“Sistem Peringatan Dini Bencana II” Webinar Nasional Seri#178, Sabtu (23/2/2024)
Permasalahan banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini muncul disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: perubahan tata guna lahan, curah hujan yang relatif tinggi dan sistem drainase yang tidak mencukupi.
Kota Surabaya telah berupaya mengurangi risiko banjir, yang tercakup dalam Masterplan Drainase Kota Surabaya. Namun, masih terdapat beberapa titik genangan yang terjadi apabila terdapat curah hujan yang tinggi. Hal ini tentu memerlukan suatu penanganan yang komprehensif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh genangan tersebut.
Hal ini diperparah dengan adanya perubahan iklim akibat pemanasan global, sehingga kota-kota besar seperti Surabaya diharapkan mampu beradaptasi salah satunya dalam hal pengelolaan banjir dan genangan.
Untuk memperoleh suatu solusi adaptif, pendataan pola genangan yang terjadi di lapangan merupakan hal yang penting dan perlu dilakukan. Selama ini, proses pendataan genangan yang ada masih berbasis pencatatan manual, sehingga kedalaman dan luas genangan yang terjadi tidak akurat.
Hal ini juga sulit dilakukan, karena keterbatasan akses dan tenaga survei. Sistem ini juga tidak bersifat real time sehingga tidak mencukupi untuk dijadikan dasar dalam pengembangan sistem peringatan dini bencana.
Untuk memperoleh suatu solusi adaptif, pendataan pola genangan yang terjadi di lapangan merupakan hal yang penting dan perlu dilakukan. Untuk dapat memperoleh data genangan yang real time, maka penggunaan alat berbasis IOT menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan.
Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem pemantauan genangan banjir berbasis IOT, yang meliputi alat pembaca elevasi muka air, sistem pemantauan genangan berbasis web dan sistem pelaporan luas dan kedalaman genangan banjir sebagai bahan evaluasi pemangku kebijakan kota.
Pengembangan ke depan dari sistem ini adalah dengan mengintegrasikan sistem drainase kota dengan pola genangan dalam menyusun strategi penanggulangan banjir dan peringatan dini banjir.
Keunggulan alat yang diusulkan adalah hingga saat ini belum ada alat monitoring genangan air dengan jumlah besar baik di Surabaya maupun di Indonesia. Biaya yang murah untuk pembangunannya sehingga dapat diinstalasi dengan jumlah jamak di seluruh area-area kota. Selain itu sistem yang dibangun terintegrasi secara real time sehingga memudahkan monitoring.
—
Webinar Nasional Seri#178 “Sistem Peringatan Dini Bencana II” pada Sabtu, 24 Februari 2024 pukul 12.00-15.00 WIB melalui Zoom dan LIVE Youtube Tunas Hijau IDPada webinar ini akan dibahas sistem peringatan dini bencana banjir, gempa dan gunung Meletus.
.
Narasumber:
1. Dr. Daryono, S.Si, M.Si. (Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG);
2. Dr. Berlian Al Kindhi, S.ST., MT. (Dosen Departemen Teknik Elektro Otomasi ITS);
3. Kristianto, M.Si (Penyelidik Bumi Madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi – Badan Geologi – Kementerian ESDM)
.
Moderator:
1. Revalina Fernanda (Putri 5 Lingkungan Hidup 2022 SD, Juara I Literasi SDG’s Nasional 2023 dan siswi SDN Tandes Kidul I Surabaya)
2. Ni Nyoman Gayatri Larasita Dewadatta (Putri 3 LH 2019 dan mahasiswi Teknologi Kedokteran ITS)
3. Nas Rullah, S.Pd. (Guru SDN Rungkut Menanggal I Surabaya)
.
Pendaftaran gratis melalui link
.
Setiap peserta terdaftar akan mendapatkan sertifikat.
Disediakan sertifikat khusus 32JP bagi guru dengan syarat dan ketentuan.
Suka sekali dan tepat sekali materi yang disampaikan oleh para narsum dalam webinar yang diselenggarakan oleh tunas hijau…lanjutkan