Webinar Nasional Seri#224 “Pengelolaan Pencemaran Mikroplastik dan Banjir ROB”

Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, tetapi dampaknya terhadap lingkungan memicu keprihatinan besar. Salah satu solusi yang terus dikembangkan adalah penggunaan mikroba pendegradasi plastik. Mikroba ini memiliki kemampuan unik untuk memecah rantai polimer plastik menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mempercepat proses degradasi. 

Beberapa mikroba seperti Ideonella sakaiensis bahkan dapat menguraikan plastik PET dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian terhadap mikroba semacam ini terus berkembang, dengan harapan dapat mengurangi limbah plastik yang mencemari ekosistem.

Namun, tantangan dalam mengaplikasikan mikroba pendegradasi plastik secara luas tidaklah mudah. Kondisi lingkungan, seperti suhu, pH, dan keberadaan nutrisi, memengaruhi efektivitas mikroba ini. Oleh karena itu, penelitian lanjutan berfokus pada rekayasa genetik untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi mikroba dalam berbagai kondisi. Selain itu, integrasi teknologi mikroba dengan sistem pengelolaan limbah modern menjadi kunci untuk memastikan keberhasilannya secara praktis.

Selain permasalahan plastik, perubahan iklim juga mengancam produktivitas pertanian. Salah satu solusi inovatif adalah pengembangan tanaman yang tahan terhadap genangan air dan salinitas. Genangan air yang sering terjadi akibat peningkatan intensitas hujan dan salinitas yang meningkat karena intrusi air laut telah menyebabkan kerugian besar bagi petani. Melalui bioteknologi, ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen tertentu yang dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap kondisi tersebut.

Di sisi lain, dampak pencemaran lingkungan oleh mikroplastik menjadi isu yang semakin mendesak. Mikroplastik telah ditemukan hampir di semua ekosistem, mulai dari laut hingga tanah pertanian. Ilmu ekotoksikologi membantu mengungkap efek mikroplastik terhadap organisme hidup dan ekosistem. Partikel kecil ini dapat diserap oleh organisme, menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi, metabolisme, dan bahkan bioakumulasi dalam rantai makanan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik juga dapat membawa polutan lain, seperti logam berat dan senyawa organik berbahaya, sehingga memperburuk dampak negatifnya. Hal ini memerlukan pendekatan terpadu untuk meminimalkan produksi mikroplastik, meningkatkan sistem pengelolaan limbah, dan memulihkan lingkungan yang telah tercemar.

Sinergi antara penelitian mikroba pendegradasi plastik, pengembangan tanaman tahan genangan dan salinitas, serta ekotoksikologi dapat menciptakan solusi holistik terhadap krisis lingkungan. Mikroba dapat mengurangi limbah plastik, sedangkan tanaman tahan stres lingkungan membantu menjaga ketahanan pangan. Sementara itu, pemahaman tentang ekotoksikologi mikroplastik dapat mencegah dampak lebih lanjut pada ekosistem.

Dengan kolaborasi lintas disiplin, harapan untuk mengatasi tantangan lingkungan semakin nyata. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan penerapan solusi ini. Langkah-langkah kecil, seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan dukungan terhadap pertanian berkelanjutan, juga memainkan peran penting.

Pada akhirnya, menjaga keseimbangan ekosistem adalah tanggung jawab bersama. Dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bijaksana, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Webinar Nasional Seri#224 “Pengelolaan Pencemaran Mikroplastik dan Banjir ROB”


Sabtu, 11 Januari 2025 pukul 12.00 – 15.00 WIB
melalui Zoom dan Live YouTube “Tunas Hijau Indonesia”
.
Pendaftaran GRATIS melalui https://bit.ly/mikroplastik-dan-banjir-rob
.
Narasumber:
1. Dr.rer.nat, Ir, Maya Shovitri, M.Si (Dosen Departemen Biologi ITS)
2. Tutik Nurhidayati, S.Si., M.Si (Dosen Departemen Biologi ITS)
3. Aunurohim, S.Si, DEA (Dosen Departemen Biologi ITS)

Moderator:
1. Tanaya Aprilia Giofian (Putri III Lingkungan Hidup 2022; Siswi SMAN 2 Surabaya)
2. Dimas Abhiyasa Wibowo (Pangeran Lingkungan Hidup 2023; Siswa SDN Rungkut Menanggal I Surabaya)
3. Verlita Anggraini Putri (Putri II Lingkungan Hidup 2024; Siswi SMPN 19 Surabaya)
.
Setiap peserta terdaftar dan mengisi daftar hadir akan mendapatkan sertifikat.
Khusus guru bisa menukarka 4 sertifikat webinar dengan 1 sertifikat 32JP.
.
Narahubung Nizamudin 0858-5436-6508 (WA chat only)

Penulis: Nizamudin Imam Santoso

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *