Pelatihan Biopori Bersama Bank Mandiri, Peserta Dapat Bantuan Bor

Tunas Hijau bersama Bank Mandiri menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan Banjir dan Pengolahan Sampah Organik dengan Pembuatan Lubang Resapan Biopori. Pelatihan ini digelar di SDN Rungkut Menanggal I Surabaya, Jumat (22/11/2024).

Pelatihan ini diikuti oleh 50 orang peserta. Mereka adalah para orang tua siswa sekolah-sekolah di Surabaya, yang tergabung dalam program Keluarga Zero Waste – Surabaya Eco School 2024. 

Mengawali pelatihan ini, Kepala SDN Rungkut Menanggal I Ika Suci Rahayu menyatakan kegembiraannya karena semakin banyak orang tua siswa sekolah se Surabaya yang sefrekuensi. 

“Saya gembira karena semakin banyak para orang tua siswa sekolah se Surabaya yang peduli lingkungan hidup dengan aksi nyata. Alhamdulillah kami bangga menjadi tuan rumah pelaksanaan pelatihan ini, sebab bersama Tunas Hijau kami mewujudkan sekolah ini sebagai Sekolah Konservasi Air,” kata Ika Suci Rahayu.

Peserta pelatihan praktik membuat lubang resapan biopori

Sekolah Konservasi Air yang dimaksud Ika Suci Rahayu adalah julukan yang disematkan oleh Tunas Hijau atas komitmen sekolah dengan pelibatan aktif warganya untuk mengoptimalkan peresapan air hujan ke dalam tanah di area sekolah ini.

“Kami aktif meresapkan sebanyak mungkin air hujan ke dalam tanah dengan membuat ratusan lubang resapan biopori yang tersebar di sepanjang parit atau saluran air hujan, taman dan area genangan,” kata Ika Suci Rahayu menjelaskan. 

Aktivis Senior dan Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni menambahkan bahwa setiap peserta Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori yang diselenggarakan bersama Bank Mandiri ini akan mendapatkan bor lubang resapan biopori.

“Bor lubang resapan biopori yang akan diberikan tidak untuk dialihfungsikan. Bor bantuan Bank Mandiri yang akan diserahterimakan merupakan alat untuk digunakan sebagai membuat sebanyak mungkin lubang resapan biopori,” tambah Zamroni. 

Bor lubang resapan biopori dari Bank Mandiri ini bisa dipinjamkan kepada masyarakat sekitar tempat tinggal. “Bor biopori ini juga bisa dipinjamkan ke sekolah. Tapi harus dikembalikan kepada Bapak dan Ibu selaku penerima bantuan bor ini dari Bank Mandiri,” Zamroni menerangkan.

Zamroni juga menjelaskan pentingnya lubang resapan biopori ini. “Air hujan seharusnya meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah. Namun, seiring dengan semakin banyaknya manusia di muka bumi ini, maka hutan menjadi semakin berkurang, pepohonan berkurang. Lahan tanah terbuka juga berkurang karena banyaknya bangunan, semen cor, paving dan aspal,” tutur Zamroni.

Para peserta pelatihan praktik membuat lubang resapan biopori

Pelatihan biopori dan pemberian bantuan bor biopori ini bertujuan memperbanyak lubang resapan di sekitar kita. “Justru yang sekitar tempat tinggal sudah tertutup paving dan aspal sangat perlu dibuatkan lubang resapan biopori. Agar air hujan tidak hanya mengalir di permukaan dan terbuang ke sungai, lalu laut. Namun banyak juga yang meresap ke dalam tanah,” kata Zamroni.

Aktivis Senior dan Direktur Pendidikan Tunas Hijau Bram Azzaino menambahkan penjelasan mengenai teknis pembuatan lubang resapan biopori. “Bornya ditekan dan diputar searah jarum jam. Bila mata bornya sudah penuh tanah, maka tanahnya dikumpulkan dulu,” jelas Bram Azzaino.

Kedalaman lubang resapan yang ideal dibuat adalah satu meter atau 100 cm. “Buatlah lubang resapan sedalam mungkin. Pembuatan lubang resapan baru dihentikan ketika menemui pipa gas, pipa air dan muka air tanah. Bila ketemu batu atau semen cor bisa menggunakan jack hammer listrik atau linggis,” Bram Azzaino.

