Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2025 Digelar
Tunas Hijau kembali menyelenggarakan Program Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional 2025memperebutkan tropi+piagam Menteri Sosial Republik Indonesia. Pendaftaran dibuka 15 April sampai 31 Mei 2025. Realisasi aksi pembiasaan dilakukan hingga 31 Agustus 2025.
Pendaftaran gratis melalui https://bit.ly/pendaftaran-ksitb-nasional-2025
Lomba ini terbuka bagi siswa, guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan dengan melibatkan aktif keluarganya untuk merealisasikan dan membiasakan 21 poin Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2025 tersebut. Realisasi aksi pembiasaan terkait dengan pengolahan sampah, penghijauan, hemat energi, transportasi ramah lingkungan dan tanggap bencana. Juga aksi berkelanjutan terkait dengan pengembangan upaya pengolahan sampah hingga menjadi produk wirausaha ekonomi sirkular.
Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional 2025 menghadirkan dua kategori peserta, yaitu SD/MI dan SMP/MTs.
Poin-poin aksi Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional 2025 adalah sebagai berikut:
1. Pengurangan sampah kemasan produk, di antaranya dengan membeli produk dalam kemasan besar daripada saset/kecil, atau menghindari konsumsi produk dengan kemasan sekali pakai;
2. Pengurangan sampah plastik tas belanja sekali pakai, di antaranya dengan selalu menghindari kresek saat belanja dan membawa tas belanja non plastik yang bisa digunakan berulang kali;
3. Pemilahan sampah non organik berdasarkan jenisnya ditindaklanjuti dengan pengolahan secara tuntas di rumah. Pengolahan secara tuntas berarti bisa dengan menjualnya atau menyumbangkannya kepada pemulung, pengepul atau bank sampah terdekat. Di antara jenis sampah non organik adalah sampah kaleng, plastik dan kertas;
4. Pengomposan sampah organik. Bisa dilakukan dengan menggunakan keranjang takakura, tong komposter aerob, lubang resapan biopori, komposter bag atau jenis komposter yang lainnya;
5. Mengumpulkan jelantah/minyak goreng bekas di rumah kemudian disetor ke pengepul atau bank sampah. Bukan untuk dijernihkan menjadi minyak goreng baru, namun untuk diolah menjadi produk lain seperti biodiesel;
6. Sosialisasi pengumpulan jelantah kepada keluarga sekitar;
7. Pemanfaatan lahan di rumah dengan pohon pelindung dan/atau sedikitnya tanaman dalam pot;
8. Ajakan zero waste atau meminimalkan produksi sampah kepada keluarga di sekitar;
9. Mengikuti dan/atau memprakarsai aksi bersih-bersih sampah di sekitar tempat tinggal;
10. Aksi pembuatan lubang resapan biopori di rumah/sekitarnya;
11. Aksi hemat energi di rumah;
12. Mengajak keluarga lain di sekitar rumah aksi hemat energi, olah sampah, menanam pohon dan membuat lubang resapan biopori;
13. Mengikuti, dan/atau memprakarsai aksi penanaman pohon di lahan kosong sekitar;
14. Pengumpulan air leri (cucian beras), penampungan air bekas wudhu untuk disiramkan ke tanaman sekitar, dan/atau penampungan air hujan untuk dimanfaatkan lebih lanjut;
15. Penggunaan transportasi publik bersama keluarga untuk bepergian.
16. Aktif mengikuti pembekalan online/webinar kebencanaan/perubahan iklim/SDGs yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau pada tahun 2025 selama program Keluarga Sadar Iklim dan Tanggap Bencana Nasional 2025 berlangsung;
17. Menyiapkan tas siaga bencana dan menempatkannya di tempat yang mudah dijangkau di dalam rumah;
18. Keluarga membuat RENCANA AKSI yang disepakati bila terjadi bencana;
19. Simulasi tanggap bencana dengan melibatkan seluruh anggota keluarga di rumah;
20. Kampanye tanggap bencana kepada keluarga lain di sekitar tempat tinggal.
21. Membuat video penjelasan mengenai segala terkait dengan perubahan iklim. Mulai dari pengertian, penyebab, dampak, cara pencegahan, fakta di sekitar, tanggapan keluarga terhadap upaya yang telah dilakukan di tingkat lokal, nasional dan internasional untuk menghambat laju perubahan iklim.
Semua foto dan video dokumentasi aksi diunggah (posting) melalui instagram dengan menyertakan tagar sebagai berikut:
#keluargasadariklimtanggapbencananasional2025 #keluargasadariklimtanggapbencananasional2025_NamaSiswa (bagi peserta siswa) atau #keluargasadariklimtanggapbencananasional2025_NamaGuru (bagi peserta guru) atau #keluargasadariklimtanggapbencananasional2025_NamaKepalaSekolah (bagi peserta kepala sekolah)
#NamaSekolahNamaKota_NamaSiswa (bagi peserta siswa) atau #NamaSekolahNamaKota_NamaGuru (bagi peserta guru)
#climatefamily2025 #keluargaiklim2025 #mitigasibencana2025 #tunashijauid sekaligus menandai (tag) akun instagram @tunashijauid (*)
Bismillah tahun kedua ikut pangput LH juga sangat membawa dampak positif di dalam keluarga
Nama : Leyna Mayyasha Qorri Ain
Asal : SDN Pacarkeling V Surabaya
Proyek : Aloe sobat sehat, solusi hebat untuk keluarga
✨️Alhamdulillah tahun 2024 aku ikut challenge Keluarga Sadar Iklimbini & sekolahku dapat juara 3 kategori sekolah terbaik.
🌱Fathan Alby A – SDN Banyu Urip 3 Surabaya – No.5 – Saat ini proyek yg sy kembangkan yaitu pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi anti nyamuk, tentunya ramah lingkungan, bernilai ekonomis, & dpt mengurangi limbah rumah tangga.
✨WOWW✨ KEREN SEKAL‼️
Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya | No.147
saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat.