PJs Wali Kota Surabaya Sematkan Selempang Finalis Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2024
Sebanyak 84 Finalis Pangeran dan Putri (PangPut) Lingkungan Hidup tahun 2024 tingkat SD dan SMP menerima penyematan selempang langsung dari Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani di Graha Sawunggaling, Rabu (9/10/2024).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Yusuf Masruh, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Surabaya Irvan Wahyudrajat dan masing-masing Kepala Sekolah hingga guru pembimbing SD dan SMP se Surabaya.
Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup adalah ajang lomba tahunan untuk para siswa jenjang SD dan SMP yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak tahun 2002 lalu. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan hidup melalui aksi berkelanjutan.

Pada penyelenggaraan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup tahun 2024 ini didukung oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, PDAM Surya Sembada, PT Dharma Lautan Utama dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3.
Dalam sambutannya PJs Restu Novi mengapresiasi kepedulian lingkungan yang ditunjukan oleh siswa siswi SMP dan SD di Kota Surabaya. Baginya semua proyek yang digagas oleh para finalis memiliki dampak luar biasa bagi keberlangsungan ekosistem lingkungan.

“Saya percaya bahwa masa depan sejahtera pasti ada di tangan kalian (para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup) karena sejak dini sudah banyak melakukan aksi untuk menjaga lingkungan Kota Surabaya,” ujar PJs Restu Novi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, para finalis sudah mempersiapkan proyek lingkungan hidupnya sejak 8 bulan yang lalu.

“Penilaian bukan dilakukan saat ini, tetapi juga terkait keberlangsungan dari proyek tersebut. Kami sudah menilai dan melihatnya sendiri proyek-proyek lingkungan hidup dikerjakan sendiri oleh mereka dan sudah berdampak pada lingkungan di sekitarnya,” papar Dedik.
Dedik optimis bahwa proyek para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2024 akan berdampak besar bagi kelestarian lingkungan di masa depan.

Ditemui di tempat yang sama, Aktivis Tenior Tunas Hijau sekaligus ketua panitia penyelenggara acara Nizamudin Imam Santoso menjelaskan bahwa sebelumnya para finalis sudah melewati empat tahap penilaian. Setelah acara penyelempangan, mereka akan menghadapi babak penilaian akhir dalam satu bulan ke depan.
“Setelah ini para finalis akan memperebutkan gelar pangeran dan putri lingkungan hidup tingkat SD dan SMP. Penilaian akhir akan dilakukan dalam satu bulan kedepan,” jelas Nizam.
“Saya berharap apa yang dilakukan para finalis bisa menjadi upaya dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, khususnya di Kota Surabaya ini,” harapnya.
Ia menambahkan, pemilihan pangeran dan putri lingkungan hidup tahun 2024 dirasa lebih spesial karena pesertanya lebih banyak dan proyek lingkungan hidupnya lebih beragam.

“Ada 1206 yang mendaftar tahun ini dan 84 lolos menjadi finalis. Sementara untuk inovasi juga lebih beragam dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini ada inovasi budidaya pohon asem yang dilakukan siswa siswi SDN Pakis 3. Pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot BSF juga lebih banyak dipilih menjadi proyek peserta,” pungkasnya. (*)
Keterangan foto utama: Pejabat Sementara Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Dedik Irianto dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menyematkan selempang finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2024 kepada Bilqist Namirah Anwar dari SDN Rungkut Menanggal I
Alhamdulillah Faqih bisa ikut menjadi bagian dari finalis pangkat LH 2024.
Semoga bisa terus semangat dalam ikut menjaga kelestarian lingkungan