Geopark Ijen, si Api Biru
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2019 tentang Pengembangan GEOPARK (Taman Bumi), Taman Bumi (Geopark) yang selanjutnya disebut Geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.
Pengembangan Geopark adalah tata kelola Geopark guna mewujudkan pelestarian Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanejaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity) yang dilakukan bersama-sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan melalui upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG’s).
Geopark Ijen salah satu geopark yang berusaha keras untuk menuju geopark internasional atau yang dikenal UNESCO Global Geopark (UGG) dan telah dipersiapkan dengan matang banyak pihak, melibatkan pemerintah, akademisi, masyarakat, media dan swasta.

Karakteristik utama yang diunggulkan dari situs Geopark Ijen, yakni keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu wisata geologi, biologi dan budaya. Pada awalnya hanya melingkupi Kabupaten Banyuwangi saja, dalam perkembangannya memasukkan Kabupaten Bondowoso sehingga memperkaya keberagaman Geopark Ijen.
Sebelumnya Gunung Ijen juga telah ditetapkan sebagai jaringan Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO lewat sidang International Coordinating Council UNESCO di Peru, pada tahun 2016. Pada tahun 2018 mengajukan sebagai kawasan geopark Nasional dan disetujui Badan Geologi tahun 2018.
Komisi Nasional Indonesia untuk United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau KNIU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan Geopark Ijen menjadi bagian jaringan geopark dunia (UNESCO Global Geopark/UGG). Gubernur Jawa Timur dan Bupati Banyuwangi menyambut baik dan bersyukur atas dukungan dari pemerintah pusat melalui Ketua Harian KNIU Kemendikbud Prof Arief Rachman yang telah memfasilitasi surat pengajuan itu.
Semua pihak mempersiapkan internasionalisasi Geopark Ijen, paling tidak untuk mengejar dan memenuhi kriteria penilaian geopark menjadi UNESCO Global Geopark antara lain 35 persen geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15 persen geowisata, dan 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.
Sidang Dewan UGG, 8 September 2022. telah diputuskan untuk menerima proposal Geopark Ijen untuk menjadi bagian jaringan geopark dunia. Geopark Ijen resmi ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG) atau warisan dunia dalam sidang tahunan UNESCO di Paris, Prancis 24 Mei 2023. Penetapan Geopark Ijen sebagai Unesco global geopark akan meningkatkan kepedulian masyarakat internasional sehingga mendorong banyaknya kunjungan orang ke Banyuwangi. Harapan besarnya akan menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

Keragaman geologi, biologi dan budaya apa saja yang menjadikan G. Ijen menjadi geopark bertaraf internasional? Penasaran?… Ayo gabung dan aktif berdiskusi tentang “Geopark Ijen” melalui Webinar Seri#164 melalui Zoom dan LIVE Youtube TUNAS HIJAU ID pada:
hari, tanggal: Sabtu, 2 Desember 2023
pukul: 12.00 – 15.00 WIB
Pendaftaran melalui link: https://bit.ly/geopark-ijen-th-2023
Narasumber:
1. Bayu Ari Wibowo, S.S. – Cultural Heritage G. Ijen
2. Firman Sauqi – Geo-Heritage G. Ijen
3. Heliza Amalini – Bio-Heritage G. Ijen
Moderator:
1. Dimas Abhiyasa W. (Pangeran LH 2023 dan Siswa SDN Rungkut Menanggal I Sby)
2. Queen Annesya K. L. (Juara 2 Putri LH 2022; Siswi SMPN 1 Sby; Juara I Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2023; ECO Student (Elementary) of the Year 2022)
3. Ghazi Nevan R. (Pangeran 2 LH 2022 dan Siswa SMAN 22 Sby)
Setiap peserta terdaftar dan mengisi daftar hadir akan mendapatkan e-sertifikat.
Disediakan sertifikat khusus 32JP bagi guru yang merealisasikan tugas pasca webinar.
8 sertifikat webinar reguler non 32JP bisa ditukar dengan 1 sertifikat 64JP.
Narahubung Nizamudin 0858-5436-6508 (WA).
Foto utama: Api biru G.Ijen (foto dari Wisata Banyuwangi)
Penuis: Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si.
Maju terus dan tetap semangat berkarya
Terus belajar dan semangat berkarya
Kmi senang dg adanya tunas hijau, sukses selalu
Kenapa gak bisa daftar
Geopark Ijen sangat membantu melestarikan bumi
Pendaftaran
Bagus,krafitas nya sangat menarik
Bagus,kereasinya sangat bagus
Bagus,krafitas nya sangat menarik,bisa mengurangi sampah
Geopark Ijen sangat membantu dalam proses pembelajaran
Geopark Ijen sangat membantu dalam proses belajar tentang alam
Sajianya sangat bermanfaat sekali untuk berwawasan lingkungan
mantaap, terimakasih atas infonya mudah-mudahan jd ladang amal dan bermanfaat bagi kita semua.
Dengan tanggap bencana nasional
Budaya geologi, iklim, kultur budaya membawa keamanan dan kenyamanan dalam hidup taraf internasional sadar budaya dan geologi negara kita wajib bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup aman dan damai.