Kantin Apung Takjubkan Peserta Penyuluhan LH Tingkat SMP Part V

Surabaya– Gelombang kelima penyuluhan lingkungan hidup pelajar se Surabaya yang digelar Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya kali ini diselenggarakan di kawasan Surabaya Barat,  tepatnya di SMP Negeri 26, Jumat (29/7). Diikuti oleh siswa perwakilan dari SMPN 14, SMPN 20, SMPN 25, SMP Khodijah 2, SMP Shafta dan SMP Tri Shakti, penyuluhan LH ini diawali materi global warming dan upaya yang bisa dilakukan untuk menghambatnya.

“Melakukan hal sederhana, seperti mencabut charger HP setelah selesai digunakan merupakan salah satu upaya mengurangi pemanasan global,” tutur Erdi Fardian, staf bidang Peningkatan dan Penyuluhan Kualitas Lingkungan Hidup BLH Surabaya kepada para peserta penyuluhan LH. Disampaikan  juga oleh BLH Surabaya mengenaipemanfaatan dan cara menjaga lingkungan hidup dengan menghemat pemakaian energi dan membuang sampah pada tempatnya.

Terlihat raut muka siswa yang antusias dalam mendengarkan setiap materi yang disampaikan. Terlebih ketika giliran Tunas Hijau yang memberikan materi tentang kebiasaan membuang sampah pada tempatnya yang disampaikan oleh Stephanie dan Sri Fitriyah, mahasiswi Sosiologi Universitas Brawijaya Malang yang sedang melaksanakan kuliah lapangan di Tunas Hijau.

Dikemas dengan permainan dandiskusi interaktif, peserta penyuluhan diajak untuk mampu membedakan kebiasaan yang baik dan yang buruk dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bukan hanya di sekolah dan di rumah tetapi juga di tempat umum seperti angkutan umum yang biasa mereka naiki setiap hari. Mereka sangat antusias dalam merespon setiap materi yang diberikan terlihat sangat bersemangat dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan. Beberapa diantara peserta nampak mendapatkan sticker karena bisa menjawab pertanyaan.Sticker tersebut bertuliskan ajakan untuk bersikap ramah lingkungan.

Selepas materi di dalam ruangan, peserta diajak melakukan observasi lingkungan di SMPN 26 Surabaya. Observasi tersebut bertujuan untuk mengenalkan program lingkungan hidup yang telah dijalankan di SMPN 26 Surabaya. Harapannya, program yang sudah dilakukan SMPN 26 bisa diadopsi oleh sekolah peserta yangikut serta. Observasi ini dipimpin oleh Nyimas Salsabila Rahma Indah Zahra, Runner up Puteri Lingkungan Hidup 2009 yang juga siswa SMPN 26 Surabaya.

Dengan bersemangat Cha-Cha  (panggilan akrab Nyimas Salsabila) menerangkan seluruh program lingkungan hidup di sekolahnya. Pertama kali peserta ditunjukkan Kantin Apung 3R,yaitu kantin yang berada tepat di atas kolam ikan. Disebut kantin 3R karena apabila makanan siswa tidak habis bisa langsung dibuang ke bawah supaya dapat dimakan oleh ikan-ikan.

Sistem pembayaran di kantin apung inipun juga terbilang cukup unik karena mereka membayar menggunakan kupon. Setelah itu siswa diajak menuju green house dan rumah jamur yang berada tepat disebelah kantin apung 3R. Di dalam rumah jamur diperlihatkan cara pengembangbiakan jamur yang hasilnya bisa dijual atau diolah menjadi makanan sendiri. (fani)