400 Km Pantai Indonesia Tergerus Abrasi

Sedikitnya 400 km pantai di Indonesia telah tergerus abrasi (KKP, 2015). Hilangnya bibir pantai akibat abrasi, paling parah terjadi di sepanjang pantai utara Pulau Jawa (44 %) sudah hilang dari total pantai sepanjang 745 km (KKP, 2015).

Tahun 2003-2012: di pesisir Pulau Jawa terjadi kerusakan pantai 100 s/d 2000 m! (Deltares, 2019). Panjang garis pantai Indonesia ~108.000 km; 20%-nya mengalami erosi

Video: https://www.youtube.com/watch?v=nFNAWOWfMeo

Dengan skenario laju penurunan tanah 10 cm/tahun dan kenaikan muka air laut 0,26 cm/tahun, maka pada tahun 2050, diprediksi sekitar 23 juta orang di pesisir Indonesia diperkirakan harus menghadapi ancaman banjir laut tahunan akibat peningkatan ketinggian air laut yang disebabkan perubahan iklim abad ini (Climate Central, 2020).

Faktor Alam yang dapat memicu terjadinya erosi pantai tidak dapat dihindari karena telah menjadi bagian dari proses dinamika bumi (laut) yang memiliki siklus masing-masing. Proses terebut adalah:

• angin di atas lautan, 

• pasang surut,  

• gelombang, 

• arus laut, dan

• karakteristik geologi, morfologi dan batuan penyusun

Selain faktor natural, campur tangan manusia melipat-gandakan laju mundurnya garis Pantai dan hilangnya daratan di pesisir. Perilaku manusia dapat memicu dan atau meningkatkan terjadinya arosi Pantai meliputi: 

• Eksploitasi sumberdaya alam pantai dan laut yang tidak bertanggungjawab.

• Penambangan pasir atau sedimen dasar laut di daerah terlarang

• Pengambilan/pengrusakan terumbu karang

• Penebangan hutan pantai (bakau/mangrove) untuk alih fungsi lahan

• Pembangunan struktur/bangunan pantai yang tidak sustainable

• Pemanasan global secara tidak langsung menjadi salah satu pemicu erosi pantai

• Dan dieksagerasi dengan penurunan tanah beberapa kota besar di pesisir.

Bagaimana mekanisme terjadinya? Faktor apa saja yang memicu dan mempengaruhi erosi/abrasi pantai? Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan mundurnya garis pantai, menanggulangi kerusakan pantai, dan hilangnya daratan pesisir, serta langkah mitigasi terhadap bencana di pesisir?

Mari kita ikuti WEBINAR NASIONAL SERI #168 “MITIGASI ANCAMAN BENCANA EROSI PANTAI”

Webinar akan dilaksanakan gratis melalui Zoom dan LIVE Youtube TUNAS HIJAU ID pada:
hari, tanggal: Sabtu, 30 Desember 2023
pukul: 12.00 – 15.00 WIB
Pendaftaran melalui link: https://bit.ly/bencana-abrasi
Narasumber:
1. Dr. (cand) Suraji, SP., MSi. (Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi)
2. Dr. Ir. Wahyudi Citrosiswoyo, M.Sc (Dosen Lab Infrastruktur dan Pelabuhan Dept. Teknik Kelautan ITS)
3. Fitri Anggraeni Sekar (Ketua Tim Kerja Layanan Khusus Meteorologi Maritim BMKG)

Moderator:
1. Galang (Siswa SDN Jemur Wonosari I Surabaya dan Pangeran 2 LH 2023)
2. Revalina Fernanda (Juara I Literasi Nasional SDG`s 2023; Siswi SDN Tandes Kidul I Surabaya dan Putri 5 LH 2022)
3. Estetia Mustika Shani (Siswi SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya dan Putri LH 2020)
.
Setiap peserta terdaftar dan mengisi daftar hadir akan mendapatkan e-sertifikat.
Disediakan sertifikat khusus 100JP bagi guru yang mengikuti 10 webinar seri kebencanaan selama Desember 2023 sampai April 2024.
Narahubung Nizamudin 0858-5436-6508 (WA)

Penulis: Wahyudi Citrosiswoyo

1 thoughts on “400 Km Pantai Indonesia Tergerus Abrasi

  • Desember 30, 2023 pada 12:02
    Permalink

    Semakin senang mengikuti webinar rutin yang diadakan kakak-kakak Tunas Hijau ID, dulu awal-awal mengikuti webinar seperti membosankan menyimak penjelasan ini itu, bincang-bincang dan seterusnya…

    Setelah beberapa lama mengikuti rutin, ternyata menarik dan semakin menarik…
    Ternyata banyak ilmu pengetahuan yang perlu dan wajib dipelajari oleh kita semua untuk mengetahui lebih dalam tentang apa dan bagaimana sih lingkungan disekitar kita dan banyak hal lagi lainnya…

    Jadi, yuk teman-teman kita semua rajin mengikuti webinar rutin Tunas Hijau ID

    Semoga kedepannya semakin sukses kakak-kakak Tunas Hijau ID

    Salam,

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *