Hanya Ada Satu Bumi, Ayo Selamatkan….!!!
14 Februari merupakan hari yang spesial bagi masyarakat seluruh dunia. Bagaimana tidak, pada tanggal inilah seluruh masyarakat melimpahkan rasa kasih sayangnya kepada orang yang disayangi. Berbeda dengan para pecinta lingkungan, 22 April adalah tanggal yang paling spesial bagi kalangan ini, karena pada tanggal itu diperingati sebagai Hari Bumi. Berbagai kegiatan dilakukan di berbagai belahan dunia untuk membuat bumi tersenyum.
Salah satunya yang dilakukan oleh Klub Tunas Hijau di Malang. Mereka mengajak 40 siswa-siswi SD Laboratorium Universitas Negeri Malang merayakan Hari Bumi ini. Kampanye lingkungan bertema ’Hentikan Pemanasan Global’ digelar Tunas Hijau pada peringatan di Malang ini.
Dengan membawa karton bertuliskan ajakan menghambat terjadinya pemanasan global, mereka berjalan sepanjang Jln. Bogor Malang. Tanpa merasa capek, dengan penuh semangat mereka meneriakkan yel–yel guna mengajak masyarakat untuk mengurangi polusi udara. ”Pak, Bu, kurangi polusi dengan bersepeda dan berjalan kaki jika jarak dekat ya,” ujar Adri, pelajar kelas 5 SD Lab Malang sambil membawa poster bertuliskan ’Gunakan Sepeda Jika Bepergian Jarak Dekat’.
Selain poster yang mereka bawa, sebagian dari mereka membawa maskot yang berupa replika bumi bertandu dan sedang dipayungi, ”Bumi makin panas, bumi main panas……,” ujar salah satu siswa pembawa maskot tersebut.
”Kita sesuaikan tema pada peringatan Hari Bumi ini dengan mengusung tema Hentikan Pemanasan Global,” ujar Nizam, Project Director peringatan hari Bumi dari Klub Tunas Hijau Malang. ”Mulai revolusi industri sampai sekarang, suhu bumi terus meningkat. Kecil sich, tapi sudah membuat salju abadi di Gunung Kilimanjaro menghilang,” kata Nizam.
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Brawijaya ini juga menjelaskan, bahwa penggunaan bahan bakar dari fosil adalah penyebab lapisan gas rumah kaca semakin tebal. Sehingga, menyebabkan suhu permukaan bumi semakin meningkat karena panas yang berasal dari radiasi sinar matahari tidak bisa dipantulkan keluar atmosfer.
Kegiatan tersebut cukup menarik perhatian pengguna jalan yang melintasi Jalan Bogor Malang. Kebanyakan dari mereka kaget, karena selama ini mereka belum pernah melihat ada anak-anak yang melakukan kampanye. ”Jujur saya baru pertama ini melihat anak SD melakukan kampanye seperti ini. Soalnya biasanya yang mengikuti kegiatan semacam ini adalah mahasiswa. Kalaupun ada pelajar mungkin berasal dari SMA,” ujar Iwan, salah satu pengguna jalan yang sempat berhenti hanya untuk melihat aksi dari siswa-siswi SD tersebut.(Adetya ’Black’ Firmansyah)