Webinar Nasional Seri#208 “Transformasi Sampah Organik: Mengubah Limbah menjadi Sumber Daya untuk Tanah”

Sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa bahan alami, di antaranya makanan, daun, dan limbah pertanian. Sampah ini mudah terurai oleh mikroorganisme di alam, namun jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan masalah lingkungan seperti bau busuk, emisi gas rumah kaca (seperti metana), dan pencemaran tanah serta air.

Masalah yang sering muncul adalah banyaknya pembuangan sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) menciptakan tumpukan limbah yang mencemari lingkungan. Selain itu, pembusukan sampah organik dalam jumlah besar yang tidak terkontrol dapat menghasilkan gas rumah kaca (khususnya metana) yang berkontribusi tinggi terhadap perubahan iklim.

Alih-alih menjadi masalah lingkungan, sampah organik memiliki potensi besar untuk menjadi sumber daya yang berharga jika dikelola dengan tepat. Beberapa metode dapat mengubah limbah ini menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanah dan lingkungan. Namun, apakah semua pupuk organik yang diolah dari semua sampah organik sesuai dengan kebutuhan tanaman? Bagaimana standarisasi pupuk organik yang digunakan untuk beragam jenis tanaman?

Lantas bagaimana dengan kondisi tanah di sekitar kita? Dari yang disampaikan para pemancing yang mencari cacing untuk pakan, mereka kesulitan mencari cacing di tanah sekitar. Ini bisa jadi mengindikasikan menurunnya kandungan hara tanah di sekitar.

Kita akan belajar banyak mengenai pengolahan sampah organik agar tidak lagi menjadi berkah bagi tanah, mengenai tanah sehat dan juga pupuk organik yang sesuai standar pada Webinar Nasional Seri#208 “Transformasi Sampah Organik: Mengubah Limbah menjadi Sumber Daya untuk Tanah” pada Sabtu, 21 September 2024 pukul 12.00 – 15.00 WIB melalui Zoom dan Live YouTube “Tunas Hijau Indonesia”.

Pendaftaran GRATIS melalui https://bit.ly/sampah-pupuk-organik-tanah

Narasumber webinar ini adalah:
1.⁠ ⁠Dr. Syahrul Kurniawan, SP, MP (Dosen dan Kepala Departemen Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya)
2.⁠ Prof. Dr. Lukman Hakim Sibuea, M.S (Kepala Bidang Standarisasi Sertifikasi Produksi di Himpunan Mitra Produsen Pupuk Organik Indonesia (HIMPO))

Bersama belia pengusaha pengolah limbah organik:
1.⁠ ⁠⁠Verlita Anggraini Putri – SMPN 19 Surabaya
2.⁠ ⁠⁠ Queen Anneysa Kabeer Lukito – SMPN 1 Surabaya
3.⁠ ⁠⁠ Nevan Azka Fiardy – SMPN 1 Surabaya
4.⁠ ⁠ Bintang Putra Rachmaniarto – SMPN 8 Surabaya
5.⁠ ⁠⁠ Dewangga Kasyafa Prestian – SD Al-Hikmah Surabaya
6.⁠ ⁠ M. Haykal Adha -SDN Pacarkeling V Surabaya
7.⁠ ⁠⁠ Abdie Putra Darmawan – SDN Sambikerep II Surabaya
8.⁠ ⁠ Aliya Azzahra Shidqia Rafani – SDN Kaliasin I Surabaya
9.⁠ ⁠ M. Zuhud Ardityawan – SDN Jemur Wonosari I Surabaya
10.⁠ ⁠Sanggrama Rasio Al Warisyi – SDN Kaliasin I Surabaya

Moderator:
1.⁠ ⁠Fildza Ghassani A. (Putri Lingkungan Hidup 2022 dan Siswi SMA Negeri 6 Surabaya)
2.⁠ ⁠Iqbal Fajar K. (Pangeran Lingkungan Hidup 2023 dan Siswa SMPN 28 Surabaya) (*)

10 thoughts on “Webinar Nasional Seri#208 “Transformasi Sampah Organik: Mengubah Limbah menjadi Sumber Daya untuk Tanah”

  • September 29, 2024 pada 18:02
    Permalink

    Sampah organik dapat dikelola dan juga bisa menghasilkan cuan.karna sampah organik dapat diolah menjadi macam macam produk seperti pupuk tanaman,pakan ternak,kompos dll.
    Tanah yang sehat merupakan tanah yang berketahanan dan lebih produktif dan akan menghasilkan tanaman yang lebih subur dan berkualitas
    Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa no peserta 980
    Mengapa minyak jelantah karna minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun

    Balas
  • September 30, 2024 pada 13:07
    Permalink

    Semoga suatu saat bisa jadi moderator

    Wilda Al Aluf
    SDN Wonokusumo VI/45
    No urut = 566
    Judul Proyek = RANCA MANIK (Kerajinan Kain Perca Menarik dan Unik)

    CAPAIAN
    Kain perca : 1.568,3 kg
    Tas : 89
    Donasi tas ke pasar-pasar : 21
    Penghapus papan: 4
    Tempat tisu : 3
    Aksesoris rambut: 20
    Kain ukuran 1m : 1
    Topi : 1
    Bantal duduk: 36
    Donasi bantal duduk ke perpustakaan sekolah : 20
    Kain perca diolah : 100 kg
    Sosialisasi : 2 477 orang

    Balas
  • Oktober 1, 2024 pada 07:58
    Permalink

    Pada tgl 21 September yang lalu, Rasyid mengikuti webinar tersebut. Ternyata tanah juga bisa sakit dan kalau sakit ya harus istirahat…
    Tanah istirahat? Menurut narasumbernya, beliau menyampaikan bahwa tanah istirahat membutuhkan waktu 5-6 tahun. (Lama ya…) untuk itu dengan pengolah sampah organik yang tepat ini bisa membantu kita untuk menjadikannya pupuk dan bisa bertanam di saat ada tanah kita yang perlu istirahat tadi

    Yuk kita ikuti webinar selanjutnya dengan beragam materi yang sangat bermanfaat

    Rasyid Maulana Riffat
    Nomor peserta 241 SD
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)

    Balas
    • Oktober 3, 2024 pada 13:58
      Permalink

      Perkenalkan saya adalah Niken Wulan Ramadhani dari 8B SMPN 24 dengan nomor peserta 780 Surabaya finalis putri lingkungan hidup tahun 2024 dengan judul proyek pengolahan sampah organik untuk cairan serbaguna ECO enzym

      Balas
  • Oktober 2, 2024 pada 06:23
    Permalink

    Alhamdulillah menjadi narasumber webinar bersama para finalis dan narasumber hebat lainnya, bersama kita pasti bisa mengubah limbah menjadi sumber daya untuk tanah. Contohnya kasgot yaitu bekas maggot yang bisa digunakan sebagai pupuk maupun media tanam.

    Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.

    Dewangga Kasyafa Prestian
    No. urut : 001
    SD Al Hikmah Surabaya
    Proyek Maggot BSF by DW
    Si Pengurai Sampah Organik
    IG @dewangga.prestian

    Balas
  • Oktober 3, 2024 pada 08:14
    Permalink

    Banyak sekali informasi yang aku dapatkan dengan mengikuti WEBINAR kali ini . Ditambah teman-teman pangputLH 2024 yang ikut menjadi narasumber.
    Nama: Abdullah Fattah Ghazali
    Asal sekolah: SDN PACARKELING V SURABAYA
    No Peserta: 207
    Judul proyek: Budidaya Cabe (BUCA)

    Balas
  • Oktober 4, 2024 pada 20:42
    Permalink

    Jika kita bisa mengelolah sampah dengan baik banyak manfaat yang kita peroleh, selain manfaat untuk lingkungan kita juga bisa mendapatkan cuan dari pengelolaan sampah.

    Nama : Melati Sekar Arum Berliana Damayanti
    Sekolah : SDN PLOSO 3/174 SBY
    No. Peserta : 454
    Proyek : BELING SIGAR (Bersih Lingkungan Dengan Sirih Gading Udara Jadi Segar)

    Balas
  • Oktober 7, 2024 pada 12:20
    Permalink

    Keren sekali para narasumber belia.
    Proyek Lingkunan Hidup nya top membuat perubahan untuk sekitar.

    Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
    Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
    Nomer peserta : 100
    Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.

    Pencapaian
    Sosialisasi = 3.459 orang
    Menanam = 25.293 benih
    Membagi = 2.092 bibit
    Menyiapkan benih = 34.431benih

    Balas
  • Oktober 16, 2024 pada 22:39
    Permalink

    Proyek saya pengolahan limbah cangkang telur juga adalah salah satu contoh sampah organik. Semakin semangat beraksi setelah mengikuti materi webinar kali ini.

    Muhammad Aldo Suprapto
    SMP Negeri 1 Surabaya
    Nomor Peserta 359
    Judul Proyek: SICANGLUR
    ( Kreasi Cangkang Telur )

    Pada Tahun 2023 Saya masuk 10besar Finalis dengan Proyek LURCANGLUR (Lulur Cangkang Telur). Alhamdulillah di 2024 ini pencapaian Saya berhasil masuk 8 Finalis dengan proyek SICANGLUR ( Kreasi Cangkang Telur) . Beberapa produk juga bisa dibeli di Shopee. Saya berharap bisa mensosialisasikan kepada Masyarakat luas betapa pentingnya memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.

    Balas
  • November 8, 2024 pada 06:33
    Permalink

    Faqih Abdillah/187
    SDN Margorejo 3
    Budidaya lidah buaya

    Banyak pembelajaran yang kita dapatkan melalu webinar ini, semanagt untuk menjadi pahlawan penyelamat bumi kita

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *