Menangani Krisis Lingkungan Global pada 2nd ICOSATA 2024

The 2nd International Conference of Sains Tanah (ICOSATA) 2024 merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Jurnal Sains Tanah, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. 

ICOSATA diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan tahun ini dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 28 hingga 30 Agustus 2024 di Hotel Solo Paragon, Surakarta. ICOSATA 2024 menghadirkan pembicara dan pemateri inspiratif dari berbagai negara yang membahas berbagai isu terkini.

Tema ICOSATA tahun 2024 adalah “The Role of Soil in Overcoming the Global Environmental Crisis and Realizing Sustainable Agriculture”. Garis besar acara ini membahas terkait pentingnya peran tanah dalam mengatasi krisis lingkungan global dan mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Rangkaian acara konferensi ini dibuka dengan tari tradisional Gambyong, dilanjutkan dengan keynote speakerdengan pembicara dari Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) yang diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) dan dari International Union of Soil Science (IUSS). 

Setelah itu dilanjutkan plenary session 1 dengan tema “Soil and Water Conservation : Our History and Future Challenges” yang dimoderatori oleh Prof. Muhammad Nurcholis (UPN Yogyakarta). Sesi plenary ini diisi oleh Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Rahayu, S.P., M.P. (Universitas Sebelas Maret), Dr. Lucrezia Caon (FAO), Prof. Susilawati (Universiti Putra Malaysia), Prof. M. Mahmudur Rahman. Garis besar sesi ini membahas tentang dasar dan awal mula terbentuknya tanah berdasarkan 4 elemen, serta bagaimana konservasi tanah dan air dilakukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Berlanjut ke acara selanjutnya, yaitu plenary session 2 dengan tema “Soil Contamination and Remediation” yang dimoderatori oleh Prof. Sri Nuryani Hidayah Utami (Universitas Gadjah Mada). Pembicara dalam sesi ini yaitu Prof. Dr. Tomoyuki Makino (Tohoku University), Prof. Dr. Kotroczo Zsolt (Hungarian University of Agriculture and Life Sciences), Prof. Kamal Uddin (Universiti Putra Malaysia). 

Tunas Hijau turut menjadi narasumber pada International Conference of Sains Tanah ini

Garis beras plenary session ini membahas mengenai berbagai macam jenis kontaminasi dalam tanah dan juga upaya memperbaiki kondisi tanah agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Setelah sesi 2 berakhir, dilanjutkan dengan dengan sesi penghargaan nominasi Sains Tanah Award dengan berbagai kategori, seperti the most cited paper in Google Scholar & Scopusthe most cited paper in Google Scholar (Indonesian authors), the most cited paper in Scopus (Indonesian authors), ICOSATA Collaborative Partners, dan SAINS TANAH Collaborative Partners

Beralih dari sesi tersebut, berlanjut ke acara HITI Talkshow, journal satellite meeting, dan parallel session. Dimana tiga agenda tersebut dilaksanakan secara bersamaan dalam ruang terpisah. HITI Talkshow dimoderatori oleh Prof. Benito Heru Purwanto (Universitas Gadjah Mada) dan diisi oleh pembicara dari 3 generasi yaitu Haekal Hamdany (Sekolah Alam Lembah Harau), Mochamad Zamroni (Tunas Hijau Indonesia), dan Dr. Edy Purwanto (Tropenbos Indonesia). 

Agenda lainnya yaitu journal satellite meeting yang ikuti oleh para editor jurnal dari area sekitar Jawa Tengah berkolaborasi dengan anggota International Council For Sustainable Agriculture (ICFSA). Satu agenda terakhir yaitu ada parallel session yang dilaksanakan secara online. Dimana terdiri dari 5 room melalui platform zoom meeting.

Agenda terakhir dari hari pertama ini yaitu gala dinner bersama dengan Wali Kota Surakarta dan seluruh tamu undangan. Acara ini dilaksanakan di Loji Gandrung, Surakarta. Agenda ini terdiri dari pembukaan yang dimeriahkan dengan tarian jawa bambangan cakil, kemudian sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian dan Kepala BAPPEDA Kota Surakarta. Pemutaran video tentang Kota Surakarta dan diakhiri dengan ramah tamah serta makan malam bersama. (*)

7 thoughts on “Menangani Krisis Lingkungan Global pada 2nd ICOSATA 2024

  • September 2, 2024 pada 19:12
    Permalink

    Keren… kak Roni selaku Presiden Tunas Hijau Indonesia selaku pembicara pada 2nd ICOSATA 2024 di Surakarta, bersama kita bisa menyelamatkan lingkungan dengan aksi nyata.

    intip juga proyek maggot BSF ku sebagai pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.

    Dewangga Kasyafa Prestian
    No. urut : 001
    SD Al Hikmah Surabaya
    Proyek Maggot BSF by DW
    Si Pengurai Sampah Organik
    Instagram @dewangga.prestian

    Balas
  • September 2, 2024 pada 21:48
    Permalink

    Wow keren Kak Roni selaku Presiden Tunas Hijau Indonesia selaku pembicaraan 2and ICOSATA 2024 di Surakarta
    Ayo kita jaga kelestarian Lingkungan Hidup dan selamat kan Bumi dari Ancaman sampah plastik yang tidak dapat terurai
    Nama : ABBAD AL-HABSY
    SDN gayungan 1 Surabaya
    No. Peserta : 053
    Peserta PANGPUTLH 2024
    Judul Proyek : SAVE THE PLANET WITH ECOBRICK

    Balas
  • September 3, 2024 pada 15:54
    Permalink

    Wow keren kak roni selaku presiden tunas hijau
    Aina thalita zahrani
    No.urut 334
    Judul proyek:budidaya tanaman beluntas
    Sekolah:sdn nginden jangkungan 1 surabaya
    Peserta PANGPUTLH 2024

    Balas
  • September 4, 2024 pada 22:42
    Permalink

    Wow.. keren banget kak roni Presiden Tunas Hijau menjadi pembicara di 2nd ICOSATA.
    Tanah memiliki peranan yang sangat penting dlaam mengatasi krisis global dan pertanian yang berkelanjutan.. semangat semoga pada tahap ini aliya bisa menghijaukan kampung adopsi.

    Nama : aliya Azzahra Shidqia Rafani
    Nomor : 108
    Sekolah : SDN Kaliasin 1 Surabaya
    Proyek : Pengomposan

    Capaian saya :
    Mengumpulkam sampah organik : 2279
    Jumlah pupuk yang dihasilkan : 405
    Memiliki 3 kampung adopsi
    Memiliki 6 taman adopsi
    Memiliki 4 galon POC
    Memilkili 2 galon eco enzym
    Menanam 500 tanaman
    Menyemai 200 bibit sawi
    Sekolah binaan : 2 sekolah

    Hambatan :
    Lamanya masa panen pupuk kompos
    Beberapa tanaman dimakan tikus

    Cara mengatasi :
    lebih banyak compost bag, biopori
    Lebih mengaktifkan kampung adopsi dengan mengolah sampah organik dan menanam tanaman pangan di kampung adopsi

    Balas
  • September 4, 2024 pada 22:44
    Permalink

    Wow.. keren banget kak roni Presiden Tunas Hijau menjadi pembicara di 2nd ICOSATA.
    Tanah memiliki peranan yang sangat penting.. semangat semoga pada tahap ini aliya bisa menghijaukan kampung adopsi.

    Nama : aliya Azzahra Shidqia Rafani
    Nomor : 108
    Sekolah : SDN Kaliasin 1 Surabaya
    Proyek : Pengomposan

    Capaian saya :
    Mengumpulkam sampah organik : 2279
    Jumlah pupuk yang dihasilkan : 405
    Memiliki 3 kampung adopsi
    Memiliki 6 taman adopsi
    Memiliki 4 galon POC
    Memilkili 2 galon eco enzym
    Menanam 500 tanaman
    Menyemai 200 bibit sawi
    Sekolah binaan : 2 sekolah

    Hambatan :
    Lamanya masa panen pupuk kompos
    Beberapa tanaman dimakan tikus

    Cara mengatasi :
    lebih banyak compost bag, biopori
    Lebih mengaktifkan kampung adopsi dengan mengolah sampah organik dan menanam tanaman pangan di kampung adopsi

    Balas
  • September 4, 2024 pada 22:58
    Permalink

    Bangga dengan kak Roni Presiden Tunas Hijau menjadi pembicara dalam 2 nd ICOSATA di Surakarta.
    Semoga kita bisa jadi penerusnya dalam Peduli lingkungan. Menyelamatkan Bumi

    “Manfaatkan Sampah Organikmu”

    FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
    No Peserta: 153
    SDN Margorejo 1/403 Surabaya
    Proyek: “KOTA LISA” ( Kompos Takakura Limbah Sampah Organik)
    Instagram @fakhrie.zhafry

    Balas
  • September 15, 2024 pada 15:46
    Permalink

    Peran tanah sangat penting dalam melestarikan lingkungan, oleh sebab itu kita harus selamatkan bumi dan jaga kelestarian lingkungan dari sampah plastik yang tidak dapat terurai.
    Nama : Mikhayla Fatymah
    SDN Ketabang 1 / 288
    No. Peserta : 204

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *