Pelatihan Pengolahan Kain Perca Bersama Bank Mandiri Digelar Dua Sesi
Pelatihan Pengolahan Kain Perca bagi Orang Tua Siswa Keluarga Zero Waste diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Bank Mandiri di Tiara Handicraft Surabaya. Sesi I dilaksanakan Kamis (21/11/2024) dengan 32 orang peserta. Sesi II dilaksanakan Jumat (22/11/2024) siang dengan 25 orang peserta.
Pada pelatihan itu, seluruh peserta diajak berlatih memanfaatkan kain perca menjadi semacam lembaran kain baru dengan kain-kain perca yang sudah dijahit satu dengan yang lainnya. “Pada pelatihan ini kita ibu-ibu akan sama-sama belajar mengolah kain perca menjadi dompet dengan ukuran yang sama,” kata Titik Winarti, trainer yang juga founder Tiara Handicraft.
Pada penjelasan pembuka itu, Titik Winarti menjelaskan pentingnya produsen mengenal produk yang dihasilkan. “Tidak boleh ada lagi produsen yang bingung memasarkan produk yang telah dihasilkan. Itu berarti produsen tidak memahami produknya sendiri,” terang Titik Winarti, yang telah meraih beragam penghargaan nasional dan internasional.

Beragamnya peserta pelatihan berdasarkan kemampuannya dalam menjahit, disikapi dengan pengelompokan peserta berdasarkan kemampuannya. “Silahkan setiap mesin jahit yang ada di ruangan ini digunakan. Satu peserta yang pernah menjahit mendampingi peserta yang belum pernah menjahit,” pinta Titik Winarti.
Saat sesi praktik menjahit kain perca suasana keakraban antar peserta pelatihan semakin terasa. Peserta yang tidak bisa menjahit dan mengalami kesulitan saat praktik nampak tidak segan meminta bimbingan peserta yang sudah bisa.
Setelah dua jam berselang, satu per satu peserta berhasil menghasilkan produk dompet dari kain perca. “Alhamdulillah akhirnya saya bisa menghasilkan satu dompet kain perca karya saya sendiri. Padahal say aini memiliki sertifikat menjahit, tapi saya tidak pernah menjahit dan baru kali ini belajar menjahit,” tutur Retno Wulandari, peserta pelatihan sesi I.

Muchlisah, orang tua Cecilia Farah Calysta siswa SMPN 43 Surabaya, yang menjadi peserta pelatihan sesi II bersama anaknya, mengaku sangat gembira mengikuti pelatihan ini. “Cecil, anak saya, malah jadi suka menjahit setelah pelatihan ini. Cecil malah minta dibelikan mesin jahit untuk menjahit di rumah,” ujar Muchlisah.
Penulis: Mochamad Zamroni