Bayu Panji, Bocah Pengolah Limbah Popok

Kepedulian lingkungan hidup belia satu ini tidak perlu diragukan lagi. Muhammad Bayu Panji Saputra, namanya. Dia siswa kelas 5 SDN Nginden Jangkungan I Surabaya. Dia mengembangkan proyek lingkungan berupa pengolahan limbah popok (diapers waste). 

Dia dinobatkan sebagai Pangeran 4 Lingkungan Hidup 2023 SD pada Oktober lalu. Program ini diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, serta didukung oleh PDAM Surya Sembada dan PT Dharma Lautan Utama.

“Saya memilih proyek ini karena saya sering menemukan limbah popok di setiap sampah yang dibuang. Padahal limbah popok juga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya sungai ataupun saluran air,” kata Muhammad Bayu Panji Saputra. 

Bayu menambahkan bahwa proyek pengolahan limbah popok yang terus dia kembangkan sejak awal tahun 2023 ini memiliki banyak manfaat. “Proyek ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan, dan mengurangi timbunan sampah tempat pengolahan akhir (TPA),” Bayu berujar. 

Bayu mengecat pot tanaman dari olahan limbah popok

Baginya, pengolahan limbah popok yang terus dia kembangkan ini juga dapat menambah kreativitas masyarakat melalui daur ulang. “Pengolahan limbah popok ini juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga khususnya pasca pandemi Covid 19,” terang anak tunggal dari pasangan Teguh Krismanto dan Rizqi Safitri ini.

Bocah penghobi olah raga badminton dan sepak bola ini menjelaskan bahwa limbah popok yang dia kelola kemudian diolah menjadi banyak produk. “Saya olah limbah popok ini menjadi beberapa produk seperti pot mini yang bisa digunakan untuk menanam kaktus, lilin aroma, juga untuk souvenir,” kata Muhammad Bayu Panji Saputra yang bercita-cita menjadi atlet nasional ini.

Selain untuk produksi pot mini, Bayu juga memanfaatkan limbah popok yang sudah dia kelola menjadi pot besar. “Pot besar dari olahan limbah popok produksi saya ini biasanya digunakan untuk menanam di luar ruangan,” ujar bocah kelahiran Malang, 18 September 2012. 

Tidak hanya itu, Bayu juga memiliki produk olahan berupa gantungan kunci yang terbuat dari potongan kecil-kecil popok yang sudah dia bersihkan. “Potongan kecil-kecil popok ini untuk menggantikan dakron. Sedangkan gelnya, saya olah menjadi gel media tanam dan juga pupuk organik cair hasil fermentasi,” Bayu menambahkan. 

Beragam ukuran pot dari olahan limbah popok dihasilkan oleh Bayu. Dia juga siap menerima pesanan souvenir dari olahan limbah popok

Bayu sangat serius mengembangkan proyek pengolahan limbah popok ini. Terbukti dari capaiannya yang luar biasa. Hingga 11 Desember 2023, Bayu telah mengolah 1 ton 77 kg limbah popok, memproduksi 542 eco pot mini, memproduksi 248 eco pot sedang, 273 eco pot besar, 2 eco pot jumbo dan 302 liter pupuk oorganik cair (POC), 396 kg gel media tanam dan hasil penjualan produk sejumlah 7.156.000 rupiah.

Awalnya, Bayu memang mengumpulkan limbah popok bayi dari satu tempat sampah ke tempat sampah yang lain. Dia juga awalnya mengajak para orang tua yang memiliki bayi untuk mengumpulkan khusus limbah popoknya. 

“Saya kemudian mengembangkan kemitraan dengan tempat penitipan anak Jasmine Muslim Daycare Gunung Anyar, TPA ABA 39 Semolowaru, Kampung Buah Nusantara Nginden 6D, Nginden 2 dan Kampung Herbal Semolowaru. Mereka menyetorkan limbah popok yang telah dikumpulkan. Saya kemudian mengolahnya,” terang Bayu.

Bisa dibayangkan bahwa proyek pengolahan limbah popok ini tidak mudah dilakukan oleh Bayu. “Ada kisah lucu saya saat awal menjalani proyek ini. Saya merasa bahwa popoknya itu nempel di hidung sampai saat saya makan siang, saya merasa bau popoknya itu ada di makanan, di depan saya,” Bayu menceritakan. 

Beberapa ukuran produk pot dari olahan limbah popok karya Muhammad Bayu Panji Saputra

Cukup banyak tantangan yang dihadapi Bayu dalam mengelola limbah popok ini. “Munculnya mitos pada masyarakat yaitu adalah ketika popok dibuang ke sungai, maka anaknya akan terhindar dari penyakit kulit atau suleten,” terang bocah yang tinggal bersama kedua orang tuanya di Jl. Nginden VI G, Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya ini.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Bayu dalam mengembangkan proyek pengolahan limbah popok ini. “Masyarakat juga sering menganggap proyek saya ini menjijikan, sehingga masyarakat tidak mau mengolahnya,” Muhammad Bayu Panji Saputra mengungkapkan. 

