Polusi Udara bagi Kesehatan: Dampak, Penyebab dan Pencegahannya

Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya di seluruh dunia. Data dari WHO (World Health Organisation)  menunjukkan polusi udara sebagai penyebab 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Tak hanya membahayakan kesehatan manusia, polusi udara juga memicu pembentukan kabut asap dan hujan asam, merusak tanaman dan hutan, serta mencemari lingkungan.

Indonesia pun tak luput dari ancaman ini. Data AQI (Indeks Kualitas Udara) menunjukkan Indonesia sebagai negara yang berpolusi buruk dengan kualitas udara tidak sehat, terutama di musim kemarau, dan Jakarta menjadi kota dengan udara terburuk kelima di dunia. Konsentrasi polutan utama atau PM2.5 (partikel udara) di Jakarta saat ini nilainya lebih dari 10 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Meski kualitas udara di Indonesia sedemikian buruknya, masih banyak orang yang mengabaikan bahaya polusi udara bagi kesehatan.

Penyebab Polusi Udara

Bahan pencemar dan polutan yang ada dalam PM2.5 ini berasal dari berbagai sumber di luar dan dalam ruangan, sebagai berikut:

1. Emisi dari Kendaraan

Asap dari motor dan mobil terbentuk dari bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, yang mengandung karbon monoksida (CO). Gas ini kemudian membentuk ozon dan menjadi polusi udara. Konsentrasi ozon di permukaan bumi akan semakin tinggi saat cuaca panas dan kelembapan udara rendah.

2. Limbah Asap Industri

Pembakaran yang berasal dari aktivitas industri, seperti pabrik dan perusahaan manufaktur, mengandung gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2).

3. Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil minyak bumi dan batu bara dalam skala besar untuk menghasilkan energi. Pembakaran ini menghasilkan emisi gas nitrogen oksida, karbon dioksida, partikulat (PM), dan sulfur dioksida (SO2), yang menyumbangkan hampir 80% polusi udara. 

4. Aktivitas Pertanian

Penggunaan pupuk dalam pertanian sebenarnya sangat bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Namun, penggunaan pupuk  yang berlebihan dapat menghasilkan polutan berupa gas ammonia (NH3), yang merupakan salah satu gas paling berbahaya di atmosfer bumi. Penggunaan insektisida dan pestisida, serta pembakaran ladang untuk membuka lahan turut andil dalam mencemari udara.

5. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat menghasilkan polutan berupa nitrogen dioksida (NO2), ozon, hidrokarbon aromatik, dan timbal yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya. Kebakaran hutan juga dapat menyebabkan perubahan iklim dan musim kemarau datang lebih cepat.

6. Aktivitas Domestik

Merokok dan membakar sampah sangat berbahaya, karena  dapat melepaskan polutan yang berdampak buruk bagi kesehatan dan perubahan iklim. Selain itu, penggunaan pendingin ruangan atau AC, pembersih rumah tangga, dan cat tak hanya akan mencemari udara dalam ruangan, tapi juga melepas bahan kimia berbahaya ke udara dan lingkungan. 

Dampak Polusi Udara

Polusi udara dapat berdampak buruk bagi kesehatan hingga jangka panjang. Beberapa masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh paparan terhadap polusi udara adalah

1. Gangguan pada Mata

Udara yang buruk dan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata orang yang terpapar, antara lain iritasi, sindrom mata kering, konjungtivitis atau mata merah, dan glaucoma (kerusakan pada saraf mata).

2. Peradangan Hidung

Peningkatan konsentrasi polutan PM2.5 dalam udara dapat memicu iritasi atau peradangan pada lapisan dalam hidung, yang dikenal sebagai rhinitis. Gejalanya berupa hidung tersumbat, bersin dan gatal pada hidung, disertai dengan keluarnya ingus secara berlebihan.  

3. Penyakit Asma

Paparan kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan serangan asma, yaitu peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejalanya berupa batuk, sesak napas, dan suara mengi saat bernapas.

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Paparan polutan dan asap rokok secara terus menerus dapat menyebabkan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Sama seperti serangan asma, PPOK juga penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan dalam jangka panjang. Bedanya, PPOK bersifat progresif dan tidak bisa dipulihkan kembali seperti semula, sehingga gejalanya yaitu sesak napas dan batuk disertai dahak, bersifat lebih konstan dan bisa berujung pada kematian.

5. Kanker Paru-paru

Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik, seperti karbon dioksida (CO2), partikel ozon dan asap rokok. Jika terhirup dan terpapar terus menerus dalam waktu lama, dapat memicu timbulnya sel-sel kanker pada paru-paru.

6. Penyakit Kardiovaskular

Partikel polutan dalam polusi udara yang dihirup dapat masuk ke dalam aliran darah melalui jantung dan paru-paru. Akibatnya, pembuluh darah dapat menjadi lebih keras dan sempit, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

7. Kanker Kulit

Asap, debu dan polutan dalam polusi udara, jika menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori, dapat menimbulkan masalah pada kulit. Apalagi jika polutan yang mengandung zat-zat berbahaya ini terserap oleh kulit dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit.

8. Gangguan pada Kehamilan

Polutan dalam udara yang buruk dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif dan mengendap di plasenta janin dalam kandungan. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah hingga kematian.

9. Gangguan Kognitif

Polusi udara dapat berdampak buruk pada otak dan menyebabkan gangguan belajar dan memori, serta meningkatkan risiko dementia.

Mencegah Dampak Polusi Udara

Setelah memahami bahaya polusi udara bagi kesehatan dan lingkungan, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah mencegah dan mengurangi dampak polusi udara. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti

1. Memantau Kualitas Udara

Pantau kualitas udara secara rutin melalui situs BMKG atau aplikasi pemantau kualitas udara lainnya. Kurangi aktivitas di luar ruangan dan tutup ventilasi di rumah, kantor atau ruangan lainnya jika tingkat polusi udara tinggi.

2. Gunakan Masker

Jika harus ke luar rumah atau beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker untuk mencegah partikel polutan masuk ke dalam hidung dan saluran pernapasan. Gunakan masker yang pas di wajah dan dapat menyaring partikel polutan dalam udara, seperti masker KF 94 atau KN 95.

3. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Emisi dari kendaraan merupakan salah satu penyumbang terbesar dari polusi udara. Lakukan uji emisi dan pastikan mesin kendaraan dalam keadaan baik sebelum menggunakan kendaraan pribadi.

Lebih baik lagi jika Anda mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan menggunakan moda transportasi lainnya, seperti transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki untuk mengurangi polusi udara.

4. Bijak dalam Menggunakan Listrik

Pembangkit listrik juga merupakan salah satu penyumbang utama polutan dan zat kimia dalam polusi udara. Anda bisa mengurangi pencemaran udara dengan membatasi pemakaian listrik, seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik jika sedang tidak digunakan.

5. Hindari Rokok dan Sumber Polusi Lainnya

Berhenti merokok akan mengurangi asap rokok yang dapat mencemari lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Jauhi pula tempat-tempat yang tingkat polusi udaranya tinggi, seperti pabrik dan jalan raya dengan lalu lintas padat.

6. Pola Hidup Sehat

Jalankan perilaku hidup sehat dengan makan makanan bergizi, minum vitamin dan berolahraga rutin untuk menjaga daya tahan tubuh. Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi, membuat lapisan lendir di tenggorokan lebih encer dan pernapasan lebih lancar.

7. Memelihara Tanaman

Tanaman menyerap karbon dioksida dalam udara dan melepas oksigen ke udara, sehingga membuat udara lebih segar. Perbanyak tanaman di rumah dan sekitarnya, terutama yang mampu mengurangi polusi, seperti palem bambu atau lidah mertua.

8. Bersihkan Rumah dengan Cara Aman

Hindari membakar sampah karena dapat menghasilkan asap yang mengandung zat-zat beracun. Hindari pula penggunaan bahan pembersih rumah tangga yang berbahan kimia keras. Ganti pengharum ruangan berbahan kimia dengan bahan alami seperti aromaterapi.

Meski telah melakukan berbagai cara untuk mengurangi dampak polusi udara, risiko untuk terpapar tetap ada. Segera kunjungi fasilitas kesehatan dan konsultasi dengan tenaga kesehatan, jika mengalami gejala gangguan pernapasan dan berbagai penyakit lainnya yang dipicu oleh kualitas udara buruk.

Pahami benar bahaya polusi udara bagi kesehatan, mulai dari diri sendiri. Selalu jalankan perilaku hidup bersih sehat, yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sebagai langkah penting dalam mengurangi pencemaran udara dan berbagai gangguan kesehatan akibat paparan kualitas udara yang tidak sehat.

25 thoughts on “Polusi Udara bagi Kesehatan: Dampak, Penyebab dan Pencegahannya

  • September 12, 2024 pada 11:27
    Permalink

    Trimakasih artikelnya sangat bermanfaat.polusi udara memang sangat mengganggu apalagi salah satu penyebabnya dari asap kendaraan dan asap rokok yang sering Cecil jumpai.karna itu Cecil dan bunda saat keluar rumah selalu menggunakan masker.semoga masyarakat semakin sadar jika asap rokok dan kendaraan sangat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan..
    Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.mengapa minyak jelantah karna minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun

    Balas
    • September 12, 2024 pada 16:40
      Permalink

      wah polusi ya?? sekarang banyak banget tau polusinya, udaranya udah ngga se seger dulu lagi yah, makannya mamah aku itu selalu ngingetin aku pake masker, pas di ingetin aku selalu bilang “kan corona udah ngga ada” ya aku pikir masker cuman ngelindungin dari virus aja ternyata dari polisi juga yahh
      btw terimaakasih ya tunas hijau atas informasinya

      ehh iya jadii perkenalkan nama aku adalah FANI ANGGRAENI NABILA PUTRI aku merupakan siswi dari SMPN 56 SURABAYA dengan nomor peserta 1086 dan dengan judul proyek DIBA “BUDIDAYA ALOE BARBANDENSIS MILLER”

      Balas
    • September 17, 2024 pada 13:31
      Permalink

      Assalamulaikum Polusi udara disebabkan oleh gas dan partikel yang dikeluarkan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar yang tidak efisien, dan pembakaran terbuka limbah, sisa pertanian, dan/atau perkebunan. Ada sumber alamiah yang berkontribusi terhadap pencemaran udara, yang mana awalnya disebabkan oleh aktivitas manusia seperti kebakaran hutan, debu tanah, dll.
      yuk kita sama menjaga bumi kita biar polusi udara tidak semakin meningkat dengan cara :
      1. Gunakan Transportasi Umum. …
      2. Menanam Tanaman. …
      3. Mendaur ulang sampah. …
      4. Pilih Produk Ramah Lingkungan. …
      5. Mengurangi penggunaan energi atau listrik. …
      6. Kurangi Penggunaan Energi. …
      7. Memasang penyaring udara. …
      Meningkatkan kesadaran masyarakat
      Verlita Anggraini Putri
      smpn 19 surabaya no 720
      Utilization Of Egg Shell Waste

      Balas
  • September 12, 2024 pada 15:30
    Permalink

    Polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan, yuk ikut ambil bagian untuk menguranginya dengan melakukan poin sadar iklim seperti hemat energi dan bepergian menggunakan transportasi umum. Jangan lupa pakai masker dan jalani gaya hidup bersih dan sehat.

    Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.

    Dewangga Kasyafa Prestian
    No. urut : 001
    SD Al Hikmah Surabaya
    Proyek Maggot BSF by DW
    Si Pengurai Sampah Organik
    IG @dewangga.prestian

    Balas
  • September 12, 2024 pada 19:12
    Permalink

    Polusi udara di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, jika diurutkan dari penyebab terbesar :

    ✓ Kendaraan bermotor
    Penggunaan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara. Asap kendaraan bermotor berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2).
    ✓ Industri
    Emisi dari industri menghasilkan polutan seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan senyawa organik volatil (VOC).
    ✓ Pembakaran bahan bakar fosil
    Pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara atau minyak bumi, dapat menghasilkan emisi gas buang.
    ✓ Asap dari kebakaran hutan, debu konstruksi dan udara dari timur dan polusi yang berasal dari aktivitas manusia lainnya.

    Selain itu, listrik yang dihasilkan dari pembakaran energi fosil juga menghasilkan polusi, tetapi sobat hijau tidak perlu khawatir, karena sekarang negeri kita tercinta Indonesia telah dengan gencar mengembangkan pembangkit listrik menggunakan energi bersih terbarukan.

    Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), pada 17 Januari 2022 menyampaikan bahwa kapasitas pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLT EBT) tahun 2021 mencapai 11.157 Megawatt. Kapasitas PLT EBT tersebut terdiri atas:

    ✓ 6.601,9 Mw tenaga air
    ✓ 2.276,9 Mw tenaga panas bumi
    ✓ 1.920,4 Mw bioenergi
    ✓ 200,1 Mw tenaga surya
    ✓ 154,3 Mw tenaga angin
    ✓ 3,6 Mw tenaga hibrida.

    Dan ada lagi tambahan kapasitas sebesar 654,76 Mw pada 2021 yaitu:

    ✓ 260 Mw perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso
    ✓ 16,5 Mw PLT Bioenergi
    ✓ 90 Mw PLTA Malea
    ✓ 111,25 Mw dari 18 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
    ✓ 146,2 Mw Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
    ✓ 30,81 Mw Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
    (Sumber : website renewable energy)

    Sekarang pertanyaannya bagaimana cara cepat mengurangi polusi udara?
    Karena penyebab terbesar dari polusi udara adalah asap yang berasal dari pembakaran energi fosil, maka tentu yang harus kita lakukan utama adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi pembakaran energi fosil dalam aktivitas sehari-hari dan berupaya melakukan transisi atau mungkin pindah total ke penggunaan energi bersih terbarukan (jika memungkinkan) misalnya dengan beralih dari penggunaan berbahan bakar minyak (fosil) ke kendaraan listrik. Tapi listriknya masih pakai PLN, apakah tidak sama saja?

    Tentu tidak sama, Pasokan energi listrik di PLN tidak seluruhnya berasal dari pembakaran fosil, sebagian diantaranya sudah berasal dari energi bersih terbarukan seperti data yang tertulis dari kementerian ESDM Direktorat jenderal EBTKE. Dan lagi kendaraan yang menggunakan energi listrik memakan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan yang menggunakan energi fosil (BBM) & bebas asap, sehingga jika diasumsikan seluruh kendaraan BBM beralih ke kendaraan energi listrik, maka polusi udara bisa ditekan hingga >50%.

    Disamping itu memperbanyak menanam pohon juga berperan penting dalam penyerapan karbon dioksida yang mencemari udara, jadi yuk kita bersemangat memperbanyak menanam pohon dan berupaya beralih ke kendaraan listrik untuk kualitas udara yang lebih baik, bumi yang lestari dan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

    Terimakasih telah membaca sampai akhir,
    Warm regard,

    Aisyah avicena rl
    Putri Lingkungan Hidup tahun 2023
    Eco Student of The Year tahun 2023
    Siswi SMPN 21 Surabaya

    Balas
  • September 12, 2024 pada 19:31
    Permalink

    Sangat bermanfaat sekali artikelnya.
    Yukk semangat untuk mengurangi polusi udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor,tidak membakar sampah,dan sebagainya.
    Bersama kita bisa

    Nama: Bagas Pramudityo
    Asal: SDN Nginden Jangkungan 1
    No.pserta: 195
    Judul proyek: briket sampah organik

    Balas
    • September 14, 2024 pada 05:40
      Permalink

      Artikel yang sangat bermanfaat
      Polusi udara memang sangat mengganggu kesehatan kita. Yuk kita semua bisa ambil bagian untuk menguranginya, dengan hal² kecil dulu, tidak membakar sampah, naik kendaraan umum atau bersepeda. Kita harus memikirkannya demi masa depan lingkungan hidup kita semua.

      (Saya Rafandra Azka Pradipta
      Sekolah: SD Kyai Ibrahim Surabaya
      No Peserta: 003
      Judul Proyek: Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Budidaya Bayam Brazil sebagai upaya mendukung Program Ketahanan Pangan

      Tujuan proyek saya, untuk mengurangi limbah plastik di lingkungan, juga membudidayakan Bayam Brazil supaya masyarakat bisa mandiri mempunyai tanaman sayur yang selalu ada di rumahnya sebagai wujud program Ketahanan Pangan.)

      Balas
  • September 13, 2024 pada 14:42
    Permalink

    Polusi udara disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri. Tetapi sudah banyak masyarakat yang sadar dan peduli dengan lingkungan untuk menanggulangi polusi udara. Seperti melakukan penghijauan atau mengendarai kendaraan listrik atau transportasi umum.

    Raisa Azzahra Praminda
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    No. Peserta 400
    Budidaya sirih cina

    Balas
    • September 17, 2024 pada 20:18
      Permalink

      Artikel yang sangat bermanfaat
      Yuk generasi muda kita kurangi polusi udara dengan hal kecil seperti menggunakan kendaraan umum atau bahkan bersepeda dan tidak membakar sampah
      Cahya Dewandaru
      No.peserta 009
      SDI Al Azhar Kelapa Gading Surabaya
      Budidaya Tanaman Sereh

      Balas
  • September 13, 2024 pada 21:48
    Permalink

    Polusi udara sangat menganggu kesehatan. Sehingga semakin banyak timbul penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.
    Untuk menghindari polusi udara kita dapat menggunakan transportasi publik atau umum , penghematan listrik ,

    FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
    No Peserta: 153
    SDN Margorejo 1/403 Surabaya
    Proyek: “KOTA LISA” ( Kompos Takakura Limbah Sampah Organik)

    Balas
    • November 5, 2024 pada 09:32
      Permalink

      Masalah polusi harus ditangani dengan serius. Perlu partisipasi dari semua pihak. Masih banyak masyarakat yang belum peduli dengan lingkungan, seperti membakar sampah di pemukiman, kurangnya pemanfaatan transportasi umum dll
      Menanam tanaman (lidah Buaya salah satunya) juga dapat mengurangi polusi udara

      Balas
  • September 14, 2024 pada 10:38
    Permalink

    wah polusi ya?? sekarang banyak banget tau polusinya, udaranya udah ngga se seger dulu lagi yah, makannya mamah aku itu selalu ngingetin aku pake masker, pas di ingetin aku selalu bilang “kan corona udah ngga ada” ya aku pikir masker cuman ngelindungin dari virus aja ternyata dari polisi juga yahh
    btw terimaakasih ya tunas hijau atas informasinya

    ehh iya jadii perkenalkan nama aku adalah ESTERINA CHRISTYN FEBYNTI SUHARTO aku merupakan siswi dari SMPN 23 SURABAYA dengan nomor peserta 758 dan dengan judul proyek MENGOLAH KOTORAN KAMBING MENJADI PUPUK ORGANIK

    Balas
  • September 14, 2024 pada 12:01
    Permalink

    Terima kasih tunas hijau, artikel yang sangat bagus. Saat ini udara sudah tingkat polusi yang tinggi, semakin banyak kendaraan, semakin banyak asap, selain itu asap rokok jg sangat berbahaya, sehingga dapat menganggu kesehatan. Selalulah pakai masker saat bepergian untuk mengurangi asap yang terhirup. Yang lebih bagus lagi menanam tumbuhan yang dapat mengurangi polusi udara.

    ( Naura Novani )
    SMP Negeri 5 Surabaya

    Balas
  • September 14, 2024 pada 19:39
    Permalink

    Waww kalo diliat liat serem juga yaaaa,ayokk semuanyaa tetap melestarikan lingkungan yah

    Niken Wulan Ramadhani/SMPN 24 Surabaya/780 Finalis pangeran putri lingkungan hidup tahun 2024 dengan proyek pengolahan sampah organik menjadi ECO enzym

    Balas
  • September 14, 2024 pada 20:08
    Permalink

    Wahh polisi udara sangat membahayakan. Ayo teman teman kita berusaha untuk mengurangi polusi udara tersebut

    Kak Arkan kerenn, proyeknya sangat menginspirasi.

    Nama : Melati Sekar Arum Berliana Damayanti
    Asal : SDN PLOSO III/174 Surabaya
    No. Peserta : 454
    Proyek :BELING SIGAR (Bersih Lingkungan Dengan Sirih Gading Udara Jadi Segar)

    Balas
    • September 23, 2024 pada 20:04
      Permalink

      Sangat bermanfaat sekali Artikelnya .Ayo semangat untuk mengurangi populasi di lingkungan sekitar dan bumi ini.

      ,Nama: keynaira fanisya fabianca
      Sekolah: SD Kyai Ibrahim Surabaya
      No Peserta:004
      Judul Proyek: budidaya magot untuk mengurangi sampah organik

      Balas
  • September 15, 2024 pada 15:52
    Permalink

    Semangat terus menghijaukan bumi, kita lawan polusi udara dengan menghijaukan bumi, kalau bukan di mulai dari sekarang kapan lagi dan kalau bukan kita siapa lagi yang merawat bumi tercinta

    Nama : Mikhayla Fatymah
    SDN Ketabang 1 / 288
    No. Peserta : 204
    Finalis PANGPUTLH 2024

    Balas
  • September 15, 2024 pada 21:00
    Permalink

    bicara masalah polusi pasti bakal ketemu panjang x lebar penjelasannya…tapi di indonesia polusi sdh jadi hirupan sehari hari masyarakat kita…banyak faktor yg mempengaruhi walaupun kita bisa mengurangi mungkin tapi tetap saja polusi merupakan masalah besar kota2 besar yg harus segera ada penyelesaiannya

    nafeezha aabidah sholehah oktarifianty
    sdn sawunggaling 1/382
    496
    pos.damkar (kompos dalam karung)

    Balas
  • September 18, 2024 pada 13:34
    Permalink

    Memang benar polusi udara berdampak bagi kesehatan. Ini pernah saya dan kakak saya alami sendiri waktu kami kecil dulu saat masih di “day care” Dharma Wanita Persatuan Ngagel Kebonsari.
    Perjalanan dari rumah Jemurwonosari ke Ngagel Kebonsari menghirup polusi yang menyebabkan kami sering batuk pilek sampai Kakak saya opname karena demam tinggi.
    Setelah berkonsultasi dengan dokter batuk pilek yang sering kami alami adalah efek dari polusi udara.
    Ayo lakukan penghijauan.
    Tak punya lahan bisa menggunakan pot dll.

    Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
    Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
    Nomer peserta : 100
    Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.
    Ayo hijaukan lingkungan dengan bunga Telang

    Pencapaian
    Sosialisasi = 3.398 orang
    Menanam = 18.283 benih
    Membagi = 1.154 bibit
    Menyiapkan = 18.431 benih

    Balas
    • September 24, 2024 pada 11:22
      Permalink

      Polusi udara memang sangat mengganggu kesehatan, apalagi untuk saat ini Surabaya lagi musim kemarau, yang sering saya lihat di jalan-jalan banyak sekali kemacetan kendaraan pribadi, asap rokok, debu, dan sekarang saya jadi tahu alasannya kenapa ibu saya setiap hari selalu memakai masker saat keluar rumah, ternyata karena beliau mempunyai riwayat flu dan batuk alergi yang disebabkan oleh udara lembab dan debu, terima kasih Tunas Hijau artikelnya sangat bermanfaat.

      Aditya Ngesthi Wahyu Utomo
      No. Peserta: 305
      SDN Sidotopo Wetan V Surabaya
      Proyek:
      – PURI (Pupuk Air Leri) 2.214 Liter.
      – ECO Enzyme Baleco (Kulit bawang+Leri): 21 Liter, 2 galon (proses fermentasi).
      – Hasil: 34 Kg Karak Rp 108.500,00 (di rumah).
      – Hasil: 8 Kg sampah non organik Rp 24.000,00 (di rumah).

      Balas
  • September 22, 2024 pada 11:40
    Permalink

    Baru tau ternyata banyak cara untuk mengurangi polusi, allhamdulillah temakasih tunas hijau telah membuat artikel yang sebermanfaat ini..
    Hai sobat hijau 🌱🌍

    Yuk semangat sobat hijau..

    Semangat Zero Waste 🌍🌱
    Salam Bumi Tetap Lestari 🙏

    Nama : Aulia Rahmania Ali
    Sekolah : SD kyai Ibrahim Surabaya
    No peserta : 1236
    Judul proyek : Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun

    _____________________________________

    Balas
  • September 30, 2024 pada 13:26
    Permalink

    Informasi sangat bermanfaat

    Wilda Al Aluf
    SDN Wonokusumo VI/45
    No urut = 566
    Judul Proyek = RANCA MANIK (Kerajinan Kain Perca Menarik dan Unik)

    CAPAIAN
    Kain perca : 1.568,3 kg
    Tas : 89
    Donasi tas ke pasar-pasar : 21
    Penghapus papan: 4
    Tempat tisu : 3
    Aksesoris rambut: 20
    Kain ukuran 1m : 1
    Topi : 1
    Bantal duduk: 36
    Donasi bantal duduk ke perpustakaan sekolah : 20
    Kain perca diolah : 100 kg
    Sosialisasi : 2 477 orang

    Balas
    • September 30, 2024 pada 22:35
      Permalink

      Yuk kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan mencegah dan mengurangi dampak polusi udara, salah satunya dengan cara menanam tanaman

      Rasyid Maulana Riffat
      Nomor peserta 241 SD
      SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
      Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)

      Balas
  • Oktober 7, 2024 pada 17:25
    Permalink

    Berarti kita harus mulai mengurangi dampak polisi di kota kita semangat.

    Zuhud
    Judul proyek pengelolaan sampah organik
    73

    Balas
  • Oktober 16, 2024 pada 22:49
    Permalink

    Solusi Mengatasi Pencemaran Udara

    Kurangi menggunakan kendaraan bermotor.Matikan mesin mobil.3. Jangan membakar sampah.Menanam dan merawat pohon.Kurangi penggunaan energi di rumah.

    Muhammad Aldo Suprapto
    SMP Negeri 1 Surabaya
    Nomor Peserta 359
    Judul Proyek: SICANGLUR
    ( Kreasi Cangkang Telur )

    Pada Tahun 2023 Saya masuk 10besar Finalis dengan Proyek LURCANGLUR (Lulur Cangkang Telur). Alhamdulillah di 2024 ini pencapaian Saya berhasil masuk 8 Finalis dengan proyek SICANGLUR ( Kreasi Cangkang Telur) . Beberapa produk juga bisa dibeli di Shopee. Saya berharap bisa mensosialisasikan kepada Masyarakat luas betapa pentingnya memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *