Belajar dari Anak Gajah yang Mati Terlindas Truk di Malaysia

Kematian tragis seekor anak gajah yang dilanggar truk di Malaysia belum lama ini menggugah kesadaran banyak pihak terhadap pentingnya perlindungan satwa liar. Peristiwa ini terjadi di salah satu kawasan jalan raya yang melintasi habitat alami gajah di Semenanjung Malaysia.

Anak gajah tersebut mati seketika akibat benturan keras, sementara truk yang menabraknya mengalami kerusakan parah di bagian depan. Kejadian ini bukan yang pertama dan bisa jadi bukan yang terakhir jika tidak ada perubahan nyata dalam tata kelola wilayah dan perlindungan satwa.

Malaysia, seperti juga Indonesia, merupakan rumah bagi spesies gajah Asia yang semakin terancam punah. Konflik antara manusia dan gajah liar kian meningkat karena perluasan wilayah perkebunan, pembangunan infrastruktur, dan penyempitan hutan sebagai habitat alami mereka. Anak gajah yang menjadi korban sebenarnya hanyalah satu dari banyak kisah sedih yang mencerminkan tekanan besar terhadap kelangsungan hidup satwa liar.

Kematian tragis ini membuka mata kita tentang pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan jalan raya atau infrastruktur lainnya di kawasan yang menjadi jalur perlintasan satwa semestinya dilengkapi dengan mitigasi, seperti terowongan satwa atau jembatan hijau. Tanpa itu, jalan raya menjadi perangkap maut yang mengancam kehidupan hewan-hewan liar yang masih tersisa.

Anak gajah itu tidak tahu apa itu jalan raya atau truk. Ia hanya mengikuti instingnya untuk berjalan bersama kawanan. Ketika habitatnya terfragmentasi, insting itulah yang menjadi bumerang. Kita, manusia yang membangun jalan dan mengoperasikan kendaraan, mestinya memikul tanggung jawab lebih besar dalam mencegah kejadian seperti ini terulang.

Tragedi ini juga menjadi pelajaran penting bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa liar. Pendidikan lingkungan hidup seharusnya tidak berhenti di ruang kelas. Kisah nyata seperti ini bisa dijadikan bahan diskusi dan refleksi, agar anak-anak dan remaja memahami betapa rapuhnya keseimbangan alam ketika manusia tidak menjaga harmoni dengan makhluk lainnya.

Perlu juga ditegaskan bahwa perlindungan satwa bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dunia usaha, komunitas, dan masyarakat umum harus terlibat aktif. Dunia industri perlu mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan, sementara masyarakat bisa mendukung upaya konservasi melalui gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan partisipasi aktif dalam advokasi.

Pemerintah Malaysia sendiri telah berupaya membangun jalur lintasan satwa di beberapa titik, tetapi jumlahnya belum mencukupi. Kejadian ini bisa menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap proyek infrastruktur yang melintasi kawasan konservasi. Kerja sama lintas negara di kawasan Asia Tenggara juga sangat penting untuk melindungi jalur migrasi satwa yang tak mengenal batas administratif.

Kasus ini memiliki kemiripan dengan situasi di Indonesia, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, di mana satwa liar seperti gajah, harimau, dan orangutan juga sering menjadi korban pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Sudah saatnya kita belajar dari kejadian di negara tetangga dan mengambil tindakan preventif sebelum tragedi serupa terjadi di tanah air.

Tragedi anak gajah di Malaysia menyentuh nurani banyak orang karena memperlihatkan konflik nyata antara kemajuan dan kelestarian. Kisah ini menyuarakan panggilan agar manusia tidak lagi menjadi ancaman utama bagi kehidupan satwa liar. Sebaliknya, kita harus menjadi penjaga harmoni alam semesta.

Akhirnya, belajar dari anak gajah yang mati bukan hanya soal mengenang tragedi, tapi juga soal membangun masa depan yang lebih bijak. Masa depan di mana pembangunan tidak lagi mengorbankan nyawa makhluk tak bersalah. Masa depan di mana anak-anak kita bisa mengenal gajah tidak hanya dari gambar di buku, tetapi juga dari kenyataan yang lestari.

