Qomarul Lailiah, Juri Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 yang Guru SD Surabaya
Ada sosok perempuan Indonesia yang namanya kerap kali disebut pada pertandingan bulutangkis Olimpiade Paris 2024 dan Paralimpiade Paris 2024. Qomarul Lailiah namanya, atau akrab disapa Lia.
Dia kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu wasit bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024. Ini merupakan kali kedua ia dipercaya menjadi pengadil lapangan di Olimpiade, setelah sebelumnya bertugas di Olimpiade Tokyo 2020.
Pencapaian gemilang Lia ini tak lepas dari kerja keras dan dedikasinya dalam dunia perwasitan bulu tangkis. Ia tak hanya memiliki sertifikasi BWF, tetapi juga aktif memimpin berbagai pertandingan bulu tangkis internasional selama bertahun-tahun.
Di Olimpiade Paris 2024, Lia tak hanya akan menorehkan sejarah sebagai wasit wanita asal Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari upaya BWF untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia perwasitan.
“Di bulu tangkis, syarat utama adalah sertifikasi BWF. Kemudian, kami harus aktif memimpin pertandingan, minimal dalam kurun waktu satu tahun,” jelas Lia, yang juga pegawai negeri sipil (PNS) sebagai guru bahasa Inggris di SDN Sawunggaling I Surabaya.
“Faktor ketiga adalah kesetaraan gender. Wasit wanita di dunia ini masih tergolong jarang, jumlahnya bahkan tidak mencapai 50 persen. Jadi, BWF memprioritaskan wasit wanita untuk memenuhi kuota minimal 30 persen,” tambahnya.
Lia menjadi satu-satunya wasit bulu tangkis Indonesia yang tampil di Olimpiade Paris 2024. Lia juga terpilih untuk menjadi pengadil lapangan di Paralimpiade Paris 2024. “Jadi saya akan jadi wasit dua kali, Olimpiade sama Paralimpiade. Wasit cewek seperti kami langsung ditawari dua. ‘Olympic are you available?’ ‘Oh yes i’m honored‘, saya bilang gitu,” kata wasit kelahiran Surabaya, 24 September 1977.
“(Wasit dari Indonesia untuk bulu tangkis) satu saja. Itu karena saya perempuan. Saya beruntung. Olympic sebetulnya membutuhkan 50 persen 50 persen (pria dan wanita). Karena jumlah kami (wasit wanita) itu memang belum memenuhi, jadi minimal 30 persen dari total,” sambung Lia. Lebih spesialnya lagi, Lia ini tidak memiliki basic khusus di dunia bulu tangkis.
Tantangan pun kerap ditemui Lia karena ia harus meninggalkan sekolah sejenak untuk menjalankan tugasnya sebagai wasit BWF. Termasuk saat Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024, di mana ia terbang dua kali ke Paris dengan durasi cukup lama.
“Sebagai guru, saya selalu meminta dukungan dari dinas terkait. Saya juga enggak mau job desk utama saya terbengkalai. Jadi saya inginnya win-win solution. Saya totalitas di sekolah dan totalitas saat jadi wasit,” tutupnya.
Bagi Lia, menjadi pengadil lapangan pertandingan bulu tangkis Olimpiade selalu berkesan. “Kali ini, walaupun bulu tangkis tidak dapat emas, tapi alhamdulillah kami masih bisa dapat perunggu,” katanya kepada tunashijau.id.
“Yang lebih berkesan bagi saya pribadi adalah tugas Paralimpiade Paris 20024. Ini yang pertama bagi saya. Setiap selesai memimpin pertandingan, saya selalu meneteskan air mata,” ujar Lia.
Lia mengaku senang dan bangga melihat perjuangan semua atlit. “Masing-masing dari mereka berjuang sekuat tenaga dengan segala keterbatasan yang mereka miliki,” Lia menambahkan.
Lia melihat para atlit Paralimpiade Paris 2024 penuh percaya diri. “Gak minder, gak gampang nyerah. Setiap selesai pertandingan semua penonton memberi tepuk tangan apresiasi. Suasana kekeluargaan dan pertemanan yang akrab. Gak ada aura ingin membunuh kayak di Olimpiade. Semua pemain keren,” Lia menuturkan.
Lia ingat pernah mimpin babak penyisihan grup tunggal putra. “Ada atlit tunggal putra Indonesia yang hijrah ke negara Azerbaijan dan jadi warga negara sana sejak 2018 kalau tidak salah,” terang Lia.
Nama atlit bulu tangkis itu Ade Resky Dwicahyo. Lia mengaku kaget pas baca score sheet. “Loh kok aku dikasih pemain Indonesia, gak mungkin kan. Aku sudah mau bilang ke pimpinan pertandingan, jangan-jangan miss. Eh setelah tak baca asal negara kok AZE. Endi iki (mana ini) pikirku? Terus aku tanya, eh beneran tadinya atlit Indonesia,” Lia menuturkan.
Sementara itu, selain sebagai guru bahasa Inggris, Lia juga aktif sebagai pembina lingkungan hidup di SDN Sawunggaling I Surabaya. Selama tahun 2024, Lia juga aktif mendampingi siswanya melakukan aksi bersih pantai.
Saat baru kembali dari Olimpiade Paris 2024, Lia bahkan nampak ikut bergabung pada aksi bersih pantai yang rutin digelar oleh Tunas Hijau setiap akhir pekan. Lia juga aktif membina siswanya Nafeezha Aabidah Sholehah Oktarifianty dengan proyek pengolahan sampah organiknya hingga masuk ke tahap final 2024.
Penulis: Mochamad Zamroni
Woow keren, prestasi yang luar biasa
Faqih Abdillah 187
SDN Margorejo 3
Budidaya tanaman Lidah Buaya
Hebat, keren banget gurunya kak Nafeezha.
Dengan menguasai bahasa Inggris, terbukti bisa menguasai pertandingan sebagai wasit wanita dari Indonesia.
Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.
Dewangga Kasyafa Prestian
No. urut : 001
SD Al Hikmah Surabaya
Proyek Maggot BSF by DW
Si Pengurai Sampah Organik
IG @dewangga.prestian
Hebat dan keren banget karena bisa mengharumkan bangsa indonesia agar bisa semakin maju dan berkembang
Nama:fadhil.nararia sidra philotra
No urut:485
Asal:smpn 40 surabaya
Proyek:budidaya bunga telang
Luar biasa prestasi nya Bu Qomarul Lailah selain sebagai guru BHS inggris Bu lailah juga menjadi wasit wanita sampai keluar negeri ditambah lagi peduli terhadap lingkungan..saya ikut bangga jika mempunyai guru seperti ini yang mencontohkan banyak hal yang positif.semoga makin sukses untuk kedepannya..
Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.mengapa minyak jelantah karna pengurangan minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun yang mudah kita temui dimasyarakat sekitar dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya minyak jelantah
Salut..Sebagai seorang guru tentu nantinya akan menjadi panutan bagi anak didiknya.Semoga prestasi beliu bisa menular ke muridnya.
Semangat💪
Queen
Smpn 1 surabaya
Pengolahan sampah organik berkelanjuta dengan maggot
Hebat sekali Bu Qomarul … menginspirasi saya untuk belajar bahasa inggris dengan giat supaya bisa berprestasi dan mendunia seperti ibu. Semoga prestasi ibu menular kepada kami2 generasi muda. Aamiin
M. Zuhud
Peserta Pangput no 73
Pengelolaan Sampah organik
Hebat sekali Bu Qomarul … menginspirasi saya untuk belajar bahasa inggris dengan giat supaya bisa berprestasi dan mendunia seperti ibu. Semoga prestasi ibu menular kepada kami2 generasi muda. Aamiin
M. Zuhud
Peserta Pangput no 73
Pengelolaan Sampah organik
Keren gurunya kak Nafeezha. Bisa menjadi tauladan bagi kami generasi muda untuk semangat belajar dan meraih prestasi.
Raisa Azzahra Praminda
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
No. Peserta 400
Budidaya sirih cina
menyala guruku…panutan kami semua..semoga suksesnya nular juga ke saya ya mam lia…..we proud of you🥰🥰🥰
ditengah kesibukan yg super sibuk masih ada waktu buat kelestarian bumi…terimakasih waktu dan dedikasinya buat aku sampai sejauh ini..amazing mam lia kita tembus final…apapun nanti hasilnya kita sdh kolaborasi yang terbaik selama ini…semangat💪💪💪
nafeezha aabidah sholehah oktarifianty
sdn sawunggaling 1/382
no peserta 496
proyek pos damkar (kompos dalam karung)
Kartini Kartini Indonesia yang mendunia.
Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
Nomer peserta : 100
Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.
Ayo hijaukan lingkungan dengan bunga telang.
Pencapaian
Sosialisasi = 3.575 orang
Menanam = 30.682 benih
Membagi = 2.098 bibit
Menyiapkan benih = 36.581benih
Kampung Binaan 12 RT
wahh.. hebatt.. kerenn sekalii bisa mengharamkan nama Indonesia.. semoga nanti kedepanya saya juga bisa mengharamkan nama Indonesia seperti bu Qomarul..
nama: Aura Bening kamila Passa
sekolah: SMPN 8 SURABAYA
no peserta: 1188
judul proyek: CINTAI BUDIDAYA TANAMAN KELOR
Bu Qomarul sangat luar biasa. Membawa nama Indonesia mendunia.
Semoga generasi muda dapat terinspirasi dengan keteladanan Bu Qomarul.
FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
SDN Margorejo 1/403 Surabaya
No Peserta: 153
Proyek: “KOTA LISA” ( Kompos Takakura Limbah Sampah Organik)
Hebat sekali Bu Lia, bisa membagi waktu antara menjadi guru, wasit dan pembina lingkungan hidup di sekolah Sawunggaling. Waktu itu saya juga nonton pas ibu jadi wasit, keren banget satu satunya wasit bulutangkis wanita di Indonesia yang memimpin pertandingan sekelas olimpiade.
Nama : Raihan Jouzu Syamsudin
No peserta: 571
Asal sekolah : SMPN 57 Surabaya
Judul proyek : Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Putih Sebagai Pewarna Sintetis dalam Pembuatan Tinta Spidol