Lubang resapan biopori yang telah dibuat, sebaiknya langsung diisi dengan sampah organik, lalu dipadatkan. “Pemberian sampah organik ke dalam lubang resapan biopori ini sekaligus memberi asupan kepada biota tanah dan meningkatkan gizi tanah,” pungkas Bram Azzaino.

Pada saat sesi praktik, para peserta pelatihan nampak bersemangat membuat lubang resapan biopori dengan bor bantuan Bank Mandiri. Arif Dwi Susanto, guru SDN Rungkut Menanggal I, dan Ika Suci Rahayu Kepala SDN  Rungkut Menanggal I nampak semangat mendampingi praktik pembuatan lubang resapan biopori.

Rika Handriksi, orang tua siswa SDN Margorejo I, mengaku sangat bergembira bisa mendapatkan bor biopori pada pelatihan ini. “Akhirnya saya memiliki bor biopori. Kami akan gunakan di sekitar tempat tinggal,” pungkas Arif Dwi Susanto. (*)

29 thoughts on “Pelatihan Biopori Bersama Bank Mandiri, Peserta Dapat Bantuan Bor

  • November 22, 2024 pada 23:54
    Permalink

    Terima kasih Tunas Hijau, yang telah memberikan ilmu dan pelatihan untuk keluarga zero waste, dan memberikan alat biopori secara gratis kepada ortu anak² pangput 2024. Semoga ilmu yang telah diberikan kepada kami para ortu menjadi bermanfaat dan barokah yang akan kami sebarkan kepada para walmur lainnya di sekolah kami masing-masing. Aamiin YRA.
    Nama ortu : Nuke Nirvana
    Nama anak : Bisma Saputra
    Sekolah : SDN. Karah III
    No peserta : 107
    Proyek : pestisida nabati dari kulit bawang merah dan kulit bawang putih.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 00:03
    Permalink

    Alhamdulillah… ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat apalagi mendapat bor biopori gratis dari tunas hijau dan bank mandiri
    Semangaattt… tetap lestarikan lingkungan sekitar

    Balas
    • November 23, 2024 pada 13:30
      Permalink

      Belajar dan beraksi untuk lingkungan.
      Dalam pelatihan bersama Tunas Hijau, kami mendalami tehnik membuat lubang biopori yang benar dan mengolah sampah organik.
      Pelatihan selesai, kejutan dimulai. Belajar sambil dapat hadiah, siapa takut?
      .
      Terimakasih ilmu nya dan alat bor nya Tunas Hijau dan bank mandiri
      .
      -Wulan-
      SMPN 46 Surabaya

      Balas
  • November 23, 2024 pada 00:15
    Permalink

    Terimakasih tunas hijau x bank mandiri

    Balas
  • November 23, 2024 pada 01:45
    Permalink

    Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang telah memberikan pelatihan pembuatan biopori. Dengan pelatihan seperti ini kita tidak lagi hanya membayangkan bagaimana biopori dan cara membuatnya. Dengan mempraktikan langsung dan diberikan bor biopori maka kita akan semakin giat dalam membuat biopori bahkan mengajak masyarakat di sekitar kita.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 03:52
    Permalink

    Terimakasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. Kita semakin paham pentingnya konservasi air. Insyaallah alatnya sangat bermanfaat dan akan dipergunakan sebaik mungkin.

    Nama ortu : Widyasari
    Nama anak : Raihan Jouzu Syamsudin
    Sekolah : SMPN 57 SURABAYA
    No.Peserta : 571
    Judul proyek : Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Sebagai Pewarna Sintetis dalam Pembuatan Tinta Spidol

    Balas
    • November 23, 2024 pada 17:11
      Permalink

      Alhamdulillah…. terimakasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri yg sdh memberikan pelatihan yg luar biasa ini apalagi ditambah dengan mendapatkan Bor biopori gratis. Semoga ilmu dan alat nya bs bermanfaat bagi semua.

      Balas
  • November 23, 2024 pada 04:32
    Permalink

    Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri, dalam pelaksanaan pelatihan Biopori saya menjadi paham arti resapan biopori ,
    akhirnya setelah sekian purnama dapat memiliki alat biopori, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dilingkungan saya tinggal,

    Saya I Gd Nym Surya Arta Atmaja
    Nama anak Ni Luh Gede Reva Dealove Valentcia Atmaja
    SMPN 35 Surabaya
    Judul Proyek Budidaya Rosella
    Nomor peserta 888

    Balas
    • November 23, 2024 pada 16:57
      Permalink

      Alhamdulillah
      Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri
      Benar-benar kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tentang bagaimana mencegah banjir dan pengolahan sampah organik dengan menggunakan Lubang Resapan Biopori.
      Tak hanya materi, kita semua juga mendapatkan Alat Bor Biopori secara gratis. Insya Allah akan kami gunakan dan bermanfaat bagi lingkungan…
      Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri, semoga bisa mengikuti event selanjutnya

      Nama orang tua : Marwa Maylia
      Nama anak : Rafandra Azka Pradipta
      Sekolah : SD Kyai Ibrahim Surabaya
      No. Peserta : 003
      Judul Proyek : Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Budidaya Bayam Brazil Sebagai Upaya Mendukung Program Ketahanan Pangan

      Balas
  • November 23, 2024 pada 05:05
    Permalink

    Alhamdulillah utk Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang selalu begerak menciptakan lingkungan yang lebih baik dengan memberikan alat Biopori sekaligus pelatihannya, kami sangat terbantu sekaligus bisa memberikan pengibasan dari pelatihan tersebut kepada orang lain. Harapannya bisa melakukan di lingkungan masing-masing.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 05:09
    Permalink

    Dengan Diadakan nya pelatihan keluarga Zero Waste menambah pemahaman tentang biopori dan kegunaan nya Dan semakin banyak orang yang dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk lingkungan.
    Terimakasih juga Saya ucapkan kepada Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang telah memberikan alat Bor Biopori secara gratis

    FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
    SDN Margorejo 1/403 Surabaya
    Proyek: ” KOTA LISA” ( Kompos Takakura Limbah Sampah Organik)
    No Peserta: 153

    Balas
    • November 23, 2024 pada 06:04
      Permalink

      Terima kasih banyak Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang sudah menyelenggarakan Pelatihan Biopori bagi walimurid Pangput 2024 atau keluarga Zero Waste memberi kan ilmu yang sangat luar biasa dan memberikan alat Bor Biopori seacara gratis semoga bisa bermanfaat untuk semua warga masyarakat lingkungan disekitar nya,
      dimana masyarakat seskarang bisa mengenal lebih dalam lagi tentang resapan Biopori atau konservasi air.

      Nama orangtua : Ervin andria nita wati
      Nama anak : Shella putri trisnawati
      Sekolah : SMP Negeri 6 Surabaya
      No peserta : 1230
      Proyek : kurang sampah dengan berternak magot.

      Balas
  • November 23, 2024 pada 05:23
    Permalink

    Terimakasih untuk Tunas Hijau yang sudah memprakarsai adanya pelatihan pembuatan biopori untuk mengatasi banjir dan mengolah sampah organik karena saya pribadi bisa tahu bagaimana cara membuat lubang biopori dengan menggunakan bor dan bagaimana caranya menentukan letak penempatan lubang biopori agar letak dan posisinya benar yaitu yang paling rendah yang bisa dialiri air mengalir.

    Biopori sangat bermanfaat karena dapat mencegah banjir dan dapat menjaga ketersediaan air tanah serta dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos dengan mengumpulkan daun kering atau sampah organik di lubang biopori tersebut.

    M. Haykal Adha
    SDN Pacarkeling V/186
    231 maggot d owa atau maggot decompossing organic waste

    Balas
  • November 23, 2024 pada 05:31
    Permalink

    Alhamdulillah saya dan keluarga bisa mengikuti pelatihan keluarga zero waste tentang pembuatan lubang biopori yang diprakarsai oleh tunas hijau dan Bank Mandiri. Sangat bermanfaat dalam ikut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita. Apalagi sudah mendapatkan alat bor, insyaallah akan semakin mempermudah bagi kita untuk proses pembuatan lubang biopori tersebut.

    Keluarga zero waste : Faqih Abdillah 187
    SDN Margorejo 3 Surabaya
    Budidaya tanaman lidah : 1.605 tanaman
    Donasi tanaman lidah buaya : 242 tanaman
    Sosialisasi : 4.115 Audience

    Balas
  • November 23, 2024 pada 10:36
    Permalink

    Terima kasih Tunas hijau dan Bank Mandiri sudah menyelenggarakan pelatihan Biopori untuk para walimurid Pangput 2024 dan keluarga Zero Waste,dimana kita juga mempraktek kan langsung untuk membikin lubang biopori,dan di beri alat bor untuk lubang biori ,sangat bermaanfaat pelatihan kemarin memberikan ilmu yang luar biasa dimana kita tau cara bikin lubang biopori agar tidak mudah banjir dan menghasil kan pupuk organik,dan resapan biopori atau konversi air.

    Nama anak : Shella putri trusnwati
    Nama orang tua : Ervin andria nita wati
    Sekolah : SMP Negeri 6 Surabaya
    Proyek : kurangi sampah dengan berternak magot
    Peserta : 1230
    Dan
    keluarga Zero Waste Seandy putri fitriasari SDN mojo 3 surabaya.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 10:41
    Permalink

    “Budayakan Hidup Sehat di mulai dari Hal yang Kecil”
    Assalamualaikum alhamdulillah turut bangga kepada sdn Rungkut Menanggal 1 sebagai tuan rumah dibawah naungan kepala sekolah hebat Ibu Ika Suci Rahayu dan Guru pembimbing yang tidak pernah absen dalam lingkungan Pak Arif Dwi Susanto turut bangga pernah jadi keluarga besar di Sdn Rungkut Menanggal 1 semoga selalu jaya ..
    dan saya ucapkan banyak trimksi kepada Bank Mandiri yang telah berpartisipasi memberi alat biopori kepada kami semua terlebih kepada saya wali murid ananda Verlita anggraini Putri,alat ini sangat bermanfaat sekali bagi saya,semoga niat baiknya selalu menjadi ladang pahala buat Bank Mandiri biar semakin terdepan dan sukses slalu…dan yang utama trimksi juga saya ucapkan kepada kaka Tunas Hijau, kak Mochammad zamroni,kak Bram Azzaino,kak Nizamuddin,semoga ilmu dan dukungan yang telah diberikan dibalas berkali2 lipat pahalanya…. bismillah semoga dengan adanya alat ini saya bisa menularkan ilmu bagi masyarakat sekitar.dan mengurangi dampak yang kurang baik buat lingkungan…Trimksi Semuanya

    Balas
  • November 23, 2024 pada 11:38
    Permalink

    Alhamdulilah, dengan pelatihan pembuatan biopori dan pengolahan sampah organik, yang diadakan tunas hijau bersama bank mandiri, menambah pengetahuan kepada kami keluarga zero waste. Meskipun kami sudah mengenal tentang biopori ada beberapa poin yang belum kami ketahui, misalnya bisa juga membuat lubang resapan biopori pada saluran air. Selama ini pengetahuan kami digunakan pada tempat-tempat yang banyak tergrnang air saja.

    Selain itu kami berterimakasih atas bantuan bor daribank mandiri. Bisa kami gunakan untuk dilingkungan rumah ataupun sekolah… Terimakasih Tunas Hijau, yang selalu memberikan wadah, pencerahan untuk kita semua agar “Sayang pada Bumi”….

    Balas
  • November 23, 2024 pada 11:46
    Permalink

    Terima kasih untuk Tunas hijau💚 dan bank mandiri atas ilmu dan praktik baiknya untuk selalu menjaga lingkungan bumi tempat tinggal kita. Dengan adanya pelatihan ini saya menjadi lebih terampil lagi walaupun sudah ibu-ibu, tapi insyaallah ilmunya bisa bermanfaat saya tularkan ke tetangga sekitar, anak dan keluarga. Terima kasih banyak untuk Tunas Hijau dan Tutor beserta Fasilitator yang telah membagikan pelatihan dan terus mengingatkan untuk peduli lingkungan serta bergaya hidup zero waste.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 11:49
    Permalink

    Menjadi bagian dari pelatihan pembuatan Biopori untuk Keluarga Zero Waste tentunya dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta pemahaman dalam melestarikan lingkungan. Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang telah mengadakan pelatihan sekaligus memberi alat bor untuk biopori. Tentunya sangat bermanfaat dan memudahkan saya selaku wali murid dari Raisa Azzahra Praminda dari SDN Pacarkeling V Surabaya untuk membuat dan memperbanyak lubang biopori di lingkungan sekitar. Serta dapat sebagai peraga untuk mengajak warga sekitar membuat biopori. Ditunggu pelatihan-pelatihan tentang lingkungan hidup lainnya. Pastinya sangat menarik dan bermanfaat.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 11:53
    Permalink

    Bismillahirrahmanirrahim..

    Saya selaku wali murid dari Anindya Brilliant Ramadhani SDN Margorejo 1 Surabaya dan Ihsan Rasyad Adinata SMPN 6 Surabaya sebagai salah satu peserta Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak Tunas Hijau yang tiada henti-hentinya mengedukasi kami untuk selalu bergerak menjaga dan mencintai lingkungan.

    Kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik juga atas dukungan dari SDN Rungkut Menanggal 1 sebagai tuan rumah dan Bank Mandiri yang telah menyediakan bor biopori secara cuma-cuma.. Barakallah untuk semua..

    Lubang resapan biopori sebetulnya bukan hal yang baru bagi keluarga kami. Tapi keingin tahuan lebih dalam yang membuat saya ingin mengikuti kegiatan ini. Dan ternyata betul, ada beberapa hal yang memang belum saya ketahui sebelumnya seperti mengapa pipa paralon tidak perlu dibuat terlalu panjang dan biopori tidak efektif digunakan jika ada genangan air.

    Kami mempunyai 2 lubang resapan biopori di taman belakang rumah saya. Sebelumnya, taman tersebut selalu tergenang air jika hujan turun dengan deras, padahal ada pohon kamboja besar yang saya tanam disitu. Akhirnya kami membuat lubang biopori secara mandiri. Kami menggali menggunakan linggis dan pipa paralon serta penutup yang kami ukur dan gergaji sendiri dan kami buat lubang kecil di sekeliling pipa menggunakan bor. Hasilnya, Alhamdulillah sederas apapun hujan, taman kami tidak pernah tergenang. Sampah daun kamboja kering yang kami masukkan membuat tanaman kamboja kami tidak pernah berhenti berbunga.

    Terima kasih Tunas Hijau, kami menjadi paham dari apa yang sebelumnya kami tidak paham. Semangaattt selalu melestarikan alam! Seperti kata Anin putri saya “Ayo, Hijaukan dan Hidupkan Dunia!”

    Balas
  • November 23, 2024 pada 11:56
    Permalink

    Terimakasih kepada Tunas Hijau dan Bank Mandiri yang telah mengadakan acara pelatihan pembuatan lubang Biopori dan bahkan memberikan alat untuk membuat lubang Biopori sekaligus paralonnya. Sebenarnya saya satu tahun yang lalu tahun 2023 telah membuat lubang Biopori. Dimana saat itu belum ada bantuan dari pemerintah akan pembuatan saluran air. Warga kami membuat got dari paralon yang dialirkan ke saluran air yang lebih besar. Sehingga kalau hujan air menggenang di jalanan. Untuk itu saya sekeluarga ingin membuat biopori di depan rumah kami. Kendalanya saya tidak mempunyai alat, saya kemudian dipinjami alat membuat biopori dari sekolah anak saya SMPN 9 SURABAYA. Saya membuat dua lubang biopori dengan panjang 1 meter di tepi jalan di bawah pohon depan rumah. Dengan dibantu suami, tetangga dan anak-anak kami membuat lubang Biopori. Cukup menguras tenaga karena tanah yang digali ada berbagai material. Bahkan 2 kali kami bergeser tempat karena terantuk batu besar.
    Alhamdulillah tahun ini saluran air kami sudah dapat bantuan dari pemerintah. Dan lubang Biopori kami gunakan untuk membuat kompos yang bisa digunakan pupuk untuk tanaman cabe anak saya. Sekarang saya tidak perlu lagi resah jika saya mau membuat lubang Biopori karena telah mempunyai alat sendiri. Dan alat ini juga bisa digunakan tetangga sekitar saya. Beberapa cara membuat lubang Biopori juga saya peroleh berkat pelatihan dari Tunas Hijau. Ternyata membuat biopori itu juga ada ilmunya. Terimakasih sekali lagi Tunas Hijau dan Bank Mandiri. Semoga banjir di Surabaya dapat teratasi dengan banyaknya kesadaran warga akan pentingnya membuat lubang Biopori.

    Nama : Siti Nasuhah
    Nama anak: Abdullah Fattah Ghazali
    Asal sekolah : SDN PACARKELING V SURABAYA
    Judul Proyek : Budidaya Cabe ( BUCA )

    Balas
  • November 23, 2024 pada 12:36
    Permalink

    Terima kasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri atas kesempatan yang diberikan untuk ikut pelatihan pembuatan biopori. Kami jadi lebih mengetahui teknik yang benar dan tepat saat membuat biopori, terutama untuk lahan yang sempit.

    Kami pun juga bersyukur sekali mendapatkan alat bor secara gratis, InsyaAllah dengan ilmu dan alat yang bermanfaat tersebut akan kami terapkan sebaik mungkin.

    Nama ortu : Ike PS
    Nama anak : Rasyid Maulana R
    Sekolah : SDN Pacarkeling V/186
    Nomor peserta : 241
    Project budiros nyakman selalu di hati (Budidaya Rosella Banyak Manfaatnya)

    Balas
  • November 23, 2024 pada 14:35
    Permalink

    Terimakasih Tunas Hijau dan Bank Mandiri,serta SDN Rungkut Menanggal 1 selaku tuan rumah dalam acara pelatihan pembuatan resapan Biopori,saya sngat bersyukur bisa diberi kesempatan utk mengikuti pelatihan dan jga mendpatkan Bor Biopori secara cuma- cuma dari Bank Mandiri.

    Berlipat ganda yg kami dapat dari pelatihan tersebut selain ilmu yg sangat bermanfaat, Bor Biopori gratis,dan juga bisa melakukan secara langsung bagaimna cara membuat lubang resapan Biopori secara benar dan tepat..Yang nantimya,Insya Allah akan segera kami praktekkan di rumah serta akan kami tularkan ilmunya kepada masyarakat sekitar terutama di linglkungan dekat rumah.

    Nama Ortu: Y.Dian Prabawati
    Nama Anak: Anjasmara Dewanata
    Sekolah : SDN Kaliasin 1/280 Surabaya
    Keluarga Zero Waste Anjasmara SDN Kaliasin 1 Sby.

    Balas
    • November 23, 2024 pada 19:20
      Permalink

      Terimakasih tunas hijau atas bimbingan dan edukasi cara pembuatan lubang biopori dan manfaat nya. Dan untuk bank mandiri terimakasih untuk sponsornya untuk mendonasikan bor biopori

      Nama ortu : tuminah
      Nama anak: Adhi saputra
      Sekolah : SMP negeri 9 surabaya

      Balas
  • November 23, 2024 pada 18:31
    Permalink

    Terima kasih Tunas hijau dan bank Mandiri yang telah memberikan alat bor dan memberikan pelatihan biopori sehingga bisa menambah wawasan bagi kami.

    Balas
  • November 23, 2024 pada 21:41
    Permalink

    Sebuah pengalaman yang menarik dan bermanfaat ketika mengikuti workshop singkat tentang pembuatan biopori. Selain dikemas dengan singkat padat dan tepat sasaran.. saya dan peserta yang lain pun berkesempatan praktik membuat biopori scara langsung. Yang tak bisa dilupakan dari kegiatan kemarin adalah kami mendapatkan bor biopori secara cuma-cuma untuk dibawa pulang , yang tentunya bisa kami manfaatkan di rumah. Insyaa Allah kami bisa menambah aksi untuk melindungi bumi mengurangi genangan air..
    Acara yang diprakarsai Tunas Hijau dan didukung oleh Bank Mandiri ini berjalan sangat lancar dan menyenangkan.. sekali lagi terimakasih ilmu nya terimakasih alatnya kak..
    Terimakasih Tunas Hijau dan Bank mandiri.

    (MAMA DIMAS ABHIYASA)

    Balas
  • November 24, 2024 pada 06:22
    Permalink

    Alhamdulillah dan terima kasih tunas hijau bersama bank mandiri, atas aksi dan pelatihannya yang berguna untuk lingkungan, pendidikan dan generasi bangsa.
    Adanya pelatihan Biopori, kami tahu manfaat dan cara membuat biopori.
    Semoga selalu usaha kita bersama berdampak dan berkelanjutan. Amin

    *Zero waste family _sitirohmah family

    Balas
  • November 26, 2024 pada 19:12
    Permalink

    Bunda Cecil sangat senang sekali saat ada pelatihan pembuatan lubang resapan biopori sayang sekali Cecil tidak bisa ikut karna sekolah.semoga nanti bisa praktek dirumah bersama keluarga.trimakadih tunashijau dan bank mandiri telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk mamak mamak kami hehe
    Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.mengapa mengolah minyak jelantah karna limbah minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun

    Balas
    • November 26, 2024 pada 19:14
      Permalink

      Oya lupa ucapan terima kasih kepada bank mandiri karna memberi alat bor untuk pembuatan lubang biopori secara gratis semoga bermanfaat untuk kita semua dan menjadi ladang amal untuk bank mandiri.sukses terus untuk tunas hijau dan bank mandiri

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *