Erosi Mempercepat Perluasan Lahan Kritis

Banjir lumpur kembali terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023) siang. Padahal, hujan belum lebat. Berdasarkan video amatir yang beredar di masyarakat, air bercampur lumpur + material kayu masuk ke rumah warga, meluap dari Sungai Paron di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Banjir lumpur ini ternyata sudah berulang ulang, seperti yang terjadi pada 2 April 2023, yang menyebabkan terganggunya jalur alternatif Kota Batu – Malang. Pada 6 Mei 2022, menyebabkan jalur menuju Sumber Brantas terputus.

Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 17.00 WIB, terjadi banjir bandang di Kota Batu dan berdampak sampai Kota Malang. Badan Nasional Penaggulangan Bencana menyebutkan bahwa penyebab banjir bandang tak hanya dipicu oleh faktor cuaca semata.

Hasil survey udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Wali Kota Batu dan jajaran Forkompimda, diperoleh beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

Longsoran-longsoran bercampur bercampur pohon pohon yang tumbang, akan terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air. Selanjutnya bendungan alam jebol karena tidak kuat menahan debit air setelah hujan dengan intensitas tinggi.

Setelah ditelusuri, ternyata kejadian banjir lumpur hampir selalu terjadi setiap musim hujan datang. Muncul pertanyaan, kenapa banyak lumpur yang terbawa saat banjir? Erosi merupakan kejadian alam yang pasti terjadi saat hujan turun di kawasan pegunungan.

Pengertian lengkap erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah permukaan oleh tenaga air. Proses erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah paling atas yang banyak mengandung unsur hara. Erosi tanah dimulai saat hujan turun, dimana butiran hujan menghantam dan melepaskan partikel tanah dari ikatan antar butir tanah.

Air hujan semakin banyak kemudian mengalir, mengikis dan menghanyutkan tanah permukaan yang sebelumnya terberai akibat hantaman hujan. Air hujan bisa mengerosi lewat alur dan lewat lembah, tanah yang terbawa akan masuk ke sungai sehingga sungai berwarna coklat-coklat gelap. Beberapa ahli memasukkan tanah longsor sebagai salah satu jenis erosi yang diakibatkan oleh pengangkutan atau gerakan massa tanah yang terjadi dalam volume besar.

Kenapa erosi semakin banyak? Untuk menjawab ini harus dicari penyebabnya. Menurut Sitanala Arsyad (1989), menyebutkan bahwa penyebab erosi dibagi menjadi dua faktor yakni faktor alam dan faktor non alam. Faktor alam meliputi faktor iklim, kemiringan, panjang lereng, sifat fisik tanah, dan vegetasi. Penyebab erosi faktor non alam disebabkan oleh manusia. Untuk menghitung jumlah tanah yang tererosi dengan Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dibuat oleh Wischmeier dan Smith 1978 (Arsyad, 1989).
A = R . K . L . S . C . P
Keterangan :
A: Jumlah tanah yang hilang rata-rata setiap tahun (ton/ha/tahun)
R: Indeks daya erosi curah hujan (erosivitas hujan)
K: Indeks kepekaan tanah terhadap erosi (erodibilitas tanah)
LS: Faktor panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S)
C: Faktor tanaman (vegetasi)
P: Faktor usaha-usaha pencegahan erosi (konservasi)

Kalau kita anggap faktor iklim ?(R), faktor tanah (K) dan faktor topografi (LS) tetap maka bila terjadi perubahan penggunakan lahan yang awalnya hutan lebat dengan nilai faktor C = 0.001 dan kemudian diubah menjadi lahan sawah (gundul) maka faktor C = 1 atau jumlah tanah yang terosi naik 1000x. Semua bisa melihat langsung kawasan Bumiaji Kota Batu telah terjadi perubahan lahan menjadi lahan pertanian semusim.

Bahkan hasil survey BNPB tahun 2021 setelah terjadi banjir bandang, menunjukkan bahwa di bagian hulu secara visual yang menunjukkan bahwa di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai.

Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi. Di samping itu, jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air. Karena perubahan di bagian hulu ini banyak lereng yang longsor dan membendung sungai.

Mengingat tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sebagai sumber unsur hara dan pendukurng tanaman, yakni sebagai tempat menyimpan air. Erosi bisa menurunkan bahkan menghilangkan fungsi tanah yang sering disebut dengan kerusakan tanah (degradasi tanah). Kerusakan tanah pada fungsi sebagai pendukung tanaman memerlukan perbaikan yang sangat lama, bahkan mencapai ratusan tahun untuk pembentukan tanah lagi.

Kehilangan unsur hara dapat diperbaharui dalam waktu yang tidak terlalu lama, misalnya dengan cara pemupukan. Oleh karena erosi terjadi tiap tahun berarti pengurangan unsur hara tanah semakin banyak dan akan membutuhkan banyak pupuk, mestinya akan mengganggu kualitas tanaman dan lingkungan.

Sebagai penutup, disarankan menghutankan kembali bagian puncak gunung sehingga fungsi utama mencegah banjir, longsor dan erosi akan berjalan efektif. Sistem perakaran hutan menjaga stabilitas tanah di lereng sebab akar serabutnya memegang tanah, akar tunjangnya menjadi anker masuk ke dalam tanah.

Bahkan fungsi kawasan resapan juga akan menjadi optimal. Selama ini kalau gunung berhutan lebat maka air hujan semusim akan terserap > 80% masuk ke dalam tanah dan dikeluarkan lewat mata air di sekeliling gunung. Mata air menjadi sumber air bersih sebab sudah tersaring secara alami dalam tanah dan bisa dimanfaatkan langsung sebagai air minum bagi masyarakat di sekeliling gunung.

Penulis: Amien Widodo

3 thoughts on “Erosi Mempercepat Perluasan Lahan Kritis

  • Desember 10, 2023 pada 11:29
    Permalink

    Pertanda apakah ini pegunungan pun mulai banjir jg? Semua krn ulah manusia yg tdk bertanggung jawab akibatnya menimpa kepada org lain
    Eno Wahyu kamagading
    SDN pacarkeling 1/182 surabaya
    Budidaya tanaman kencur

    Balas
  • Desember 11, 2023 pada 05:38
    Permalink

    Pemerintah harus tegas memberikan hukuman yang berat bagi pelaku penebangan liar , mengajak masyarakat sekitar wilayah untuk turut andil dalam melakukan Reboisasi ( penanaman hutan kembali ) menanamkan jiwa cinta lingkungan kepada generasi muda

    Balas
  • Desember 11, 2023 pada 11:17
    Permalink

    Inilah akibat kesalahan manusia dan berakibat merugikan semua mahluk hidup di sekitar nya,,,,,ayo kita semua sadar apa yang telah kita perbuat jangan sampai merugikan orang lain semangat dan kompak menjaga bumi Pertiwi

    Eveline Anuriyadin
    MTsN 3 Surabaya
    Putri Lingkungan Hidup 2023
    Judul proyek Zero organic waste

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *