Kemunculan “Pulau Baru” Pasca Gempa

Kemunculan “pulau baru” menjadi perbincangan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Tanimbar, Maluku. Pasalnya, pulau tersebut muncul setelah terjadinya gempabumi berkekuatan M 7.5 yang terjadi pada 10 Januari 2023 kemarin. 

Fenomena yang mengakibatkan seluruh masyarakat Desa Teinaman panik dan takut sehingga untuk sementara waktu mengungsi. Namun, jika ditelisik lebih dalam, fenomena tersebut merupakan hal biasa.

Secara umum, hampir semua pulau yang ada di Indonesia muncul karena dua fenomena utama, yakni pengangkatan tektonik dan pertumbuhan gunung api (vulkanik). Proses ini terjadi berulangkali selama jutaan tahun. Jadi, setiap gempa besar dangkal dengan mekanisme gerak sesar naik perlahan akan mengangkat dasar laut.

Sebagai contoh, saat gempa Aceh pada Desember 2004, bagian utara Pulau Simeulue terangkat sekitar 3 meter, sedangkan bagian selatannya turun. Lalu, saat gempa Nias di Maret 2005, bagian selatan Simeulue terangkat dan bagian utaranya turun. Pengangkatan setinggi 3 meter ini mengakibatkan banyak sumur masyarakat  airnya menghilang satu-satu. 

Sebaliknya, pantai-pantai Aceh tiba-tiba turun sehingga banyak daratan berubah jadi laut dan pohon-pohon tenggelam. Siklus gempa akan mengangkat dasar laut sehingga jadi daratan atau pulau sedikit demi sedikit. Pengangkatan – penurunan daratan oleh mekanisme siklus gempa ada dua fase, yakni inter-seismic dan co-seismic.

Inter-seismic adalah fase diantara dua gempa, yaitu ketika lempeng samudra menunjam di bawah lempeng benua dan menyeretnya turun pelan-pelan dengan kecepatan tidak lebih dari tumbuhnya kuku jari manusia. Pantai di pulau-pulau seperti Simeulue (Nias), Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano tenggelam perlahan, dan pantai-pantai barat Sumatera pun naik secara perlahan. 

Saat energi terkumpul melampaui plastisitas kerak bumi, kerak patah, dan terangkat (nyembul), energi lepas sebagai gempa. Inilah disebut fase co-seismic. Pantai-pantai pulau-pulau Simeulue dan lainnya pun terangkat tiba-tiba, tapi pantai di Sumatera tenggelam juga secara  tiba-tiba. 

Menurut Eko Yulianto di akun Twitter pribadinya, fenomena munculnya pulau baru di Maluku tersebut setelah gempa ada kemungkinan di tempat pulau baru itu sebelumnya sudah berupa laut dangkal. Sehingga saat naik ke atas permukaan laut menjadi pulau baru. 

Fenomena munculnya “pulau baru” pasca gempa tersebut bukanlah hal yang baru loh. Hal ini pernah terjadi serupa di beberapa tempat di bawah ini!

  1. Gempa Ormara, Makran berkekuatan M 8.1 (28 November 1945)
  2. Gempa Niikappu, Jepang berkekuatan M 8.6 (4 Maret 1952)
  3. Gempa Gobi Altay, Mongolia berkekuatan M 8.3 (4 Desember 1957)
  4. Gempa Kandewari, Pakistan berkekuatan M 7.7 (26 Januari 2001)
  5. Gempa Andaman berkekuatan M 9.2 (26 Desember 2004)
  6. Gempa Gwadar, Pakistan berkekuatan M 7.7 (24 September 2013).

Sumber: siagabencana.com

9 thoughts on “Kemunculan “Pulau Baru” Pasca Gempa

  • November 4, 2024 pada 22:34
    Permalink

    Ternyata laut yang dangkal ketika ada gempa bisa menjadi pulau baru. Ilmu baru lagi nih.

    Raisa Azzahra Praminda
    SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
    No. Peserta 400
    Budidaya sirih cina

    Balas
  • November 5, 2024 pada 07:37
    Permalink

    Wahhh baru tahu ternyata fenomena munculnya pulau baru di Maluku setelah gempa, kemungkinan karena di tempat baru itu sebelumnya sudah berupa laut dangkal. Sehingga saat naik ke permukaan laut menjadi pulau baru. Pengetahuan yang baru nih

    Nama: Rafandra Azka Pradipta
    Sekolah: SD Kyai Ibrahim Surabaya

    No Peserta: 003
    Judul Proyek: Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Budidaya Bayam Brazil sebagai upaya mendukung Program Ketahanan Pangan

    Tujuan proyek saya, untuk mengurangi limbah plastik di lingkungan, juga membudidayakan Bayam Brazil supaya masyarakat bisa mandiri mempunyai tanaman sayur yang selalu ada di rumahnya sebagai wujud program Ketahanan Pangan.

    Balas
  • November 5, 2024 pada 15:46
    Permalink

    Ternyata munculnya fenomena ‘pulau baru’ bukan yang pertama kalinya karena hal ini biasa terjadi karena kemungkinan di tempat pulau baru itu sebelumnya sudah berupa laut dangkal. Sehingga saat naik ke atas permukaan laut menjadi pulau baru.

    Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.

    Dewangga Kasyafa Prestian
    No. urut : 001
    SD Al Hikmah Surabaya
    Proyek Maggot BSF by DW
    Si Pengurai Sampah Organik
    IG @dewangga.prestian

    Balas
  • November 6, 2024 pada 20:31
    Permalink

    Yang menyebabkan terbentuknya Pulau baru ditengah laut adalah karena aktivitas vulkanologi yang berkoordinat geografis didasar laut dan bisa memakan waktu hingga puluhan tahun.luar biasa kuasa Allah
    Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.mengapa minyak jelantah karna pengurangan minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun yang mudah kita temui dimasyarakat sekitar dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya minyak jelantah

    Balas
  • November 7, 2024 pada 19:50
    Permalink

    Baru tahu nih… Terima kasih informasinya

    Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
    Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
    Nomer peserta : 100
    Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.
    Ayo hijaukan lingkungan dengan bunga telang.

    Pencapaian
    Sosialisasi = 3.575 orang
    Menanam = 30.682 benih
    Membagi = 2.098 bibit
    Menyiapkan benih = 36.581benih
    Kampung Binaan 12 RT

    Balas
    • November 9, 2024 pada 22:16
      Permalink

      Ilmu baru nihh terimakasih tunashijau atas informasi yang telah diberikan
      Hai sobat hijau 🌱🌍

      Yuk semangat sobat hijau..

      Semangat Zero Waste 🌍🌱
      Salam Bumi Tetap Lestari 🙏

      Nama : Aulia Rahmania Ali
      Sekolah : SD kyai Ibrahim Surabaya
      No peserta : 1236
      Judul proyek : Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Sabun

      _____________________________________

      Balas
  • November 11, 2024 pada 17:17
    Permalink

    Waah dapat ilmu baru lagii nihh, terimakasih tunas Hijau telah memberikan informasi yang bermanfaat di setiap artikel.

    By Raihan Jouzu Syamsudin dari SMP Negeri 57 Surabaya no peserta 571. Judul proyek ” Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang putih Sebagai Pewarna Sintetis Dalam Pembuatan Tinta Spidol”

    Balas
  • November 13, 2024 pada 04:13
    Permalink

    Wah begitu ya… Saya baru tahu ada fenomena seperti itu.. terimakasih kasih penjelasannya.

    Falisha Misha alkhansa
    SDN Rangkah VI Surabaya

    Balas
  • November 13, 2024 pada 21:52
    Permalink

    Wow informasi menarik ternyata fenomena munculnya pulau baru di Maluku terjadi setelah gempa. Hal ini bisa terjadi karena di tempat baru itu sebelumnya sudah berupa laut dangkal. Sehingga saat naik ke permukaan laut menjadi pulau baru.

    Nama : Aliya Azzahra S.R
    Peserta : Finalis Putri LH 2024 nomor 108
    Sekolah : SDN Kaliasin 1 Surabaya
    Proyek ; Pengomposan

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *