Sri Kis Untari, Ajak SD se Kecamatan Wonocolo Olah Sampah dari Sumbernya

Di tengah jadwal aktivitasnya yang sangat padat, kepala sekolah dasar perempuan di Surabaya ini tetap memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan lingkungan hidup kepada warga sekolah. Sri Kis Untari, namanya. Dia Kepala SDN Margorejo I Surabaya.

Sebelum pelaksanaan Surabaya Eco School yang dimulai September 2023, Sri Kis Untari menggelar Wonocolo Eco School bagi seluruh SD negeri dan swasta di Kecamatan Wonocolo, tempat sekolahnya berada.

Pada Wonocolo Eco School itu, kepala sekolah peraih penghargaan Kepala Sekolah Terbaik Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2020 dan Pembina SD Terbaik Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2018 ini mengajak seluruh sekolah menerapkan pengolahan sampah dari sumbernya.

“Melalui Wonocolo Eco School 2023 itu, seluruh sekolah dasar di Kecamatan Wonocolo diminta menyediakan tempat sampah terpilah. Setiap sekolah juga diminta menyediakan komposter untuk mengolah sampah organik dari sumbernya menjadi kompos,” kata Sri Kis Untari.

Sri Kis Untari bahkan rela berkeliling dari satu sekolah dasar ke sekolah dasar yang lain untuk melakukan pembinaan dan evaluasi program Wonocolo Eco School 2023. Fokusnya pada pengolahan sampah dari sumbernya.

Di sekolah yang dia pimpin, SDN Margorejo I, Sri Kis Untari telah merealisasikan pengolahan sampah dari sumbernya. “Ada 3 kantin di SDN Margorejo I yang semuanya sudah zero waste. Yaitu sudah tidak menghasilkan sampah non organik kemasan sekali pakai,” terang kepala sekolah kelahiran 23 Agustus ini.

Kepala SDN Margorejo I Surabaya Sri Kis Untari bersama warga sekolahnya pada bersih pantai seri#128 di area Mangrove Tambak Wedi, Sabtu (2/12/2023).

Pengolahan sampah organik menjadi kompos juga terus menerus dilakukan di SDN Margorejo I yang dia pimpin. “Untuk mengolah sampah organik menjadi kompos di sekolah, kami menggunakan 4 tong komposter aerob, 6 keranjang takakura dan 12 lubang resapan biopori,” ujar mantan guru SDN Dukuh Menanggal I Surabaya ini.

Bahkan, dia sering mengajak guru dan siswa sekolahnya untuk melakukan grebek pasar tradisional di Pasar Mangga Dua. “Pada grebek pasar tradisional ini, kami mengenalkan pasar tradisional kepada para siswa kami. Kami berkampanye lingkungan kepada para penjual dan pengunjung pasar,” tutur Sri Kis Untari.

Pada grebek pasar tradisional itu, yang sudah 3 kali dilakukan oleh warga sekolahnya selama Surabaya Eco School 2023, Sri Kis Untari juga mengenalkan kepada para siswanya bahwa pasar tradisional adalah denyut nadi perekonomian daerah. 

“Di setiap lapak di pasar tradisional itu para penjual sekaligus pemilik usaha. Jadi ada banyak pengusaha di dalam satu pasar tradisional. Berbeda dengan di mal atau pasar modern, yang bisa jadi pemilik banyak toko hanyalah satu orang saja,” terang Sri Kis Untari.

Melalui grebek pasar tradisional yang dilakukan oleh SDN Margorejo I, Kis Untari juga mengajak warganya untuk memanfaatkan aset yang dibuang begitu saja di pasar, yaitu sampah organik. 

“Dengan diolah menjadi kompos memanfaatkan media pengolahan di sekolah, kami mengajak siswa untuk mengubah sampah organik di pasar menjadi aset yang bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan,” terang Sri Kis Untari. Sudah 3 kali grebek pasar tradisiona dia lakukan bersama warga sekolahnya selama Surabaya Eco School 2023.

Sri Kis Untari juga termasuk kepala sekolah yang sangat aktif mengikuti aksi bersih pantai setiap akhir pekan selama Surabaya Eco School 2023. Dia bahkan rela mengawali aksi bersih pantai saat para relawan lainnya belum ada yang datang di lokasi bersih pantai.

Pada pelaksanaan Lomba Yel-Yel Eco School 2023 di Taman Flora Bratang Surabaya, Minggu (12/11/2023), Sri Kis Untari ikut tampil di panggung sebagai anggota tim yel-yel sekolahnya. 

“Mengenakan kostum daur ulang karya mandiri warga sekolahnya, saya bersama siswa, orang tua dan guru anggota tim yel-yel ikut menyuarakan pesan peduli sampah,” ujar Kis Untari. Dia juga serius dan aktif memimpin tim yel-yel SDN Margorejo I saat berlatih di sekolah.

Penulis: Mochamad Zamroni

4 thoughts on “Sri Kis Untari, Ajak SD se Kecamatan Wonocolo Olah Sampah dari Sumbernya

  • Desember 11, 2023 pada 22:44
    Permalink

    Wajib dicontoh aksi beliau yg sangat positif. Semoga semua orang bisa memiliki kesadaran diri seperti beliau untuk bisa mengolah sampah dengan baik.
    Eno Wahyu kamagading
    SDN pacarkeling 1/182 surabaya
    Budidaya tanaman kencur

    Balas
    • Desember 13, 2023 pada 07:28
      Permalink

      Alhamdulilah…sukses terus Bu Kis, selalu menjadi inspirasi orang” sekelilingnya. Meski jadwal Bu Kis yang padat masih berkomitmen untuk peduli pada lingkungan sekitar. Maru terus bersama peduli mengelola lingkungan agar tetap lestari….

      Balas
  • Desember 12, 2023 pada 04:39
    Permalink

    Kegigihan Ibu kis Untari dalam menjaga dan melestarikan lingkungan merupakan contoh yang patut di teladani, beliau dengan semangat mengajak orang- orang sekitarnya untuk mengolah sampah tuntas dari sumbernya.

    BILQIS APRIL WAHYUDIYAH Az-zahra
    SDN PACARKELING I/182 SURABAYA

    Balas
  • Agustus 29, 2024 pada 23:39
    Permalink

    Ibu Sri memang luar biasa. Semoga semakin banyak guru yang mengikuti semangat beliau dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

    Nama : Syamsa Arundina
    Sekolah : SDN Gayungan 1/422 Surabaya
    Proyek : Budidaya Bawang Dayak
    No. Peserta : 064

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *