300 Siswa SMP Negeri 37 Surabaya Ikuti Workshop Tunas Hijau

Gambaran kondisi lingkungan hidup 30 tahun mendatang yang rusak, ternyata ampuh memberikan efek jera pada siswa yang tidak peduli lingkungan hidup di sekolah. Setidaknya ini berlaku pada workshop lingkungan hidup, Selasa (10/2) siang, di SMP Negeri 37 Surabaya, Jl. Kalianyar Surabaya. Workshop yang diselenggarakan Tunas Hijau ini adalah kelanjutan dari workshop Selasa minggu lalu yang diikuti 30 pengurus OSIS SMP Negeri 37 Surabaya.

Dengan melibatkan sekitar 300 siswa kelas VII, workshop ini berlangsung sekitar 2 jam. Melihat jumlah siswa yang begitu banyak, Tunas Hijau merasa tertantang terutama dalam hal merubah perilaku siswa. Setidaknya setelah mengkuti workshop ini, mereka mau membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya.

Bukan hanya masalah sampah yang dibahas oleh Adetya dan Nizam Wahyu aktivis Tunas Hijau pada workshop tersebut. Masalah perubahan iklim yang sekarang lagi booming juga dibahas bersama peserta. Melalui cuplikan video tentang melelehnya gunungan es abadi di kutub utara dan kutub selatan, Tunas Hijau menjelaskan bahwa kerusakan tersebut dapat berdampak buruk bagi kehidupan umat manusia.

Pada workshop itu, Tunas Hijau juga mengajak seluruh siswa kelas VII untuk melakukan observasi kondisi lingkungan hidup di sekolah. Selama kurang lebih 15 menit, ratusan siswa tersebut memantau kondisi sekolah yang memang belum bisa dikategorikan sekolah bersih. Dari pantauan Tunas Hijau, SMP Negeri 37 Surabaya masih belum memiliki pepohonan peneduh. Dalam hal kebersihan, masih banyak sampah-sampah yang berserakan terutama di belakang pos satpam. (adetya/roni)