dan inovasi sama dengan tidak melakukan apa pun,” kata Tri Wahyuningtyas, yang juga guru penggerak Angkatan VI ini. Menurutnya, semua kreatifitas dan ide yang ada haruslah dituangkan dalam bentuk aksi nyata. “I hear, I forget. I see, I remember. I do, I understand (Saya dengar, sata lupa. Saya melihat, saya mengingat. Saya melakukan, maka saya mengerti,” tambahnya.
Bagi Tri Wahyuningtyas, para siswa akan memahami apa yang dipelajari saat mereka terlibat untuk melakukannya. “Maka, aksi nyata yang terus berkelanjutan dalam Pangeran Putri Lingkungan Hidup membentuk anak-anak untuk belajar memahami sesuatu dengan melakukannya sendiri,” ujar istri dari Drh. Didik Subiyanto ini.
Menurutnya, menjadi pembina pangeran dan putri lingkungan hidup setiap tahun adalah hal baru dan harus melakukan inovasi yang baru. “Sebab pendidikan lingkungan hidup itu dinamis dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan serta masyarakat sekitar,” tutur mama dari Gracia Trifosa Hedda Anindita ini.
Pengembangan proyek dalam Pangeran Putri Lingkungan Hidup harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. “Kita tidak boleh takut menuangkan semua ide dan mewujudkannya saat ini karena keesokan hari akan ada kreatifitas lain lagi yang akan bisa dikembangkan,” Tri Wahyuningtyas menerangkan.
Satu hal yang diyakini oleh peserta program Cross Culture Environmental Education Exchange Australia-Indonesia 2014 ini yaitu bahwa Tuhan memberikan kreatifitas kepada anusia tanpa batas. “Asal kita mau mengembangkannya. Sky is the limit. Setinggi langit yang bisa kita lihat dan nikmati, setinggi itulah kreatifitas bisa kita kembangkan,” kata Tri Wahyuningtyas.
Baginya, mendampingi peserta Penganugerahan Pangeran Putri Lingkungan Hidup sama halnya dengan mendampingi seorang anak yang ingin membawa dampak dan perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya.
“Saat mengikuti Pangeran Putri Lingkungan Hidup, yang berproses bukan hanya anak yang mengikuti, melainkan orang tua, guru, dan bahkan masyarakat sekitar yang diajak bersama-sama beraksi nyata,” Tri Wahyuningtyas menambahkan.
Guru sebagai pendamping anak-anak dalam berproses juga harus tangguh dan tetap bersemangat menghadapi apa pun. Itulah sebabnya, Tri Wahyuningtyas memutuskan untuk tetap mendampingi siswanya dalam ajang Pangeran Putri Lingkungan Hidup walaupun ada banyak kegiatan lain yang harus dijalankan bersamaan dengan Program Pangput.
Dia yakin bahwa setiap anak mempunyai potensi yang khas dalam dirinya untuk bisa terus dikembangkan. Menurutnya, tugas guru adalah mengenali setiap peserta didik dan menggali potensinya.
“Bahkan seorang guru harus peka terhadap keadaan sekitar, sehingga setiap kesulitan atau hambatan bisa dilihat sebagai aset atau peluang serta tantangan, asal kita mau memandangnya dari sisi positif,” Tri menjelaskan.
Sementara itu, memulai proyek lingkungan hidup tidak harus dengan sesuatu yang besar dan mencengangkan. “Justru memulai proyek lingkungan hidup harus dimulai dari pembiasaan-pembiasaan sederhana yang terus menerus dilakukan dan mudah diduplikasi oleh masyarakat sekitar,” tutur Tri.
Melibatkan semua unsur yang ada di sekitar siswa akan membuat pembiasaan-pembiasaan sederhana ini menjadi luar biasa dan berdampak. “Pendampingan yang serius, tulus, dan sepenuh hati sangat diperlukan agar setiap tantangan dapat dihadapi dengan tangguh dan penuh semangat,” dia menuturka.
Menetapkan target dari awal proyek juga sangat penting menurut guru kelahiran Kediri, 2 Mei 1981 ini. Menurutnya, berlari dengan tujuan yang jelas akan membuat kita fokus untuk cepat sampai pada tujuan. Saat target telah ditetapkan, maka kita akan dengan lebih terarah bisa menyusun langkah untuk mencapai target tersebut.
Kejujuran menjadi sangat penting dalam proses pencatatan data terukur proyek. Pengamatan dan penulisan data dengan jujur akan membuat anak-anak mampu menghitung pencapaian proyek dengan mudah dan tepat. “Sebagai seorang guru, kita harus bisa mengajarkan murid kita melakukan sesuatu yang baru dan menuntun mereka untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik,” jelasnya.
Guru adalah “role model” buat muridnya, maka lakukan sesuatu sebelum meminta murid kita melakukannya. Seorang guru juga harus mampu berperan sebagai orang tua yang terus memotivasi siswanya untuk mencoba sesuatu yang baru dan menjaga keberlanjutan suatu proyek. “Sebagai guru yang berperan sebagai teman, kita juga harus mampu mendengarkan ide-ide murid kita dan bekerja bersama dengan menyenangkan,” tambahnya.
Tetap konsisten dan terus menjaga ketulusan motivasi menjadi kunci keberhasilan kita dalam meraih sesuatu yang baik. Berikut ini adalah daftar siswa binaan Tri Wahyuningtyas yang berhasil menjuarai Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup dari tahun ke tahun:
2009: Pangeran Lingkungan Hidup M. Gunawan Wibisono Puteri dan Puteri Lingkungan Hidup Alya Thalafadila serta Runner Up 1 Pangeran Lingkungan Hidup Gefari
2010: Runner Up 1 Pangeran LH Dariel Syahputra Sudjono, Runner Up 1 Puteri LH Tiffany dan Runner Up 2 Puteri LH Sherina Ayu Pitaloka
2012: Pangeran LH Ahmad Daril Madjid, Puteri LH Thalita Aurora Diesta Putri Maqsudi serta Runner Up 1 Pangeran LH Arghie Hanafi.
2014: Pangeran LH Denny Hartanto, Puteri LH Nafisa Sufi N, Runner Up 1 Puteri LH Difty dan Runner Up 1 Pangeran LH M. Najwan Nadhil
2015: Puteri LH I Made Anindya Gita Lakshita Dewi
2016: Pangeran LH Gardana Wong Alit dan Puteri Lh Ailsa Araminta Putri Maqsudi.
2017: Pangeran LH Caizar dan Runner Up 1 Puteri LH Icasia Bella
2018: Pangeran LH Laksamana Nanda Dwitama
2019: Pangeran LH Reynaldo dan Puteri LH Sheyreen Calysta
2020: Pangeran LH dan Pangeran Favorit Gregorius Marcelino Krustian, Keluarga Zero Waste Terbaik Gilbert Matthew Carnelis
2021: Pangeran LH Nevan Azka Fiardy, Putri LH Shaqila Callysta Shaki Y
2022: Putri LH Callysta Kusuma Azalia.
Bangga banget memiliki guru pembina yang super keren dan banyak sekali membantu saya dalam mengembangkan proyek lingkungan hidup yang saya kelola…
Terimakasih yang sebesar-besarnya Mam Tri wahyuningtiyas telah banyak bersabar dalam membimbing dan membina saya selama ini…
Semoga sukses selalu Mam Tri wahyuningtiyas sekeluarga…
AISYAH AVICENA RL
SDN JEMUR WONOSARI 1 SURABAYA
Keren banget,guru pembina yang totalitas,dan benar² ingin membuat lingkungan menjadi lebih bersih sehat dan anti penyakit.
Terimakasih mom tri.
Nama:Muhammad Bayu Panji Saputra
No:141
Sekolah: SDN NGINDEN JANGKUNGAN I
Proyek:Diapers Waste (Mengolah limbah popok
Bu Tri hebat.. Keren..
Dimanapun bu Tri bertugas pasti melahirkan anak didiknya berprestasi
Iqbal Fajar Khrisna Reyhan Halim
No Peserta : 447
SMP Negeri 28 Surabaya
Judul Proyek : Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Pembudidayaan Pohon Kelor
Wow wow wow ibu Baik hati yang keren super aktif dan bnyk pengalaman. Selamat y ibu Tri kesayangan bs menjadi contoh untuk para pembina lain trm ksh. D tunggu kedatanganny ke tempat sy bu
Eno Wahyu kamagading (234) sdn pacarkeling 1/182 surabaya
Budidaya tanaman kencur
Keren banget Bu Tri, pasti beliau sangat sabar dan telaten dalam mendampingi siswanya selama menjalankan proyek.
Raisa Azzahra Praminda
No. 310
Budidaya sirih cina
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
Ibu Tri wahyuningtyas sosok guru yang tangguh dan penuh semangat dalam membina siswa dan siswinya
Muhammad Abril Rizky Illahi
No Peserta: 345
SMP NEGERI 12 SURABAYA
Proyek lingkungan Hidupku: Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Hijau (Tumpi) Menjadi Pupuk Organik
Wahh luarr biasaa Bu Tri! Dapat membina putra putrinya dari tahun ke tahun secara konsisten dan putra putri didiknya selalu memdapat juara dalam Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup ini. HEBAT, KEREN, LUARR BIASAA!! Tentunya pasti tidaklah mudah menjadi guru pembina yg begitu konsisten, dan selalu meraih penghargaan. SEMANGAT DAN SUKSES selalu untuk Bu Tri.
Mutiara Triandyta/SMPN 18 SBY
Finalis Putri Lingkungan Hidup 2023
Nomor urut 648
Judul proyek KSBB (KANGKUNG SAHABAT BOTOL BEKAS)