Ni Ketut Rohani, Kepala SMP Terbaik Ecopreneur 2018

Kepala SMPN 35 Surabaya ini dikenal senang dengan program lingkungan hidup di setiap sekolah tempat dia ditugaskan. Ni Ketut Rohani, namanya. Dia biasa dipanggil Bu Ketut oleh siswa dan guru sekolahnya. Pada program wirausaha lingkungan hidup Ecopreneur 2018 lalu, dia mendapatkan penghargaan dari Walikota Surabaya sebagai Kepala SMP Terbaik Ecopreneur 2018.

“Saya berharap bisa mewujudkan SMPN 35 Surabaya menjadi sekolah yang menghargai kebhinekaan dan mengembangkan kewirausahaan lingkungan ecopreneur dalam kesehariannya,” kata Ni Ketut Rohani, wanita yang lahir di Singaraja, Bali ini.

Sekolah yang berbhineka dengan jiwa ecopreneur, menurutnya, adalah sekolah yang menghargai perbedaan agama, suku dan ras, serta dengan menampilkan jiwa wirausaha lingkungan. “Contohnya, jika kedatangan tamu dari Bali, kita sambut dengan adat Bali. Kita suguhkan makanan khas Bali hasil olahan ecopreneur, seperti plecing bali dari kangkung menanam sendiri,” kata mantan guru SMPN 1 Lamongan ini.

Ni Ketut Rohani saat menerima penghargaan Kepala SMP Terbaik Ecopreneur 2018 dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini

Wanita kelahiran 5 Maret 1963 ini sangat tergolong berhasil membawa sekolah yang dipimpinnya menjadi Sekolah Adiwiyata. Pada 2007, Ni Ketut diangkat menjadi kepala SMPN 38 Surabaya. Di SMPN 38 Surabaya, ia dikenalkan program adiwiyata. Banyak persiapan dia lakukan beserta warga SMPN 38 Surabaya. Akhirnya SMPN 38 Surabaya menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Surabaya.

Pada tahun 2013, dia dipindah tugas menjadi kepala SMPN 9 Surabaya. Dia memulai dari nol untuk membangun SMPN 9 Surabaya menjadi Sekolah Adiwiyata. “Saya mulai dari nol lagi membangun SMPN 9 hingga menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional,” ujarnya. Penghobi olah raga bola voli ini bahkan dikenal sangat bersemangat mengajak semua warga SMPN 9 saat itu.

Pada tahun 2017 sampai sekarang, Ni Ketut menjadi kepala SMPN 35 Surabaya. Dengan kepiawaiannya, program lingkungan hidup di SMPN 35 Surabaya terus menggeliat setiap harinya. Semua kelompok kerja juga aktif bergiat dengan guru pendamping yang juga aktif mengawal siswa kader lingkungan hidup.

Terbukti, satu tahun berselang sejak kali pertama ditugaskan sebagai kepala SMPN 35 Surabaya, Ni Ketut berhasil membawa sekolah yang berlokasi di Jalan Rungkut Asri 22 Surabaya sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri. Pada akhir Desember 2018, penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri itu diserahterimakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta.

Banyak pencapaian lingkungan hidup yang berhasil ditorehkan Ketut di SMPN 35 Surabaya ini. Diantaranya penghargaan dari Walikota Surabaya sebagai Sekolah Zero Waste 2018. Kantin SMPN 35 Surabaya bahkan tidak hanya zero waste atau tanpa sampah kemasan makanan/minuman sekali pakai. Kantin SMPN 35 juga bebas 7P pada makanan/minuman yang dijual.

Bagi Ketut, mewujudkan Sekolah Zero Waste di SMPN 35 tidak cukup hanya dengan membuat kebijakan. “Kami menggunakan bungkus daun pada makanan yang dijual. Kami menyediakan gelas kaca atau gelas berulang kali pakai. Kami mengajak siswa membawa tumbler dan tepak makan. Juga ada sidak tas setiap hari untuk mengecek bawaan siswa dari luar atau dari rumah,” tutur Ni Ketut Rohani.

Penulis: Wahyu Juli Astono

Penyunting: Mochamad Zamroni

2 thoughts on “Ni Ketut Rohani, Kepala SMP Terbaik Ecopreneur 2018

  • Juni 3, 2019 pada 11:46
    Permalink

    Selamat Ibu Ketut. Kiprah Ibu Ketut dibidang lingkungan hidup sangat hebat. Sebagai pimpinan sekolah yang mampu menggerakkan warga sekolah hingga sekolah yang dipimpinnya meraih prestasi yang luar biasa.

    Semoga kiprah Ibu Ketut bisa menginspirasi Bapak dan Ibu. Kepala sekolah yang lain.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *