Melalui KTS Di Kebun Raya Purwodadi, SMP Kartika IV-11 Ajak Siswa Hemat Kertas Dengan Buat Poster Dari Kertas Daur Ulang

PASURUAN – Ajakan untuk menghemat kertas melalui pembuatan kertas daur ulang menjadi fokus pembelajaran lingkungan yang disampaikan oleh Tunas Hijau dalam Kegiatan Tengah Semester (KTS) yang digelar SMP Kartika IV-11 di Kebun Raya Purwodadi, Kamis (10/10). Menurut penuturan Ita Rahman, guru pembina lingkungan menuturkan bahwa pembelajaran keluar kelas ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kepedulian siswa terhadap permasalahan lingkungan yang ada di sekolah.

Masing-masing siswa diajak untuk membuat kertas daur ulang yang kemudian digunakan untuk membuat poster atau slogan lingkungan
Masing-masing siswa diajak untuk membuat kertas daur ulang yang kemudian digunakan untuk membuat poster atau slogan lingkungan

“Masalahnya setiap hari, pemakaian kertas yang dilakukan siswa tidak pernah berhenti, satu hari setiap siswa bisa menghasilkan 10 lembar kertas,” terang Ita Rahman. Dalam pembelajaran ini, sedikitnya 195 orang siswa secara bergelombang diajak untuk melakukan penghematan kertas melalui kegiatan pembuatan kertas daur ulang.

“Silahkan  kalian yang ingin mencoba membuat kertas daur ulang sebanyak mungkin, karena dengan mendaur ulang kertas ini, berarti sama dengan menyelamatkan pohon agar tidak ditebang,” ajak Anggriyan, aktivis Tunas Hijau. Tidak hanya sekedar membuat kertas daur ulang saja, mereka juga diajak untuk memanfaatkan kertas daur ulang tersebut untuk dibuat poster dan slogan lingkungan.

Uji kreativitas, siswa diajak untuk membuat poster atau slogan lingkungan yang memanfaatkan kertas daur ulang sebagai medianya
Uji kreativitas, siswa diajak untuk membuat poster atau slogan lingkungan yang memanfaatkan kertas daur ulang sebagai medianya

“Masing-masing orang membuat poster atau slogan lingkungan menggunakan media kertas daur ulang, hasil karya terbaik akan di pigora kemudian ditempelkan di dalam kelas-kelas,” ujar Ita Rahman, wali kelas 8B. Berbagai respon dari siswa pun diungkapkan saat akan membuat poster dan slogan menggunakan kertas daur ulang yang sebelumnya dibuat.

Salah satunya Chelsea Nikita, siswa kelas 8 ini mengaku senang bisa membuat hasil karya dari kertas daur ulang buatannya sendiri. “Rasanya senang sekali kak bisa menyalurkan bakat menggambar melalui kegiatan lingkungan, jadi saya bisa menyalurkan hobi tetapi juga tetap peduli lingkungan. Saya juga akan mengajak banyak siswa untuk membuat kertas daur ulang sebagai upaya menghemat kertas,” terang Chelsea Nikita, siswa kelas 8B.

Salah satu siswa sedang serius mengamati keanekaragaman hayati yang ada di atas pohon
Salah satu siswa sedang serius mengamati keanekaragaman hayati yang ada di atas pohon

Sementara itu, Tidak hanya penghematan kertas saja, Tunas Hijau mengajak mereka untuk melakukan pengamatan keanekaragaman hayati yang ada di kebun raya Purwodadi dan pengamatan kondisi air sungai yang ada di Kebun Raya ini. “Ayo kita amati keanekaragaman hayati yang ada di Kebun Raya Purwodadi diantaranya keanekaragaman hayati di sungai dan di darat. Kalau di darat kita menggunakan teropong atau binocullar untuk melihat ragam hewan yang ada di atas pohon,” ajak Anggriyan, aktivis Tunas Hijau.

Dengan menggunakan Binocullar, mereka secara bergantian serius mengamati ragam hewan yang ada di atas pohon. “Kak, diatas pohon sana saya melihat banyak burung yang hinggap diatas pohon sambil mencari biji-bijian untuk dimakan kak,” ucap Vinka Dwi Agustina, siswa kelas 8C. Tidak hanya mengamati keanekaragaman hayati kebun raya Purwodadi saja, mereka juga diajak untuk mengamati kondisi air sungai yang ada di kebun raya ini.

Aksi bersih-bersih sungai yang dilakukan siswa SMP Kartika IV-11 karena melihat kondisi sungai di kebun raya Purwodadai yang disumbat sampah
Aksi bersih-bersih sungai yang dilakukan siswa SMP Kartika IV-11 karena melihat kondisi sungai di kebun raya Purwodadai yang disumbat sampah

Menurut Muhammad Saifuddin, siswa kelas 8, bahwa kondisi air sungai masih saja ditemui banyak sampah yang menyumbat aliran air sungai. “Sebagian besar sampah yang menyumbat di sungai ini dibawa oleh pengunjung kebun raya, sehingga membuat aliran air sungai ini terhambat,” ucap Saifuddin.

Melihat permasalahan lingkungan ini, mereka berinisiatif untuk membersihkan sungai dari sampah yang menyumbat. “Ayo kita bersihkan sampah yang menyumbat aliran sungai ini, agar tidak semakin banyak sampah yang menyumbat dan berakibat banjir nantinya,” ajak Saifuddin, siswa kelas 8D ini. (ryan)