M. Masykur HS, Kepala SMPN 11 Surabaya

Program wirausaha lingkungan hidup sekolah-sekolah Ecopreneur 2017 adalah program bagus. Mengajak siswa belajar berwirausaha. Berwirausaha yang berbasis lingkungan. Potensi sekolah bisa dimanfaatkan dengan baik dan bijak. Belajar untuk berwirausaha, bisa mempunyai skill dalam menjalankan suatu usaha. Usaha yang sudah diprogramkan bersama dijalankan dengan baik.

Tunas Hijau penggagas kegiatan Ecopreneur 2017 bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT PLN (Persero) Tbk dan Hotel Mercure Grand Mirama, memberikan pembekalan sebelum program ini dilaksanakan dengan sekolah terpilih.

“Tunas Hijau memberikan pembekalan melalui workshop Ecopreneur yang kebetulan dilaksanakan di SMPN 11 Surabaya (8/3) untuk SMP. Mekanisme membentuk suatu perusahaan siswa disampaikan saat itu. Mereka diajak untuk membuat program yang akan dijalankan,” kata M. Masykur HS, kepala SMPN 11 Surabaya.

“Selanjutnya mereka harus membentuk perusahaan siswa yang minimal terdiri dari komisaris, president direktur, direktur produksi, direktur marketing, direktur finansial serta jurnalistik. Masing-masing harus menjalankan tugasnya sendiri-sendiri,” ujar Masykur yang juga mantan kepala Sekolah Republik Indonesia di Arab Saudi ini. Dengan begitu, menurutnya, belajar berwirausaha secara konsekuen. Mereka harus tanggung jawab dengan jabatanya masing-masing.

Pembinaan yang dilakukan menjadikan masing-masing perusahaan siswa semakin mantap dalam menjalankan usahanya. “Setiap minggunya dengan challenge membuat sekolah peserta makin tertantang. Mereka termotivasi dan memberikan suntikan semangat bagi perusahaan siswa. Perusahaan siswa harus melaporkan realisasi challenge di akhir minggunya,” tutur Masykur yang juga pelaksana tugas kepala SMPN 27 Surabaya ini.

Kemampuan akademik maupun kemampuan non akademik menjadi bagian dari output pendidikan. “Membekali peserta didik dengan ketrampilan menjadi hal yang sangat penting. Ketrampilan hidup seperti berwirausaha sangatlah penting. Jadi Ecopreneur 2017 sangat pas dengan harapan yang akan dicapai oleh peserta didik,” ungkap Masykur.

Disampaikan oleh Masykur, bahwa melalui Ecopreneur 2017 peserta didik akan mempunyai bekal ketrampilan. “Salah satunya ketrampilan berwirausaha. Sekolah sebagai pusat pembelajaran, dari sekolah apa yang diperoleh bisa dilanjutkan di lingkungan masyarakat,” tutur Masykur.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kewirausahaan sangat penting. “Tidak sedikit orang sukses dalam kehidupanya melalui bidang wirausaha. Dengan adanya pembelajaran kewirausahaan sejak dini, mereka bisa melanjutkan pada jenjang berikutnya. Bahkan kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib di setiap perguruan tinggi,” tutur Masykur.

“Jadi menurut kami bahwa pembelajaran kewirausahaan bisa dikenalkan sejak dini. Banyak manfaat yang bisa di peroleh melalui kegiatan Ecopreneur. Belajar berkomunikasi dengan santun, belajar kejujuran, belajar keuletan, tekun dan pantang menyerah supaya usahanya berhasil dengan baik,” jelas Masykur.

Maskur berharap semoga ke depan Ecopreneur semakin bagus, semakin mengedukasi, mendapat dukungan dari semua pihak. “Ecopreneur harus selalu melakukan evaluasi terhadap programnya agar semakin mantap. Ecopreneur terbukti membantu  keuangan sekolah. Finasial dari kegiatan Ecopreneur dapat dimanfaatkan untuk menopang kegiatan lingkungan di SMPN 11 Surabaya,” harap Masykur. Sukses buat Tunas Hijau pihak penggagas dan penyelenggara Ecopreneur 2017. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *