Dini Tavipriyanti, Pendamping Hidroponik di SDN Airlangga III
Lomba Hidroponik Sekolah Dasar digelar di Kota Surabaya sejak tahun 2018. Semua sekolah dasar negeri diharuskan mengikuti program ini. Sekolah swasta yang berminat diberi kesempatan mengikuti perlombaan ini. Pada tahun 2019, Lomba Hidroponik SD Surabaya digelar untuk kali kedua.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa saat perlombaan berlangsung, Agustus sampai September, semua instalasi hidroponik di sekolah-sekolah itu terisi dengan tanaman yang sedang dibudidayakan. Usai lomba, bahkan beberapa bulan setelahnya, banyak instalasi hidroponik itu yang kosong. Banyak juga yang sudah dibongkar.

Di SDN Airlangga III Surabaya, bercocok tanam dengan sistem hidroponik terus dilakukan sepanjang tahun. Ialah Dini Tavipriyanti, guru pendamping hidroponik di SDN Airlangga III, yang terus bersemangat menggelorakan bercocok tanam hidroponik.
“SDN Airlangga III Surabaya berhidroponik sepanjang tahun. Tidak hanya 2-3 bulan saat lomba. Siswa juga terus aktif terlibat,” kata Dini Tavipriyanti, guru SDN Airlangga III ini.
Bahkan beragan jenis tanaman baru terus dicoba dibudidayakan di instalasi NFT hidroponik ini. “Kami terus mencoba budidaya beragam jenis tanaman. Tidak hanya tanaman sayuran. Awal Maret 2020 kami panen tomat dan blewah dari hidroponik sekolah,” ujar guru yang tinggal di Perumahan Gunung Anyar Emas blok A2 Surabaya ini.

Baginya, program hidroponik sekolah sangat membantu pembentukan karakter siswa. “Anak didik tertanam karakter cinta lingkungan, juga bisa menambahkan rasa tanggung jawab. Siswa juga dilatih disiplin dan mengembangkan rasa ingin tahu,” terang Dini Tavipriyanti.
Menurutnya, siswa anggota tim hidroponik juga diajak bekerja dengan penuh tanggung jawab dan kompak. “Hidroponik yang terawat bisa menciptakan sekolah tampak hijau dan segar,” tutur guru yang sebelumnya mengajak di SDN Wonorejo VI ini.
“Melalui program hidroponik, anak-anak mengetahui cara persemaian, pembibitan, pindah tanam, cara mengukur nutrisinya, pemanenan dan pengolahan pasca panennya,” ujar guru kelahiran Surabaya, 18 Desember ini.
Penulis: Mochamad Zamroni
Assalamualaikum..
Salut buat Bu Dini selain sebagai pendamping Hidroponik, Bu Dini pantas disebut juga sebagai Pejuang LH di sekolah karena sampai saat ini di bulan Maret 2020 masih bisa panen dan tidak menyerah walaupun adanya virus Covid- 19 . Semoga perjuangan Bu Dini akan menumbuhkan Bu Dini- Bu Dini yang lain..