(Penulis: Mochamad Zamroni)

28 thoughts on “Belajar dari Anak Gajah yang Mati Terlindas Truk di Malaysia

  • Mei 27, 2025 pada 10:53
    Permalink

    Sangat tragis dan saya berduka tentang anak gajah itu

    Balas
  • Mei 27, 2025 pada 12:55
    Permalink

    saya sangat berduka karena anak Gajah yang mati terlindas truk di Malaysia

    Nama : Lukman Hakim
    Sekolah : SMPN 11 Surabaya

    Balas
    • Mei 27, 2025 pada 20:00
      Permalink

      Belajar dari anak gajah yang mati terlindas truk di Malaysia. Tragedi ini juga menjadi pelajaran penting bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa liar. Pendidikan lingkungan hidup seharusnya tidak berhenti di ruang kelas. Kisah nyata seperti ini bisa dijadikan bahan diskusi dan refleksi, agar anak-anak dan remaja memahami betapa rapuhnya keseimbangan alam ketika manusia tidak menjaga harmoni dengan makhluk lainnya.

      Nama : Ezra Bintang Izdihar Kurniawan
      Sekolah : SD Kyai Ibrahim Surabaya
      Proyek : Pemanfaatan lahan kosong dan limbah plastik untuk budidaya kemangi

      Balas
  • Mei 27, 2025 pada 15:06
    Permalink

    Turut berduka atas apa yang menimpa induk gajah tersebut yang terlihat emosional atas kematian anaknya, dari insiden ini kita sebagai generasi muda wajib untuk melindungi satwa yang hampir punah dengan memberikan keleluasaan kebebasan bagi mereka untuk hidup lebih nyaman dan tenang, gajah dan satwa lainnya membutuhkan habitat yang aman dan tidak bersinggung langsung dengan aktivitas manusia, mungkin kita dapat mencari solusi yang lebih baik seperti memberikan lahan yang luas bagi satwa tersebut tanpa dekat dengan jalan raya, serta membangun jalur penyebrangan bagi satwa yang lebih aman.

    Nama : Miranda Putri Mulyono
    Asal : SDN Wiyung 1/453 Surabaya
    Project : “Memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna, bermanfaat dan bernilai ekonomis”

    Balas
  • Mei 27, 2025 pada 17:22
    Permalink

    Tragedi anak gajah sangat menyedihkan.
    Tragedi ini juga menjadi pelajaran penting bagi generasi muda untuk lebih peduli pada konservasi satwa liar.
    Perlindungan satwa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, dunia usaha , komunitas tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.
    Kita harus menyelaraskan dalam menjaga harmoni alam semesta., agar tercipta saling melindungi, menyayangi , menjaga.

    FAKHRIE ZHAFRAN KHAIRY
    SDN Margorejo 1/403 Surabaya
    Proyek: Pengolahan Sampah Organik Dapat Memberikan Nutrisi Pada Tanaman.

    Balas
    • Juni 15, 2025 pada 11:30
      Permalink

      Tragedi anak gajah ini memprihatinkan sekali. dengan ini dapat menjadikan pembelajaran penting untuk lebih peduli satwa liar. 😉🌟 Nama saya Ervina Marsha Makaminang dari Smpn 11 Surabaya Proyek budidaya kangkung.
      Program yang sangat menginspirasi Aksi nyata untuk keselamatan bumi! saya sangat terinspirasi dengan program ini, program yang inspiratif dan edukatif bagi masyarakat luas dan keluarga. semoga dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif. (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)
      salam bumi pasti lestari 🌱☀️

      Balas
  • Mei 27, 2025 pada 19:46
    Permalink

    Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya |
    saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat.

    Balas
  • Mei 28, 2025 pada 23:42
    Permalink

    Gajah bukan hanya hewan terbesar yang hidup di daratan, tetapi juga termasuk yang paling cerdas dan penuh perasaan. Dalam banyak catatan perilaku alam, gajah dikenal memiliki ingatan yang tajam dan kemampuan luar biasa untuk mengenali rute dan lokasi penting, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

    Seekor gajah mampu mengingat jalur air, sumber makanan, bahkan jalur migrasi leluhurnya, dan akan terus melewati rute yang sama dari generasi ke generasi. Hal ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan bentuk kecerdasan spasial dan sosial yang tinggi. Mereka tahu ke mana harus melangkah, kapan harus berpindah, dan bagaimana bertahan hidup di lanskap yang terus berubah.

    Namun di balik tubuhnya yang besar dan kuat, gajah menyimpan hati yang lembut. Ia berduka saat kehilangan anggota keluarganya, menyentuh tulang belulang kawannya yang telah mati dengan belalai penuh kasih. Gajah juga diketahui menangis, berpelukan dengan belalai, dan menunjukkan empati bukan hanya kepada sesamanya, tetapi juga pada manusia yang ia percayai.

    Jadi sebagai manusia yuk kita hormati hak mahkluk lain (seperti gajah dan juga lainnya) untuk melakukan aktivitasnya dengan gembira tanpa membuatnya terancam bahaya, contohnya jika kendaraan kita berpapasan dijalan, berikanlah kesempatan untuk melintas dahulu dengan aman…
    Dan sebagai manusia, sudah selayaknya kita memiliki empati yang lebih tinggi dari GAJAH ❤️

    Salam,
    AISYAH AVICENA RL
    SMPN 21 SURABAYA
    Project :

    DATELA GREEN REVITALIZATION 🌍
    Phytoremediation | Restoration | Eco Innovations
    Adalah proyek dengan Teknologi Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan,
    Datela menghadirkan solusi inovatif untuk membersihkan tanah tercemar, memulihkan ekosistem, dan menciptakan produk ramah lingkungan dengan pendekatan phytoremediation berbasis ketela rambat.

    💡 Apa yang Kami Lakukan?

    ✅ Phytoremediation – Memanfaatkan tanaman ketela rambat untuk menyerap dan menetralisir polutan berbahaya, menjadikan tanah kembali subur.
    ✅ Restoration – Mengembalikan keseimbangan ekosistem melalui pendekatan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif.
    ✅ Eco Innovations – Mengolah hasil fitoremediasi menjadi produk hijau, membuka peluang baru dalam industri ramah lingkungan.

    🌿 Dari Polusi Menjadi Solusi!
    💚 Inovasi Hijau | Pemulihan Berkelanjutan | Masa Depan Lebih Bersih

    Jargon :
    DATELA GREEN REVITALIZATION!!
    TANAH TERJAGA
    SUMBER MATA AIR TERLINDUNGI 💧

    Balas
  • Mei 30, 2025 pada 06:33
    Permalink

    Konservasi satwa liar baik di darat, air, udara tindakan ini melindungi spesies yang terancam punah melestarikan ekosistem dan mencegah eksploitasi berlebihan.
    Semoga pemerintah menangani kejahatan terhadap satwa liar

    Balas
    • Juni 1, 2025 pada 13:32
      Permalink

      Saya Pepi Carolina, dari SMP Negeri 11 Surabaya, peserta Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2025. Proyek saya adalah budidaya jahe di lahan sekolah sebagai upaya mengenalkan tanaman herbal yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan.
      Kisah anak gajah ini menyentuh hati, bahwa pembangunan tanpa empati bisa melukai yang tak bersuara. Semoga proyek kecil seperti jahe ini bisa tumbuh jadi kesadaran, bahwa kita dan alam semestinya saling jaga, bukan saling tergesa.

      Balas
  • Mei 31, 2025 pada 03:30
    Permalink

    Saya turut berduka atas terjadinya menimpa induk gajah. Tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa liar. Maka dari itu kita harus memberikan perlindungan kepada satwa bahkan juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja terapi juga Dunia Usaha, komunitas dan masyarakat bisa mendukung upaya konservasi melalui gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan partisipasi aktif dalam advokasi.

