Mikroplastik, Si Lembut yang Membahayakan

Sungai dan pantai yang penuh sampah plastik menjadi pemandangan yang cukup mudah didapati di Indonesia. Lantas, ke mana perginya sampah-sampah plastik itu setelah bertahun-tahun?

Sebagian besar sampah-sampah plastik itu berubah menjadi ukuran yang lebih kecil karena terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Bahkan ukurannya menjadi berubah sangat kecil sampah tidak kasat mata. Yang dengan ukuran semakin kecil itu, maka semakin memudahkan dimasuk ke semua satwa (termasuk bakteri, plankton). Lalu dimakan satwa (ikan) berukuran lebih besar dan seterusnya, hingga menjadi hidangan manusia. 

Definisi Mikroplastik

Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.

Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia (seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian), serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis mikroplastik ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.

Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba dan plankton yang hidup di perairan hingga akhirnya dimakan oleh pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya sehingga akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan pemangsa tersebut.

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia salah satunya melalui makanan, misalnya mengkonsumsi ikan atau hewan air yang tercemar limbah plastik, penggunaan garam saat pengawetan ikan dan penggunaan wadah makanan yang terbuat dari plastik.

Proses Penguraian Sampah Plastik

Tadi telah disebutkan bahwa mikroplastik merupakan material plastik yang ukurannya lebih kecil dari 5 milimeter hingga 1 mikron. Tipenya dibagi menjadi empat, tipe pertama merupakan butiran yang berbetuk bulat halus. 

Tipe kedua fragmen yang merupakan pecahan dari plastik makro, tipe selanjutnya yakni tipe film yang sangat tipis bahkan hampir transparan biasanya berasal dari plastik pembungkus, dan tipe terakhir berbentuk serat yang biasanya berasal dari senar pancingan dan serat pakaian.(3) 

Sumber mikroplastik yang banyak ditemukan di perairan adalah berasal dari buangan kantong-kantong plastik baik kantong plastik yang berukuran besar maupun kecil, bungkus nasi atau sterefoam, kemasan- kemasan makanan siap saji dan botol-botol minuman plastik.

Limbah plastik tersebut mengalami proses penguraian oleh lingkungan, termasuk dari sinar matahari. Proses ini membuat plastik menjadi rapuh dan pecah. Meski tidak terurai sepenuhnya, materi ini akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik.

Beberapa jenis mikroplastik yang umum mengkontaminasi makanan antara lain;

  • Bisphenol-A (BPA). Bahan kimia untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat, seperti pada wadah makanan dan produk kebersihan.
  • Ftalat (phthalate). Bahan kimia untuk menghasilkan plastik yang fleksibel, transparan, dan tahan lama seperti pada wadah makan.
  • Dioksin. Bahan kimia yang merupakan produk sampingan herbisida dan pemutih kertas yang mencemari lingkungan.
  • Polietilen dan polipropilen. Bahan kimia untuk  kemasan plastik makanan, seperti polyethylene terephthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP).(4) 

Bahaya mikroplastik bagi lingkungan dan kehidupan

1. Kerusakan ekosistem laut: Sampah mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut. Organisme seperti ikan, burung laut, dan mamalia laut seringkali mengira mikroplastik sebagai sumber makanan dan memakan partikel tersebut. Hal ini dapat mengganggu sistem pencernaan mereka, menyebabkan gangguan reproduksi, dan bahkan menyebabkan kematian.

2. Pencemaran Perairan: Mikroplastik juga mencemari perairan di Indonesia. Partikel-partikel plastik ini menumpuk di sungai, danau, dan pantai, merusak keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Mikroplastik yang telah terakumulasi di lingkungan akan memengaruhi kesehatan lingkungan serta biota yang ada didalamnya karena dapat menyerap dan mengangkut bahan kimia beracun di lingkungan menuju rantai makanan manusia. Para peneliti bahkan menemukan bahwa mikroplastik polipropilena akan dengan mudah menyerap senyawa organik hidrofobik atau terkontaminasi oleh polutan organik persisten (POP).

3. Membahayakan kesehatan manusia: Karena mikroplastik dapat mengangkut bahan kimia beracun menuju rantai makanan, maka tentunya secara otomatis dapat mengkontaminasi makanan yang dikonsumsi oleh manusia dan memberi dampak negatif pada kesehatan. Selain itu kontaminasi mikroplastik juga dapat terjadi melalui udara. Paparan jangka panjang terhadap mikroplastik dapat menyebabkan penyakit gangguan hormonal, peradangan, dan masalah pernapasan. Pada Ibu hamil, paparan mikroplastik dapat menyebabkan berkurangnya berat testis pada calon bayinya, merusak sel epitel pada reproduksi dan penurunan jumlah sperma.

4. Mendorong perubahan iklim. Di udara, mikroplastik yang berterbangan mampu mendorong nukleasi es. Mikroplastik pada atmosfer juga dapat menangkap radiasi inframerah dari permukaan bumi dan mendorong pembentukan awan dan perubahan iklim. Mikroplastik di udara juga diketahui telah menembus salju di gletser, sehingga berpotensi berdampak pada penyerapan cahaya. Melalui fenomena tersebut, mikroplastik dapat menembus serta memengaruhi lapisan es yang dilepaskan ke sungai dan Samudra Arktik dengan mempercepat pencairan lapisan es.

Cara Meminimalkan Mikroplastik

Untuk menangani masalah mikroplastik, secara prinsip tentunya sama halnya seperti menangani masalah sampah pada umumnya, yaitu harus dimulai dari diri sendiri melalui kebiasaan maupun pilihan-pilihan produk yang baik dan bertanggung jawab. Beberapa hal yang dapat kita lakukan antara lain:

1. Kurangi penggunaan benda plastik sekali pakai

2. Hindari abrasi karet dan plastik. Hal ini dapat dimulai dengan memilih sepatu atau ban dengan sol berbahan karet alami. Sayangnya, banyak sol sepatu berbahan karet alami seringkali dicampur dengan karet sintetis sehingga dapat menimbulkan polusi mikroplastik juga.

3. Hindari pakaian atau benda lain yang terbuat dari material yang sintetis seperti wewangian sintetis, sapu sintetis, dan sebagainya. Sebaliknya, usahakan beralih ke material yang lebih alami.

4. Hindari minyak berbasis petroleum, seperti kerosin, seresin, dan petrolatum.

5. Gunakan lap yang agak basah ketika membersihkan rumah dari debu untuk mengurangi potensi mikroplastik terlepas ke udara.

6. Jangan beralih ke benda-benda berbahan bioplastic. Bagaimanapun, bahan ini tidak termasuk dalam kategori sampah organik atau kompos, mereka hanya akan membusuk dengan bantuan fasilitasi pengomposan. Sehingga ketika mereka kembali ke alam, mereka juga akan menghasilkan mikroplastik dan memiliki dampak negatif yang hampir sama besarnya seperti plastik pada umumnya.

7. Hindari benda-benda dengan pelapisan plastik, karena sejatinya manusia banyak menggunakan benda-benda sehari-sehari yang berukuran kecil dan memiliki lapisan plastik di bagian luar, seperti cotton bud, tissue basah, dan lain-lain.

(Dari beberapa sumber)

15 thoughts on “Mikroplastik, Si Lembut yang Membahayakan

  • Oktober 1, 2024 pada 09:30
    Permalink

    Mikroplastik memang sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, terima kasih atas informasi yang sudah di sampaikan pada artikel ini.

    Nama : Naila Putri Divia
    Sekolah : SMP Negeri 16 Surabaya
    No. Peserta : 706
    Nama proyek : Leafy Elixir
    Leafy elixir adalah sebuah proyek budidaya dan pemanfaatan pada daun pegagan. Centella Asiatica ini akan di manfaatkan menjadi berbagai macam olahan produk yang memiliki beragam khasiat.

    Balas
  • Oktober 1, 2024 pada 10:36
    Permalink

    Mari kita mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai agar sampah plastik dapat berkurang

    Kita jaga alam, alam jaga kita

    Rasyid Maulana Riffat
    Nomor peserta 241 SD
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)

    Balas
  • Oktober 2, 2024 pada 06:38
    Permalink

    Terimakasih infonya sangat bermanfaat, plastik yang kelihatan mata sudah berbahaya karena tidak mudah terurai, apalagi ini mikroplastik dengan ukuran yang sangat kecil bisa menyebabkan banyak bahaya bagi makhluk hidup, yuk bijak berplastik!

    Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.

    Dewangga Kasyafa Prestian
    No. urut : 001
    SD Al Hikmah Surabaya
    Proyek Maggot BSF by DW
    Si Pengurai Sampah Organik
    IG @dewangga.prestian

    Balas
  • Oktober 2, 2024 pada 21:30
    Permalink

    Ternyata mikroplastik sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Untuk itu kita harus mengurangi penggunaan plastik.
    Nama: Abdullah Fattah Ghazali
    Asal sekolah : SDN PACARKELING V SURABAYA
    No Peserta : 207
    Judul proyek : Budidaya Cabe (BUCA)

    Balas
  • Oktober 3, 2024 pada 07:57
    Permalink

    Mengurangi penggunaan yang menyebabkan mikro plastik harus dimulai dari diri sendiri.
    Mari jaga Bumi ini, Sayangi ekosistem dan habitatnya. Gunakan bahan yang ramah lingkungan

    FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
    No Peserta: 153
    SDN Margorejo 1/403 Surabaya
    Proyek: “KOTA LISA” ( Kompos Takakura Limbah Sampah Organik)

    Balas
  • Oktober 3, 2024 pada 20:21
    Permalink

    Trimakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali.mikroplastik dapat membahayakan lingkungan dan kehidupan manusia.dapat mencemari lingkungan mengganggu ekosistem laut dan juga membahayakan kesehatan.
    Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.
    Mengapa minyak jelantah karna minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun

    Balas
  • Oktober 4, 2024 pada 21:03
    Permalink

    Ayo kita mengurangi penggunaan mikroplastik untuk menjaga lingkungan.

    Nama : Melati Sekar Arum Berliana Damayanti
    Sekolah : SDN PLOSO 3/174 SBY
    No. Peserta : 454
    Proyek : BELING SIGAR (Bersih Lingkungan Dengan Sirih Gading Udara Jadi Segar)

    Balas
  • Oktober 5, 2024 pada 06:20
    Permalink

    Mikroplastik memang sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, oleh karema itu kuta wajib mengurangi penggunaan sampah plastik. Menjaga bumi delam kondisi yang baik adalah tidak mudah butuh perjuangan kita sebagai generasi muda.
    Trima kasih atas informasi yang sudah di sampaikan pada artikel ini.

    YUKS kepoin kegiatan ku tentang pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos. Di aliya_azzahra07

    Nama : Aliya Azzahra Shidqia Rafani
    Nomor : 108
    Sekolah : SDN Kaliasin 1 Surabaya
    IG : aliya_azzahra07

    Balas
  • Oktober 7, 2024 pada 12:26
    Permalink

    Berusaha semaksimal mungkin untuk sustainable living dalam kehidupan sehari-hari. Pemakaian bahan baku plastik tidak bisa dihindari tetapi harus bijak dalam penggunaannya.

    Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
    Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
    Nomer peserta : 100
    Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.

    Pencapaian
    Sosialisasi = 3.459 orang
    Menanam = 25.293 benih
    Membagi = 2.092 bibit
    Menyiapkan benih = 34.431benih

    Balas
  • Oktober 7, 2024 pada 16:48
    Permalink

    Terimakasih Tunas Hijau yang telah memberikan wawasan dalam artikel Mikroplastik, Si Lembut yang Membahayakan. Melalui artikel ini Aku jadi tahu apa itu mikroplastik, dan bahayanya, serta bagaimana bisa meminimalkannya. Memamg mikroplastik menjadi ancaman nyata yang tidak terlihat. Kita semua perlu aware terhadap mikroplastik, dan mulai bersama2 meminimalkan mikroplastik. Kita mungkin tidka bisa menghilangkannya, tapi seidaknya kita bisa meminimalkannya untuk menjaga kelestarian bumi dan kehidupan.

    by: Princess Zelda Ilmiah
    SDN Kaliasin I Surabaya
    Proyek Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah

    Balas
  • Oktober 7, 2024 pada 17:19
    Permalink

    Terima kasih infonya. Sangat bermanfaat. Mikroplastik sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Maka kita harus bijak dalam penggunaan plastik.

    M. Zuhud Ardityawan
    Peserta no 73
    SDN Jemurwonosari 1 Surabaya
    Pengelolaan Sampah Organik

    Balas
  • Oktober 11, 2024 pada 03:29
    Permalink

    Mikroplastik memang sangat berbahaya dan mngancam kesehatan manusia. Yul minimalkan mikroplastik salah satunya dg mengurangi alat bahan plastik sekali pakai sebagaimana dalam artikel.

    By: Princess Zelda Ilmiah
    SDN Kaliasin 1
    Pengolahan limbah minyak jelantah

    Balas
  • Oktober 14, 2024 pada 20:35
    Permalink

    Waduhh seberbahaya itu ya mikroplastik
    Banyak bangett dampaknya, bisa Mendorong perubahan iklim, Membahayakan kesehatan manusia, mencemari Perairan, merusak ekosistem laut

    Balas
  • Oktober 14, 2024 pada 20:36
    Permalink

    Waduhh seberbahaya itu ya mikroplastik
    Banyak bangett dampaknya, bisa Mendorong perubahan iklim, Membahayakan kesehatan manusia, mencemari Perairan, merusak ekosistem laut
    Hai sobat hijau 🌱🌍

    Yuk semangat sobat hijau..

    Semangat Zero Waste 🌍🌱
    Salam Bumi Tetap Lestari 🙏

    Nama : Aulia Rahmania Ali
    Sekolah : SD kyai Ibrahim Surabaya
    No peserta : 1236
    Judul proyek : Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun

    _____________________________________

    Balas
  • Oktober 15, 2024 pada 14:33
    Permalink

    Mikroplastik memang berbahaya. Apalagi sekarang banyak makanan yang sudah terkontaminasi dengan mikroplastik. Jadi yuk mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

    Raisa Azzahra Praminda
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    No. Peserta 400
    Budidaya sirih cina

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *