Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 5 November, Ini Cara Memaknainya
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati tiap 5 November. Peringatan salah satu hari bertema lingkungan hidup ini memang tidak sepopuler Hari Bumi 22 Aril atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni. Penetapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 1993.
Penetapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tersebut, karena melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Dalam keppres tersebut juga berisi beberapa keputusan yang berkaitan dengan puspa (flora) dan satwa (fauna) nasional.
Di seluruh wilayah Indonesia tersebar dua juta spesies bunga. Pemerintah Indonesia menetapkan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, sebagai pengingat dan upaya untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap kekayaan hayati yang dimiliki bangsa.
Pemerintah juga mengukuhkan 3 jenis bunga sebagai bunga nasional pada Keppres Nomor 4 Tahun 1993. Bunga-bunga tersebut dipilih karena dianggap mewakili karakter bangsa dan negara Indonesia.
Berikut ini beberapa puspa nasional tersebut:
1. Melati Putih (Jasminum Sambac) sebagai Puspa Bangsa
Bunga melati memiliki makna penting dalam tradisi Indonesia. Sebagai Puspa Bangsa, bunga melati melambangkan kesucian dan kemurnian, sebagaimana negara Indonesia yang pluralis, dan dikenal luas merangkul keberagaman.
Bunga melati juga melambangkan keanggunan dalam kesederhanaan dan ketulusan, serta melambangkan keindahan dan kerendahan hati, karena punya wangi yang semerbak walaupun tumbuh di semak-semak.
Bunga melati menjadi salah satu elemen penting dalam beberapa acara adat pernikahan di Indonesia. Karena karakter dan kesucian itu, bunga melati dikukuhkan penyebutannya sebagai Puspa Bangsa.
2. Anggrek Bulan (Palaenopsis Amabis) sebagai Puspa Pesona
Bunga Anggrek Bulan memiliki wujud yang indah dengan warna dan bentuk yang menawan. Dilansir dari Buku Bumiku Indonesia, bunga itu pertama kali ditemukan di Maluku oleh Dr. C. L. Blume.
3. Padma Raksasa (Rafflesia Arnordi) sebagai Puspa Langka
Bunga Rafflesia atau Padma raksasa, menjadi jenis bunga terakhir yang dikukuhkan penyebutannya sebagai Puspa Langka. Nama padma raksasa mengacu pada ukuran bunga yang besar.
Dilansir dari buku Rafflesia, diameternya mencapai 110 sentimeter dengan berat yang mencapai 10 kilogram. Dr. Joseph Arnold, seorang dokter dan penjelajah, yang pertama kali melihat bunga itu sangat takjub.
Bunga itu ditetapkan sebagai Puspa Langka karena termasuk ke dalam tanaman paling langka di dunia yang dapat dijumpai di Indonesia.
Sebagai bentuk kebanggaan Indonesia karena kekayaan hayati yang dimiliki, bunga itu ditetapkan menjadi bunga nasional.
Berikut ini adalah di antara cara yang bisa dilakukan untuk memaknai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional:
1. Menanam dan merawat tanaman melati yang merupakan Puspa Bangsa Indonesia. Tanaman melati menjadi tanaman yang paling memungkinkan untuk ditanam dirawat di mana pun. Tentunya berbeda dengan anggrek bulan dan Raflesia Arnoldi yang lebih cenderung merupakan tanaman yang hidup di hutan.
2. Tidak merusak ketiga tanaman tersebut ketika mendapatinya di alam bebas atau di manapun. Tidak juga membiarkan orang lain melakukan perusakan terhadap ketiga tanaman tersebut.
3. Mengkampanye melalui media sosial masing ketiga tanaman tersebut agar semakin banyak orang mengetahuinya.
4. Ketiga aksi tersebut di atas juga dilakukan untuk semua jenis tanaman lainnya.
5. Mendukung gerakan pelestarian tanaman dan satwa yang dilakukan di Tanah Air dan di mana pun berada.
6. Buat beragam lomba/kegiatan seperti lomba menulis puisi, esai atau karangan bebas, menggambar poster mengenai puspa dan satwa nasional
7. Buat workshop cara budidaya tanaman dengan melibatkan tenaga ahli.
8. Buat workshop cara merawat hewan peliharaan dengan melibatkan dokter hewan.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional memang diperingati setiap 5 November. Namun, aksi terkait kecintaan pada puspa dan satwa harus terus dilakukan setiap hari.
Keterangan foto utama: Bunga Padma Raksasa dengan nama latin Rafflesia Arnoldi, dinobatkan sebagai bunga Nasional mewakili Puspa Langka. (maizalchaniago77/freepik.com)
Penulis: Mochamad Zamroni/Tunas Hijau ID