    Jangan lupa intip proyek saya ya teman-teman.
    Saya Muhammad Khabibi Nur Rokhman
    Dari SDN BANJARSUGIHAN V/617 SURABAYA
    Saya adalah Calon Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Tahun 2025
    Proyek Lingkungan Hidup Saya adalah PESAN OJEC APIK(Pemanfaatan Sampah Non Organik Jadi Ecobrick dan Anyaman Plastik)
    Disini saya mengajak semua untuk Peduli Lingkungan dengan mengurangi sampah plastik karena jumlah plastik semakin banyak salah satunya kemasan sachet yang tidak didaur ulang maka saya memanfaatkannya menjadi barang bermanfaat yaitu ecobrick dan anyaman plastik daripada sampah tersebut terbuang begitu saja.
    Yuk ikutin aksi saya terus ya teman-teman
    Salam Bumi Pasti Lestari
    Salam Sadar Iklim
    Salam Zerowaste
    Salam Basuma Jaya jaya jaya
    Pokoe ngeten pun
    Pangput LH 2025 Generasi Produktif, anti rebahan dan peduli lingkungan

    Balas
  • Mei 31, 2025 pada 12:31
    Permalink

    Sangat menyedihkan 😢 Seekor anak gajah jadi korban karena kurangnya perhatian terhadap habitat satwa liar. 🐘💔 Ini jadi pelajaran penting bagi kita semua untuk membangun dengan bijak dan menjaga harmoni dengan alam 🌿🌏 Mari jadi generasi yang peduli dan ikut melindungi makhluk hidup lain di bumi ini 🙌🌱

    Saya Kenzo Anugerah Ramadhan
    dari SMP NEGERI 26 SURABAYA
    🥚 EGGSELENT – Dari Cangkang Telur jadi Solusi, bukan Polusi! ♻️🐾

    Balas
  • Juni 1, 2025 pada 09:39
    Permalink

    Turut berduka atas musibah yang terjadi ke anak gajah nya. Tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap konservasi satwa liar. Maka dari itu kita harus memberikan perlindungan kepada satwa bahkan juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja terapi juga Dunia Usaha, komunitas dan masyarakat bisa mendukung upaya konservasi melalui gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan partisipasi aktif dalam advokasi. serta teruslah berhati-hati atas apa yang di lakukan kepada lingkungan karena bisa saja hal kecil dapat berdampak besar bagi dirimu di kemudian hari.

    Nama : Rudhy Syahputra Alam
    Sekolah : SMPN 11 Surabaya
    Proyek : Budidaya Maggot
    Judul : Pengolahan Sampah Menggunakan Maggot.
    Kota Surabaya

    Balas
  • Juni 1, 2025 pada 13:35
    Permalink

    Saya Pepi Carolina, dari SMP Negeri 11 Surabaya, peserta Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2025 dengan nomor peserta [isi nomor peserta kamu]. Proyek saya adalah budidaya jahe di lahan sekolah sebagai upaya mengenalkan tanaman herbal yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan.
    Kisah anak gajah ini menyentuh hati bahwa pembangunan tanpa empati bisa melukai yang tak bersuara. Semoga proyek kecil seperti jahe ini bisa tumbuh jadi kesadaran, bahwa kita dan alam semestinya saling jaga, bukan saling tergesa.

    Balas
  • Juni 1, 2025 pada 13:36
    Permalink

    Saya Pepi Carolina, dari SMP Negeri 11 Surabaya, peserta Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2025. Proyek saya adalah budidaya jahe di lahan sekolah sebagai upaya mengenalkan tanaman herbal yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan.
    Kisah anak gajah ini menyentuh hati bahwa pembangunan tanpa empati bisa melukai yang tak bersuara. Semoga proyek kecil seperti jahe ini bisa tumbuh jadi kesadaran, bahwa kita dan alam semestinya saling jaga, bukan saling tergesa.

    Balas
  • Juni 1, 2025 pada 13:36
    Permalink

    Saya Pepi Carolina, dari SMP Negeri 11 Surabaya, peserta Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2025. Proyek saya adalah budidaya jahe di lahan sekolah sebagai upaya mengenalkan tanaman herbal yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi kesehatan.
    Kisah anak gajah ini menyentuh hati bahwa pembangunan tanpa empati bisa melukai yang tak bersuara. Semoga proyek kecil seperti jahe ini bisa tumbuh jadi kesadaran, bahwa kita dan alam semestinya saling jaga, bukan saling tergesa.

    Balas
  • Juni 1, 2025 pada 18:37
    Permalink

    sangat menyentuh dan membuka wawasan tentang pentingnya perlindungan habitat satwa liar. Kisah anak gajah yang meninggal akibat terlintas truk menjadi pengingat nyata bahwa pembangunan harus seimbang dengan upaya pelestarian lingkungan. Semoga semakin banyak perhatian dan langkah nyata untuk menjaga kelestarian alam dan satwa di sekitar kita.”

    Nama:Diky Yulia Efendi
    Sekolah:SMP Negeri 11 Surabaya
    Proyek:Filter air

    Balas
  • Juni 2, 2025 pada 20:09
    Permalink

    Kecelakaan tersebut diduga akibat jarak pandang terbatas dan kemunculan tiba-tiba anak gajah dari sisi jalan, sehingga pengemudi tidak sempat menghindar. Yang paling menyentuh adalah reaksi induk gajah yang enggan meninggalkan anaknya yang telah mati.
    Kejadian ini menyoroti konflik antara manusia dan satwa liar yang semakin sering terjadi akibat pembangunan infrastruktur yang mengganggu habitat alami. Tragedi ini bukan hanya tentang kehilangan satu individu gajah, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai manusia, harus lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi satwa liar..

    Nama : Nayla Nafisa Nufi
    Sekolah : SMPN 11 Surabaya
    Proyek : Budidaya Kombucha

    Balas
  • Juni 3, 2025 pada 09:25
    Permalink

    Sedih banget sih lihat anak gajah di terlindas truk dan ibu gaja nya masih bolak balik di sekitaran kematian anak nya.

    Saya turut berdukacita☹️😢
    Semoga tidak terjadi lagi, agar tidak terjadi lagi kita sebagai manusia yang berkendara di jalan jalan harus tetap fokus menyetir jangan sampai ada hewan yang terlindas lagi..Serta teruslah berhati-hati atas apa yang di lakukan kepada lingkungan karena bisa saja hal kecil dapat berdampak besar bagi dirimu di kemudian hari.

    ~~~
    Nama: Aisshiren dwi Wulan sari
    Sekolah: SMPN 53 SURABAYA
    Budidaya: Bayam Maestro

    Balas
  • Juni 12, 2025 pada 20:28
    Permalink

    saya turut berduka cita
    semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini,jangan sampai ada hewan yang terlindas lagi

    Nama : Leyna Mayyasha Qorri Ain
    Asal Sekolah : SDN Pacarkeling V Surabaya
    Nomer Peserta : 468
    Proyek : aloe sobat sehat, solusi hebat untuk keluarga sehat
    Melalui budi daya Aloe Vera, saya berharap setiap halaman rumah warga mempunyai 1 tanaman Aloe vera yang sangat banyak sekali manfaatnya.

    Balas
    • Juni 13, 2025 pada 11:54
      Permalink

      Nama : lintang Tabia Ramadhan
      Sekolah : SMPN 11 Surabaya
      No.peserta : 800
      Dengan proyek : ecoenzym
      Melihat cerita di atas saya merasa sangat sedih karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hewan hewan yang terancam punah seharusnya kita bisa membuat terowongan biar gajah bisa berjalan di atas dan mobil berjalan dibawa. Dan sepertinya ibu gajah sangatlah sedih kita tahu bahwa gajah mengandung anaknya hampir 2 tahun, mungkin waktu itu adalah momen terbahagia dan termenyakitkan bagi ibu gajah dan anknya karena seharusnya itu adalah langkah pertama kali anak gajah bisa berjalan di dunia tapi kenapa dia harus tiada😭😥💔. Pasti sakit sekali perasaan ibu gajah jadi ayo teman-teman tingkat kan kesadaran kalian bahwa hewan hewan juga harus kita jaga dan kita juga harus bisa membuat mereka nyaman kepada kita💞 semoga ibu gajah itu telah ikhlas ya ku doakan agar anak gajah itu dapat bermain ke tempat yang indah 🐘🐘🐘💞💕.

      Saya lintang Tabia Ramadhan adalah peserta Putri lingkungan hidup tahun 2025, dengan proyek inovasi ecoenzym seperti mengolah sampah organik menjadi ecoenzym dan merubahnya menjadi barang yang bernilai ekonomis dan berharga ✨💸. Dan ecoenzym juga bisa menjadi pupuk cair organik🌱🌳, sabun🧼, dan pengusir hama 🧹.

      🌳🌱☘️Salam bumi pasti lestari 🌏💚💞

      Balas
  • Juni 12, 2025 pada 20:29
    Permalink

    Sedih sekali melihat anak gajah yang terlindas dan melihat ibu nya yang sedih menemani anaknya sampai bisa di evakuasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi.

    Nama : Leyna Mayyasha Qorri Ain
    Asal Sekolah : SDN Pacarkeling V Surabaya
    Nomer Peserta : 468
    Proyek : aloe sobat sehat, solusi hebat untuk keluarga sehat
    Melalui budi daya Aloe Vera, saya berharap setiap halaman rumah warga mempunyai 1 tanaman Aloe vera yang sangat banyak sekali manfaatnya.

    Balas
  • Juni 13, 2025 pada 12:13
    Permalink

    menyedihkan melihat tragedi anak gajah ini. Ini menjadi pengingat pentingnya kita menjaga habitat satwa liar dan menerapkan solusi infrastruktur ramah lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang. Semoga pemerintah dan semua pihak semakin serius dalam melindungi satwa dan alam kita

    Nama: Keisya Azellia Putri
    Asal Sekolah: SMPN 38 Surabaya
    Nama Proyek: Budidaya Sambung Nyawa
    Nomor Peserta: 1142

    Balas
  • Juni 13, 2025 pada 14:03
    Permalink

    Saya turut berdukacita atas kematian anak gajah tersebut. Dari insiden ini kita sebagai generasi muda wajib untuk melindungi satwa yang hampir punah dengan memberikan kebebasan bagi mereka untuk hidup lebih nyaman dan tenang di alam liar.

    Saya Hafsa Faizal Tamir Raffa, sering dipanggil Hafsa, saya bersekolah di SMPN 38 Surabaya. Dengan nomor peserta 603.
    ‎Judul proyek saya adalah KERTANI (Kertas Tanam Inovatif).

    ‎Tujuan proyek saya adalah untuk mendaur ulang kertas atau buku bekas menjadi kertas baru, lalu kertas baru itu dijadikan kertas tanam. Ini bertujuan untuk mengurangi sampah kertas yang menumpuk dirumah kita ataupun rumah tetangga.

    Balas
  • Juni 14, 2025 pada 11:00
    Permalink

    Saya ikut sedih semoga kejadian ini tidak terulang lagi
    Kevin emilio al irzan_sdn ngagelrejo3_261_kelompok pemanfaatan pandan

    Balas
  • Juni 14, 2025 pada 18:21
    Permalink

    Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣Surabaya |
    saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat.

    Balas
  • Juni 15, 2025 pada 12:47
    Permalink

    Halo Hai, Nama saya Anita Nur Fadilah
    Dari SMPN11 SURABAYA

    🌿 “Sungguh menyayat hati melihat video sang induk setia menemani anaknya yang tertabrak truk di Jalan Raya Timur–Barat, Gerik‑Jeli. Insiden ini bukan hanya tragedi kesedihan, tapi juga panggilan keras untuk memperbaiki infrastruktur—seperti memasang lampu, pagar, atau jembatan penyeberangan satwa di jalur migrasi gajah. Habitat alami mereka sudah banyak terganggu, dan angka tabrakan di 2025 saja telah mencapai minimal tiga kejadian. Semoga kejadian pilu ini menjadi momentum bagi pemerintah dan pengelola jalan untuk segera bertindak. Lindungi satwa kita supaya jalannya bukan menjadi pemakaman mereka.” 🛡️🐘

    Balas
  • Juni 15, 2025 pada 23:51
    Permalink

    Nama: Jihan Zahiroh
    Sekolah: SMP NEGERI 11 SURABAYA
    No.peserta : 792🍀

    semoga kita semua dapat belajar dari kejadian ini untuk lebih peduli terhadap keselamatan satwa liar✊🐘.
    semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap keselamatan satwa liar dan lingkungan hidup❤️✨🌳. kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan satwa liar!!😍💪

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *