Perjalanan Keluarga M. Afiq Isyraq menuju Kehidupan Berkelanjutan dan Tanggap Bencana

Tahun 2023 menjadi babak baru dalam perjalanan keluarga kecil kami, setelah memenangkan Lomba Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional Tahun 2023. Apakah prestasi ini hanya sekadar catatan di dinding atau panggilan untuk perjalanan lebih lanjut? 

Dalam tulisan ini, mari kita telusuri pengalaman kami yang penuh warna, suka cita, dan tantangan. Ini bukan hanya tentang menjaga gelar, melainkan tentang perjalanan menuju dunia yang lebih baik dan menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam gerakan kebaikan ini.

Kilau Kesadaran yang Mencerahkan 

Perjalanan kami dimulai dari kilau kesadaran yang mencerahkan. Kesadaran akan dampak aktivitas sehari-hari pada lingkungan membuka pintu untuk perubahan positif. Kami memilih untuk merangkul gaya hidup ramah lingkungan. Mulai dari mengurangi jejak karbon hingga memilih produk yang benar-benar ramah lingkungan. Namun, di balik setiap langkah kecil itu, ada pertanyaan yang menghantui pikiran kami: Apakah ini sudah cukup?

Bertransformasi menjadi keluarga yang sadar iklim membutuhkan komitmen sejati. Pengurangan sampah plastik, peningkatan penggunaan transportasi umum, dan pembelian produk dalam kemasan besar bukanlah sekadar keputusan praktis. Mereka adalah simbol perubahan dalam diri kami, mengukir jejak menuju dunia yang lebih berkelanjutan.

Muhammad Afiq Isyraq (berdiri) bersama kedua orang tua dan adiknya bercocok tanam di pekarangan rumah

Petualangan Pemilahan Sampah yang Penuh Warna 

Petualangan selanjutnya membawa kami ke dunia pemilahan sampah yang penuh warna. Membuatnya lebih dari sekadar rutinitas, kami menciptakan peta perjalanan di mana setiap item yang kami miliki memiliki tempatnya sendiri. Dalam kegembiraan itu, muncul pertanyaan: apakah upaya ini hanya sebatas pemilahan atau langkah nyata menuju perubahan paradigma?

Memilih produk yang ramah lingkungan, mengurangi sampah plastik, dan membawa tas belanja non-plastik menjadi identitas keluarga kami. Tetapi, di tengah kebahagiaan itu, kami menyadari bahwa perubahan ini harus menjadi bagian integral dari hidup kami, bukan sekadar kewajiban harian. Membawa pemilahan sampah dari sekadar tanggung jawab menjadi perjalanan spiritual menuju kesadaran penuh.

Cinta yang Berkembang di Kompos dan Tanaman 

Perjalanan cinta kami tumbuh melalui proses pengomposan dan penanaman tanaman. Membuat kompos bukan hanya sekadar mencampur sisa-sisa dapur; itu adalah perwujudan cinta dan keterlibatan penuh dalam siklus kehidupan. Menanam tanaman menjadi sarana untuk terhubung lebih dalam dengan alam, dan melalui hal ini, kami mengalami keajaiban hidup yang lebih besar.

Menggunakan metode pengomposan yang berbeda, dari keranjang takakura hingga lubang resapan biopori, kami memahami bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari proses. Tanaman kami tumbuh bersama dengan kami, mengingatkan kami bahwa kesabaran dan penerimaan adalah kunci dalam menghadapi perubahan. Dalam kesejatian, kompos dan tanaman bukan hanya tumbuhan, melainkan simbol cinta dan kesinambungan.

Tanggap Bencana yang Menyatukan Hati 

Tanggap bencana bukan hanya soal evakuasi dan penyelamatan darurat; itu adalah tentang merentangkan hati dan menyatukan jiwa dalam menghadapi ketidakpastian. Simulasi tanggap bencana menjadi cermin kebersamaan dan keberanian. Melibatkan setiap anggota keluarga dalam pembuatan rencana darurat mengajarkan kami bahwa kesiapsiagaan adalah investasi terbesar dalam keamanan keluarga.

Pertanyaan mendasar muncul: Apakah kita hanya beraksi saat simulasi atau mampu membawa persiapan ini ke kehidupan nyata? Kami harus menjelaskan konsep bencana dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak-anak tanpa menimbulkan ketakutan berlebihan. Dalam momen-momen ini, kami belajar bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga kesiapan mental dan emosional.

Kebersamaan dalam menghadapi situasi darurat membawa suka yang luar biasa. Anak-anak kami melihatnya sebagai petualangan, bukan sebagai ketakutan. Simulasi tanggap bencana bukan hanya menjadi pelatihan, tetapi juga perayaan keberanian dan kesiapan. Ini adalah momen di mana kami belajar bahwa tanggung jawab keluarga tidak hanya soal perlindungan fisik, melainkan juga mengajarkan nilai-nilai ketahanan dan kesiapan jiwa.

Bersih pantai sering diikuti oleh Muhammad Afiq Isyraq bersama keluarganya.

Pesta Bersih-Bersih Komunitas yang Membahagiakan 

Aksi bersih-bersih tidak lagi hanya sekadar rutinitas harian; itu adalah pesta lingkungan yang memperkuat ikatan komunitas. Terlibat dalam berbagai komunitas, bekerja sama dengan teman-teman dalam aksi bersih-bersih bukan hanya tentang membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga menciptakan hubungan sosial yang kuat. 

Melihat perubahan yang terjadi pada skala lebih besar mengajarkan kami bahwa perubahan yang berkelanjutan membutuhkan lebih dari satu keluarga. Kami menyadari bahwa mendapatkan dukungan komunitas adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Pesta bersih-bersih bukan hanya tentang membersihkan sampah; itu adalah tentang membersihkan persepsi dan membentuk kembali pola pikir bersama.

Refleksi dan Inspirasi 

Melalui setiap langkah kecil, keluarga kami merasakan transformasi mendalam. Perubahan bukan hanya tentang tindakan fisik tetapi juga pertumbuhan pribadi dan koneksi emosional. Kami menemukan bahwa setiap tindakan kecil memiliki dampak yang lebih besar, dan kesadaran akan hal ini membentuk karakter kami secara mendalam.

Pertanyaan kritis mulai muncul: apakah perubahan ini sudah cukup ataukah kami harus terus mencari cara untuk meningkatkan dampak positif? Kami merenung tentang sisi lain dari perjalanan ini, tentang kelelahan dan ketidakpastian apakah kami dapat terus konsisten. Dalam momen-momen seperti ini, inspirasi datang dari berbagai sumber, dari cerita keluarga lain hingga pertemuan dengan individu yang memiliki semangat yang menginspirasi.

Perjalanan ini tidak selalu mulus, tetapi itulah yang membuatnya berharga. Kami menghadapi hambatan, kegagalan, dan kelelahan. Namun, setiap cobaan membawa hikmah dan pembelajaran baru. Kami memahami bahwa perubahan tidak selalu segera terlihat dan bahwa setiap langkah kecil memiliki dampak besar pada jangka panjang.

Muhammad Afiq Isyraq dengan piagam penghargaan dari Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini sebagai Juara I Lomba Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional 2023

Babak Baru Tahun 2024: Mempertahankan Gelar dan Menjawab Dilema Konsistensi 

Tahun 2024 membawa kami ke babak baru, menghadapi dilema konsistensi. Apakah komitmen ini bertahan ataukah cukup sampai di sini setelah meraih penghargaan? Dalam tulisan ini, kami menggali perjuangan menjawab pertanyaan tersebut dan menemukan titik keseimbangan antara kebutuhan sehari-hari dan tanggung jawab terhadap bumi.

Di tengah kesibukan kehidupan, godaan untuk kembali ke kebiasaan lama terasa besar. Tetapi di sinilah kami menemukan kekuatan dalam keterlibatan keluarga dan dukungan komunitas. Menjadi sadar akan dampak setiap tindakan, kami merenung pada nilai-nilai yang mendasari perubahan ini. Bukan hanya rutinitas, tetapi panggilan batin untuk terus melangkah.

Tahun 2023 menjadi saksi perjalanan keluarga kecil kami mempertahankan gelar Sadar Iklim dan Tanggap Bencana. Di tengah dilema konsistensi, kami memilih untuk tetap istiqomah, menyadari bahwa menjaga bumi bukanlah tujuan akhir, melainkan panggilan abadi untuk keberlanjutan hidup. Kesadaran bukan hanya tentang pencapaian, melainkan juga tentang bagaimana kita menjawab panggilan setelahnya.

Meskipun meraih penghargaan tertinggi, keberlanjutan hidup bukanlah tujuan akhir bagi keluarga kami. Ini adalah awal untuk melibatkan lebih banyak orang dalam perubahan positif. Semoga kisah kami dapat menjadi inspirasi bagi banyak keluarga dan individu untuk tidak hanya sadar akan dampak lingkungan, tetapi juga bertindak menciptakan perubahan berkelanjutan. Tahun demi tahun, langkah kecil kami akan terus menjadi bagian dari perjalanan besar menuju kehidupan yang lebih baik bagi bumi yang kami cintai.

Penulis: Suci Alima (orang tua dari Muhammad Afiq Isyraq, siswa SDIT Permata Surabaya, Juara I Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2023)  

5 thoughts on “Perjalanan Keluarga M. Afiq Isyraq menuju Kehidupan Berkelanjutan dan Tanggap Bencana

  • Januari 5, 2024 pada 08:24
    Permalink

    Keluarga sadar Iklim dan tanggap bencana … Bukan Sulap Bukan Sihir
    adalah gelar yg luar biasa …yg dimulai dari rasa empati dan pembiasaan dg support yg luar biasa dari keluarga..
    Karena Hidup adl Pilihan.. menjadi Keluarga Sadar Iklim adl Pilihan the Best Menjadi orang yg melakukan setiap KEBAIKAN untuk diri Sendiri, orang lain ,Lingkungan sekitar yg menghidupi Makhluk hidup di Masa Datang…
    Selamat anda Layak dapat Bintang

    Balas
    • Januari 13, 2024 pada 10:02
      Permalink

      Kereeeen banget, inspiratif.

      Balas
  • Januari 5, 2024 pada 08:41
    Permalink

    Selamat dan salut untuk keluarga ananda M. Afiq , bukan hal yang mudah untuk menjadi Keluarga sadar iklim. Butuh komitmen dari semua anggota keluarga, dan kadang hal hal yg dilakukan membuat kita lelah. Namun hal itu bisa dilampaui oleh keluarga ini dengan baik. Bukan sekedar mengejar target atau penghargaan, namun ada hal lain yang menginspirasi mereka. Semoga langkah baik dari keluarga kecil ini akan mampu menumbuhkan kesadaran bagi banyak orang dan bisa mencontoh apa yang sudah mereka lakukan.
    Teruslah menginspirasi……agar bumi ini tetap lestari….

    Balas
    • Agustus 31, 2024 pada 21:20
      Permalink

      Keren dan semoga bisa menjadi contoh keluarga di Indonesia

      Nama: Rafandra Azka Pradipta
      Sekolah: SD Kyai Ibrahim Surabaya
      No Peserta: 003
      Judul Proyek: Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Budidaya Bayam Brazil sebagai upaya mendukung Program Ketahanan Pangan

      Tujuan proyek saya, untuk mengurangi limbah plastik di lingkungan, juga membudidayakan Bayam Brazil supaya masyarakat bisa mandiri mempunyai tanaman sayur yang selalu ada di rumahnya sebagai wujud program Ketahanan Pangan.

      Balas
  • Januari 5, 2024 pada 10:23
    Permalink

    Maasyaa Allah keren banget Muhammad Afiq beserta keluarga, kompak banget dalam mengaplikasikan poin-poin keluarga sadar iklim tanggap bencana…
    Dan yang lebih keren lagi bukan hanya tetap konsisten dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari juga bersemangat menularkan kebiasaan baik terhadap keluarga-keluarga lain melalui kampanye-kampanye yang sangat keren dan menginspirasi…

    Semoga semua kegiatan yang dilakukan bukan hanya bermanfaat di kehidupan dunia saja, tetapi juga menjadi ladang pahala yang tak terputus bagi Muhammad Afiq sekeluarga..
    Tetap semangat yah di program KSITB selanjutnya… Baarakallahu fiikum…
    Aamiin Allahumma Aamiin…

    Salam,

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *