Asrama Bibit Unggul untuk Fasilitasi Anak dari Keluarga Tidak Mampu Gapai Mimpi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Asrama Anak Asuh Bibit Unggul yang berlokasi di Jl. Villa Kalijudan Indah XV/Kav. 2-4 Surabaya, Senin (26/8/2024). Asrama ini dirancang sebagai tempat tinggal sekaligus pusat pendidikan akademik dan kebangsaan bagi anak-anak penerima program “1 Keluarga 1 Sarjana”.
Peresmian Asrama Bibit Unggul ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan ronce bunga melati oleh Wali Kota Eri Cahyadi, dengan didampingi Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani. Hadir pula sejumlah pengusaha yang berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak penerima manfaat program tersebut.
Wali Kota Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha yang telah memberikan dukungan penuh dalam mewujudkan Asrama Bibit Unggul. Menurutnya, kontribusi mereka sangat besar dalam membantu pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu di Surabaya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi, baik dari kalangan perguruan tinggi maupun pengusaha. Sesungguhnya, Asrama Bibit Unggul ini bukan milik pemerintah kota atau wali kota, melainkan milik orang-orang hebatnya Surabaya,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan bahwa anak-anak yang tinggal di Asrama Bibit Unggul tidak hanya menerima pendidikan akademik, tetapi juga dilatih melalui sekolah kebangsaan. Mereka dibina untuk menjadi disiplin dan mandiri selama tiga tahun hingga lulus dan memasuki dunia kerja.
“Ini adalah impian warga Kota Surabaya, agar anak-anak dari keluarga tidak mampu memiliki kesempatan meraih cita-cita setinggi langit dan mampu mengangkat derajat keluarganya,” tuturnya.
Dalam mendukung Asrama Bibit Unggul, Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Termasuk di antaranya Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya.
“Anak-anak yang menempuh pendidikan di Poltekkes belajar di asrama ini, nanti kalau praktik mereka ke RSUD dr Soetomo. Sedangkan mahasiswa Stikes dan perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya berkuliah di kampus masing-masing,” jelas Wali Kota Eri.
Selain menyediakan tempat tinggal, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Asrama Bibit Unggul juga memberikan pendidikan etika dan karakter bagi anak-anak. Bahkan, anak-anak itu juga mendapatkan uang saku dan makan gratis tiga kali.
“Asrama ini seperti rumah mereka, namun yang membedakan adalah adanya pendidikan kebangsaan. Jadi anak-anak juga diajak Salat Malam hingga Salat 5 waktu berjamaah. Nah, pendidikan-pendidikan inilah yang mengajarkan anak-anak kedisiplinan,” tambahnya.
Di Asrama Bibit Unggul, Pemkot Surabaya memisahkan tempat tinggal anak-anak berdasarkan jenis kelamin. Untuk anak laki-laki ditempatkan di gedung asrama sisi barat, sedangkan anak perempuan di sisi utara. Selain itu, asrama ini juga menampung 51 anak istimewa dan 25 lansia putri.
Wali Kota Eri menambahkan bahwa anak-anak penerima program 1 Keluarga 1 Sarjana juga diajarkan agar memiliki rasa empati dengan dunia luar. Karena itu anak-anak tersebut, tinggal berbaur di Asrama Bibit Unggul dengan anak-anak istimewa dan lansia.
“Ini agar bagaimana mereka sebagai anak bangsa yang memiliki jiwa-jiwa Pancasila menghormati yang lansia, bagaimana mereka bisa membantu anak-anak disabilitas. Sehingga ketika mereka di luar, melihat dunia nyata itu mereka sudah punya rasa empati,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajrihatin menyatakan, bahwa saat ini ada sekitar 138 anak yang mengikuti program pendidikan “1 Keluarga 1 Sarjana” di Asrama Bibit Unggul. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan beberapa mahasiswa yang masih proses seleksi PTN.
“Kemarin sudah ada yang mulai mengikuti kelas di Poltekkes secara daring, dan Alhamdulillah mulai hari ini mereka sudah belajar secara langsung di kelas Asrama Bibit Unggul,” kata Anna.
Anna membeberkan bahwa Pemkot Surabaya menyediakan berbagai fasilitas dan ruang di Asrama Bibit Unggul. Di antaranya, ruang pembelajaran, ruang kreasi, ruang makan, hingga lapangan olahraga seperti futsal dan basket.
“Anak-anak yang tinggal di Asrama Bibit Unggul juga kami beri kesempatan untuk mengembangkan bakat. Mulai dari musik, melukis dan berbagai kegiatan kreatif lainnya. Kami berharap asrama ini dapat mencetak generasi muda yang luar biasa,” imbuhnya.
Di samping itu, Anna menyebutkan bahwa pihaknya juga dibantu alumni Stikes Hang Tuah Surabaya dalam mendidik anak-anak di Asrama Bibit Unggul. Mereka akan membantu mendampingi hingga membimbing anak-anak di asrama selama 24 jam.
“Asrama ini akan menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak, mulai dari bangun pagi, berkuliah hingga aktivitas lainnya. Ini juga tempat untuk membentuk jiwa dan empati anak-anak dalam mewujudkan generasi yang hebat,” ungkap Anna.
Hingga saat ini, terdapat 138 anak yang telah tinggal di Asrama Bibit Unggul. Terdiri dari 46 anak tengah berkuliah di Poltekkes Kemenkes, 56 anak di Stikes Hang Tuah, dan sisanya berkuliah di PTN.