Penilaian jijik masyarakat terhadap limbah popok itu membuat Bayu Panji Saputra sempat tidak mau lagi mengolah limbah popok setelah 2 bulan mengolahnya. “Penyebabnya adalah bau limbah popoknya yang memang sangat menyengat,” Bayu berujar.

Namun, karena Bayu melihat banjir di mana-mana karena sungai yang tersumbat oleh banyaknya limbah popok, dia pun langsung bersemangat lagi untuk mengolah limbah popok. “Ibu saya terus menyemangati saya dan mendampingi saya mengembangkan proyek pengolahan limbah popok ini,” dia menerangkan.

Menurut Bayu, penggunaan popok kini sangat banyak di masyarakat. Hampir semua bayi menggunakannya. Belum termasuk pembalut wanita. Padahal dampak buruknya sangat luar biasa bila tidak diolah dengan sangat serius. “Limbah popok memang bisa diolah, namun lebih bagus lagi tidak menghasilkannya,” kata Bayu.

Bayu Dwi Panji bersama para pangeran putri lingkungan hidup 2023 dari SDN Nginden Jangkungan I. Di depan mereka adalah limbah popok yang belum diolah. Di belakang mereka adalah pupuk organik cair dan gel media tanam dari limbah popok

“Saya berpesan kepada para ibu sebaiknya menghindari penggunaan popok yang sekali pakai pada bayi. Sebaiknya menggunakan clodi atau popok berkali-kali pakai,” Bayu berpesan. Popok berkali-kali pakai maksudnya, popok yang bisa dicuci dengan mudah dan bisa digunakan berulang kali.

Menurut banyak literatur yang pernah dibaca oleh Bayu, penggunaan popok yang bisa dicuci dan digunakan berulang kali ternyata lebih menyehatkan. “Pastinya penggunaan clodi atau popok berulang kali pakai lebih ramah terhadap lingkungan,” Bayu menjelaskan.

Semakin menggeluti pengolahan limbah popok ini, ternyata Bayu mendapati banyak hal menarik yang dijumpai. “Salah satunya adalah saat bersosialisasi, banyak yang menilai proyek ini ekstrim, menantang karena mengolah langsung limbah popok kotor dari bayi,” Bayu mengatakan. 

Banyak juga orang yang mengira kalau popok yang digunakan adalah popok baru. “Di sini letak keseruannya. Saya jadi menjelaskan detail proses awal mengolah sampai menjadi kerajinan. Melihat mereka terkesan dengan proyek ini jadi penyemangat untuk saya terus mengembangkan proyek ini,” Bayu mengungkapkan.

Ketersediaan alat dan tempat yang memadai untuk melakukan pengolahan limbah popok menjadi hal utama yang dirasakan oleh Bayu. “Saya beruntung memiliki kepala sekolah yang peduli seperti Bu Ika Suci Rahayu dan guru pembina yang luar biasa seperti Bu Lina. Selama ini saya diijinkan mengembangkan proyek pengolahan limbah popok ini di sekolah,” ujar Bayu. 

Bayu juga mengaku sering dibantu oleh teman-teman kelas dan kader lingkungan SDN Nginden Jangkungan I saat melaksanakan pengolahan limbah popok. “Tentunya semuanya menggunakan masker dan sarung tangan. Pengolahan dan penjemuran popok yang sudah dicuci biasanya dilakukan setelah pulang sekolah,” terang Muhammad Bayu Panji Saputra.

Bayu punya harapan terkait pengolahan limbah popok ini. Dia berharap suatu saat nanti di Surabaya dan banyak kota di Indonesia bakal banyak beroperasi tempat khusus untuk mengolah limbah popok. “Limbah popok yang dianggap menjijikkan ini harus diolah tuntas dan bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat,” pungkas Bayu.

Penulis: Mochamad Zamroni

17 thoughts on “Bayu Panji, Bocah Pengolah Limbah Popok

  • Desember 25, 2023 pada 19:07
    Permalink

    Belia yang sangat menginspirasi..terus berjuang dan tetap semangat ya..

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 19:18
    Permalink

    Tidak hanya menyumbat saluran air,limbah popok juga mengotori pantai,limbah ini banyak kita temukan setiap bersih-bersih pantai juga,terutama di kawasan mangrove tambak wedi. Kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang dampak membuang sampah popok sembarangan menjadi kendala utama. Semangat terus Bayu dengan proyeknya

    BILQIS APRIL WAHYUDIYAH
    Putri LH 2023
    Budidaya tanaman sambung nyawa

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 19:18
    Permalink

    Terimakasih kakak kakak tunas hijau telah memberi saya dukungan untuk mengembangkan proyek diapers waste dari 0 sampai memiliki capaian yang besar seperti sekarang.

    Terimakasih kakak tunas hijau dan teman teman dan bapak ibu guru semua yang telah ikut berkontribusi dalam pengembangan proyek diapers waste ini.

    Balas
    • Desember 27, 2023 pada 13:11
      Permalink

      Hebat dik Bayu Panji dan kawan²nya… Kecil² sudah memiliki kesadaran yg tinggi utk menjaga lingkungan…
      Tp, mohon dibagikan cara pengolahan diapers² tersebut ya dik, agar pembaca tergugah utk mengikuti langkah adik. Terima kasih…

      Balas
  • Desember 25, 2023 pada 19:28
    Permalink

    Bayu Panji sangat hebat bisa mengelola limbah popok menjadi pot

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 19:32
    Permalink

    Waaahh
    Alhamdulillah, saya sebagai tante dari bayu merasa bangga sekali atas setiap capaian dan prestasi bayu

    Terimakasih tunas hijau sudah banyak membimbing bayu
    Semoga semakin sukses, melahirkan generasi² penerus bangsa yang unggul dan berprestasi serta cinta lingkungan

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 19:33
    Permalink

    Waaahh kerennn????????????
    Alhamdulillah, saya sebagai tante dari bayu merasa bangga sekali atas setiap capaian dan prestasi bayu

    Terimakasih tunas hijau sudah banyak membimbing bayu
    Semoga semakin sukses, melahirkan generasi² penerus bangsa yang unggul dan berprestasi serta cinta lingkungan

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 20:10
    Permalink

    Wah hebat kakak bayu yg imut dan ganteng, semakin banyak bayi dan balita semakin banyak pempers kaya adekku jg masih pakai pempers. Karena jaman sekarang sudah jarang orang yg menggunakan popok seperti jaman dulu. Trm ksh kakak bayu sudah memanfaatkan pempers bekas menjadi barang yang bermanfaat
    Eno wahyu kamagading
    SDN pacarkeling 1/182 surabaya
    Budidaya tanaman kencur

    Balas
  • Desember 25, 2023 pada 22:44
    Permalink

    Maasyaa Allah keren banget Bayu dengan proyek lingkungan hidupnya pengolahan limbah popok bayi…

    Ikut bangga dengan keuletan dan kerja keras Bayu selama ini…

    Semoga semakin sukses Bayu sekeluarga…
    Aamiin Allahumma Aamiin…

    Aisyah avicena rl
    Putri lingkungan hidup 2023

    Balas
    • Desember 28, 2023 pada 18:24
      Permalink

      Semangat terus pejuang lingkungan untuk menjaga bumi ini. Sukses selalu bayu

      Dhaniswara
      Finalis Pangput LH 2023

      Balas
  • Desember 26, 2023 pada 05:45
    Permalink

    Proyek yang sangat luar biasa berdampak positif pada lingkungan, sunguh sangat menginspirasi kita semua. Bayu generasi hebat penerus bangsa yang gigih berjuang untuk lingkungan dengan mengolah limbah popok, semoga semua generasi penerus bangsa kita dapat mencontoh aksi nyata bayu yang tak kenal lelah berbuat untuk kepedulian lingkungan.

    Balas
  • Desember 26, 2023 pada 05:47
    Permalink

    Ide keren dan sangat menantang, projek dengan tingkat risiko yang berat. Limbah popok sekali pakai.Sungguh diperlukan kerja keras, keuletan dan keberanian yang tinggi untuk bisa menjalankan proyek ini Terus berkarya Panji , edukasi dan sosialisasikan kepada masyarakat terkait pengolahan limbah popok sekali pakai

    Balas
  • Desember 26, 2023 pada 06:00
    Permalink

    MasyaAllah luar biasa
    Terima kasih atas inspirasi keren yang telah dibagikan. Dengan ini semua dapat tercerahkan perihal dampak penggunaan pospak, sampah yang dihasilkan dan rumitnya pengelolaan. Semoga kita semua lebih bijaksana dalam opsi penggunaan pospak.

    Balas
  • Desember 26, 2023 pada 06:04
    Permalink

    Luar biasa… kereeen… sukses terus ya dalam mengembangkan proyekx…

    Balas
    • Desember 26, 2023 pada 15:46
      Permalink

      Luar biasa Bayu Panji memang anak kreatif.Menjadi insfirasi bagi anak anak lain.semangat anak generasi emas.

      Balas
  • Desember 26, 2023 pada 08:59
    Permalink

    ALHAMDULILLAH, SUBHANALLAH , COBA TIAP ORANG PEDULI LINGKUNGAN SEPERTI DIK PANJI. TIDAK ADA LAGI GUNUNG SAMPAH.
    Semakin banyak rizkinya ya nak , rizki ilmu, rizki kesehatan, rizki kesuksesan kelak , ank hebat.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *