Stop Gunakan Pembungkus Makanan Plastik Kresek! Ini Bahayanya
Pembungkus makanan berbahan plastik, khususnya kresek, memiliki beberapa risiko kesehatan dan lingkungan, terutama ketika digunakan secara berlebihan atau tidak tepat. Berikut adalah beberapa bahaya utamanya:
1. Pelepasan Bahan Kimia Berbahaya: Beberapa jenis plastik, terutama yang mengandung BPA (Bisphenol A) atau ftalat, bisa melepaskan bahan kimia berbahaya jika terkena panas atau digunakan dalam jangka waktu lama.
Bahan kimia ini dapat larut ke dalam makanan atau minuman yang dibungkus, dan ketika dikonsumsi, dapat mengganggu sistem endokrin yang mengatur hormon dalam tubuh. Paparan berlebih pada bahan kimia ini dikaitkan dengan gangguan kesehatan seperti gangguan hormon, gangguan reproduksi, hingga kanker.
2. Mikroplastik dalam Tubuh: Saat plastik terurai, terutama dalam kondisi panas atau setelah penggunaan berulang, plastik itu bisa menghasilkan mikroplastik yang mungkin masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan. Mikroplastik ini dapat menimbulkan iritasi dan menumpuk dalam tubuh, meski efek jangka panjangnya masih dipelajari lebih lanjut.
3. Polusi Lingkungan: Plastik memerlukan waktu sangat lama hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami, menyebabkan sampah plastik menumpuk di lingkungan. Banyak sampah plastik berakhir di laut dan ekosistem lainnya, mengancam kehidupan hewan serta menimbulkan polusi yang dapat merusak ekosistem jangka panjang.
4. Risiko Kesehatan dari Pembakaran Plastik: Plastik yang dibuang sembarangan kadang dibakar sebagai cara pembuangan, yang justru lebih berbahaya. Pembakaran plastik menghasilkan zat beracun seperti dioksin yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, gangguan kulit, dan efek jangka panjang lainnya pada kesehatan manusia.
5. Pemanasan Makanan dalam Wadah Plastik: Pemanasan makanan dalam wadah plastik, terutama dalam microwave, dapat mempercepat pelepasan bahan kimia dari plastik ke makanan. Sebaiknya hindari memanaskan makanan dalam plastik atau gunakan wadah kaca atau keramik. Sebagai alternatif, pilih bahan pembungkus makanan yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas lilin, kaca, atau bahan daur ulang lainnya.
Penulis: Mochamad Zamroni
Praktis dan murah, itulah kenapa kebanyakan para pedagang dan pembeli masih menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan, padahal sudah tahu bahayanya.
Mulai dari diri sendiri untuk ‘say no to plastic’
biasakan membawa wadah sendiri yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulangkali.
Intip juga proyek maggot BSF ku si pengurai sampah organik yang bernilai ekonomi sebagai pakan ternak bernutrisi.
Dewangga Kasyafa Prestian
No. urut : 001
SD Al Hikmah Surabaya
Proyek Maggot BSF by DW
Si Pengurai Sampah Organik
IG @dewangga.prestian
Terimakasih artikel nya sangat bermanfaat sekali.betul banget bahaya plastik atau kresek sangat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.karna itu penting sekali jika kita selalu membawa Tumbler dan tepak makan sendiri dari rumah untuk mengurangi sampah kresek yang berlebihan.semua dari kita untuk bumi yang hijau dan lestari..
Aku Cecilia Farah Calysta siswi dari Smpn43 judul proyek Pjka peduli jelantah kita bisa dengan no peserta 980.mengapa minyak jelantah karna pengurangan minyak jelantah bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3 bahan bahaya beracun yang mudah kita temui dimasyarakat sekitar dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya minyak jelantah
Kresek atau tas plastik memang berbahaya. Apalagi untuk membungkus makanan. Lebih baik membawa wadah makan sendiri sebagai penggantinya. Lebih sehat dan ga nyampah
Raisa Azzahra Praminda
SDN Pacarkeling V/186 Surabaya
No. Peserta 400
Budidaya sirih cina
Jajan boleh tapi bawa misting makanan sendiri ya. Lebih sehat dan hygienis tidak membahayakan diri sendiri dan lingkungan.
Nama : Areta Alfu Qomaroo Ulumuddin
Sekolah : SDN Jemurwonosari I/417 Surabaya
Nomer peserta : 100
Judul Proyek Budidaya Bunga Telang. Menanam bunga Telang dobel manfaatnya, satu lingkungan menjadi hijau asri . Dua manfaat kesehatan karena kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan.
Ayo hijaukan lingkungan dengan bunga telang.
Pencapaian
Sosialisasi = 3.575 orang
Menanam = 30.682 benih
Membagi = 2.098 bibit
Menyiapkan benih = 36.581benih
Kampung Binaan 12 RT
Meskipun plastikk sangar murah Dan mudah dipakai tetapi dibalik itu semua plastik menyimpan begitu banyak sisi buruknya
Alangkah lebih bagus memang kita harus membawa tempat makan sendiri untuk menghindari penggunaan PLASTIK.
By Raihan Jouzu Syamsudin dari SMP Negeri 57 Surabaya no peserta 571. Judul proyek ” Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang putih Sebagai Pewarna Sintetis Dalam Pembuatan Tinta Spidol”
Praktis dan murah jadi pilihan para pedagang dan pembeli sehingga masih banyak menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan. Padahal ini menjadi tidak ramah lingkungan dan pelan pelan menumpukkan sampah.. yuks membawa kotak makan sendiri karena memiliki banyak manfaat dan ramah lingkungan..