“Mereka yang berkuliah di Hang Tuah dan PTN diantar menggunakan Suroboyo Bus. Sementara untuk kelas Poltekkes Kemenkes, dibuka langsung kelas di Asrama Bibit Unggul,” pungkas dia. (*)
wow keren ada Asrama Bibit Unggul buat orang tidak mampu…ini saat yang ditggu tunggu oleh kami penerus bangsa,memberi kesempatan kepada keluarga tidak mampu untuk menyelesaikan pendidikan sangat membantu sekali buat keberhasilan generasi penerus,semua anak pingin belajar ,pingin sukses tapi apa daya klo masalah ekonomi menjadi salah satu faktor utama yang bisa menghambat dalam meraih mimpinya.. terimkasi pak eric
Verlita Anggraini Putri
Smpn 19 Surabaya no 720
Utilization Of Egg Shell Waste
Alhamdulillah, selalu ada beasiswa buat arek-arek Suroboyo, mencetak bibit unggul.
intip juga proyek maggot BSF ku sebagai pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.
Dewangga Kasyafa Prestian
No. urut : 001
SD Al Hikmah Surabaya
Proyek Maggot BSF by DW
Si Pengurai Sampah Organik
Instagram @dewangga.prestian
Sebagai sesama manusia kita harus memiliki rasa peduli yang tinggi. Tetap semangat,indahnya berbagi.
Muhammad Aldo Suprapto
SMP Negeri 1 Surabaya
Nomor Peserta 359
Judul Proyek: SICANGLUR
( Kreasi Cangkang Telur )
Pada Tahun 2023 Saya masuk 10besar Finalis dengan Proyek LURCANGLUR (Lulur Cangkang Telur). Semoga di 2024 pencapaiannya bisa lebih banyak dan lebih baik. Saya berharap bisa mensosialisasikan kepada Masyarakat luas betapa pentingnya memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.
Ayo saling mendoakan, saling menjaga dan saling menguatkan.
Peduli, Produktif, Anti Rebahan, Mendunia
Nama:Miftachul Amaliyah
Asal Sekolah:Smpn 39 Surabaya No.Peserta:898
Judul Proyek:BUDAYA(budidaya lidah buaya)
Akun ig:@miftachul.amaliyahh
Alhamdulillah, berita ini sangat amat membuat senang karena dapat merasakan apa yang mereka rasakan, semangat selalu ya untuk menggapai segala cita cita yang di inginkan
terimakasih banyak pak eri sudah memberi fasilitas yang baik bagi para bibit bibit unggul ini. Semoga apa yang dicita citakan dapat tercapai, aamin
•
Nama : Kezia Jovina N
Asal Sekolah: SMPN 40 Surabaya
Proyek : Budidaya Bunga Telang
No. Peserta : 920
Luar biasa sekali. Dengan adanya asrama bibit unggul ini semoga bisa membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bisa mendapat pendidikan yang lebih baik dan setinggi-tingginya. Anak-anak Indonesia harus maju!
Nama : Syamsa Arundina
Sekolah : SDN Gayungan 1/422 Surabaya
Proyek : Budidaya Bawang Dayak
No. Peserta : 064
Wahh keren sekali dan sangat luar biasa
~Judul Proyek : OSAMA METAK (Olah Sampah Organik Rumah Tangga Metode Takakura)
~Nama : Verlita Gladys Samantha
~Asal Sekolah : SMP Negeri 38 Surabaya
~Nomor Peserta : 894
Wahh keren sekali dan sangat luar biasa.
Terima kasih telah membuat artikel ini
~Judul Proyek : OSAMA METAK (Olah Sampah Organik Rumah Tangga Metode Takakura)
~Nama : Verlita Gladys Samantha
~Asal Sekolah : SMP Negeri 38 Surabaya
~Nomor Peserta : 894
Keren sekali tunas Hijau sangat mendukung masyarakat kurang mampu
Nama: Yuan Krisna Atmadja
Sekolah: SMPN 19 Surabaya
Nomor Peserta: 409
Penjelasan singkat proyek lingkungan yang sedang ke kembangkan: minyak jelantah adalah minyak goreng sisa pemakaian rumah tangga. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari pembuangan limbah minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik. Dengan demikian, limbah minyak jelantah dapat dikelola secara lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Selamat dan semangat y
Rasyid Maulana Riffat
Nomor Peserta 241 SD
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
Project budiros nyakman selalu di hati
Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya
bangga menjadi warga Surabaya hebat, mempunyai wadah untuk pencetak bibit unggul
Rasyid Maulana Riffat
Nomor peserta 241 SD
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)
Keren, sukses selalu
Rasyid Maulana Riffat
Nomor peserta 241 SD
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)
Faqih Abdillah
SDN Margorejo III
No. Peserta 187
Budidaya SiMerLiA
Wah masyaAllah keren sekali, semangat dan semoga sukses kedepannya
Wahhh alhhamdullilahh sangattt kerennn sekaliii semangatt dann seukses selalu
Nama:Daneta Aurelia A
Sekolah:SDN Dukuh Menaggal 1/424 Surabaya
No.urut:050
Proyek:Budidaya Tanaman Kunyit dijadikan minuman herbal
keren ada Asrama Bibit Unggul buat orang tidak mampu…ini.Dengan adanya asrama bibit unggul ini semoga bisa membantu anak-anak yang kurang mampu
By Raihan Jouzu Syamsudin dari SMP Negeri 57 Surabaya no peserta 571. Judul proyek ” Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang putih Sebagai Pewarna Sintetis Dalam Pembuatan Tinta Spidol”