Manfaatkan Liburan, Puluhan Siswa SMAN 5 Surabaya Gelar Urban Farming
SURABAYA – liburan sekolah tidak hanya identik dengan rekreasi ke luar kota atau tempat wisata. Bercocok tanam di sekolah ternyata dapat pula menjadi kegiatan positif mengisi liburan yang cukup menarik. Seperti yang dilakukan puluhan siswa SMA Negeri 5 Surabaya yang tergabung dalam ekstrakurikuler pecinta lingkungan hidup (Greenish), pengurus OSIS dan pengurus MPK, Jumat pagi (28/6). Bertempat di halaman sekolah, mereka melakukan urban farming atau bercocok tanam pertanian lahan sempit dengan menanam sayuran sawi di dalam polybag.

Disampaikan oleh Juanda Fadhilah, ketua Greenish, bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar mengisi liburan semata, namun juga memiliki tujuan lainnya. “Urban farming yang kami lakukan ini merupakan salah satu upaya membuat SMAN 5 Surabaya semakin hijau, sehingga dapat membuat suasana belajar menjadi semakin nyaman,” kata Juanda.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, berhasil ditanam benih sawi dalam 108 polybag ukuran besar. Sayuran sawi yang ditanam sengaja dipilih jenis sawi daging. Selain karena usia tanamnya yang pendek sekitar 40 hari, jenis ini memiliki bentuk daun yang unik karena menyerupai sendok. Diharapkan melalui bentuknya tersebut mampu menjadikan sawi ini sedap dipandang mata. Sayuran-sayuran ini akan diletakkan di dalam green house sekolah hingga muncul tunas daunnya. Kemudian baru diletakkan di halaman sekolah.
Menurut Ferly Fitri Anissa, salah satu anggota Greenish yang saat ini kelas XII, kegiatan ini sangat menyenangkan karena banyaknya siswa yang turut berpartisipasi. “Di tengah liburan seperti ini bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman menjadikan liburan lebih seru. Terlebih lagi ini menjadi pengalaman pertama bercocok tanam,” ujar Ferly dengan semangat.
Sesungguhnya penanaman ini merupakan persiapan menjelang digelarnya kompetisi urban farming antar kelas bagi seluruh siswa SMAN 5 di akhir bulan Agustus. Program itu nantinya merupakan satu rangkaian dari peringatan HUT SMAN 5 Surabaya yang jatuh pada pertengahan Oktober nanti. Didasari hal itulah, pengurus OSIS dan MPK turut dilibatkan sejak awal dalam kegiatan urban farming ini.
Diceritakan oleh Gilang Lukito Prabowo, salah satu pengurus OSIS yang terlibat dalam penanaman, bahwa sayuran-sayuran yang ditanam hari ini akan menjadi contoh pembelajaran bagi siswa lainnya. “Dengan adanya sayuran yang kami tanam ini, tentunya akan memudahkan siswa lain untuk melakukan hal serupa. Sehingga saat nantinya lomba urban farming, tiap kelas dapat mengikuti dengan optimal,” ujar Gilang. (don/ro)