Gebyar Kampanye 3R Satker PPLP Jatim
Surabaya- Mall City of Tomorrow, Senin (11/10) pagi, dipenuhi siswa dari perwakilan sekolah dasar se-Surabaya. Dengan aneka dandanan yang berasal dari sampah non-organik, menjadikan mereka pusat perhatian di tengah ramainya pengunjung mall yang berada di bundaran Waru. Mereka hadir untuk mengikuti Gebyar Kampanye 3R (Reduce atau kurangi,Reuse atau gunakan kembali, Recycle atau daur ulang) yang diadakan oleh satuan kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Jawa Timur.
Kegiatan yang diikuti 62 Sekolah Dasar se-Surabaya ini terdiri dari 4 macam perlombaan. Ada lombafashion show daur ulang, menggambar, kreativitas daur ulang dan yel-yel lingkungan hidup diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh peserta. Begitu semangatnya, di fashion show, sering didapati anak yang tidak mau turun panggung karena masih ingin berlenggak-lenggok memamerkan baju daur ulang yang dikenakannya.
Untuk lomba yel-yel lingkungan hidup sendiri berlangsung sangat seru. Tiap sekolah menampilkan gerak dan lagu serta dandanan unik untuk mengajak orang peduli lingkungan hidup. Seperti yang dinyanyikan oleh peserta dari SDN Perak Barat. Tim sekolah yang berada di Jalan Tanjung Torawitan ini bernyanyi diiringi alat musik daur ulang. Di lagu itu, mereka menceritakan tentang ketidaksadaran orang yang membuang sampah sembarangan. Mereka mengajak semua orang agar mendaur ulang sampah sehingga sampah bisa lebih bermanfaat.
Tunas Hijau yang menjadi juri lomba bersama kader lingkungan, dinas pendidikan dan satker PPLP Jatim menyampaikan apresiasinya tentang kegiatan ini. Kevin, aktivis Tunas Hijau yang menjadi juri lomba yel-yel lingkungan hidup menyatakan bahwa kegiatan ini dapat memicu anak untuk lebih peduli ke lingkungan hidup. “Kalau sejak kecil sudah mendaur ulang dan mengolah sampah, maka sampah akan habis sejak dari rumah atau dari sumbernya,” tuturnya.
Selain perlombaan tersebut juga diadakan talkshow tentang Pengolahan Sampah 3R Di Sekolah Dasar yang dinarasumberi oleh kepala dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya, diknas Surabaya serta dari satker PPLP Jatim. Disampaikan dalam talkshow tersebut bagaimana munculnya kesadaran dari sekolah-sekolah dasar di Surabaya untuk mengolah sampah di sekolah. (suud/don)