Olahan Lerak SMPK St Stanislaus I Memukau SMK Seri Bestari Malaysia
SURABAYA – Demo produk ramah lingkungan ala SMPK Stanislaus 1 Surabaya menyambut datangnya rombongan 19 orang pelajar dan guru SMK Seri Bestari Malaysia, Selasa (4/6) pagi. Dalam kunjungannya di sekolah jawara Surabaya Eco School 2011 bersama Tunas Hijau ini, rombongan belajar mengenai program lingkungan yang sudah dilakukan oleh SMPK St. Stanislaus 1 Surabaya.

Berbagai olahan dari bahan-bahan alami menjadi senjata ampuh untuk diperkenalkan kepada rombongan Malaysia ini. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Lili Andajani, guru pembina lingkungan hidup SMPK St Stanislaus I, bahwa kegiatan yang dilakukan bersama adalah membuat pewarna alami dari bahan-bahan alami, pembuatan klepon, pembuatan ronde secang, pembuatan sabun klerak dan lotion klerak.
“Kami ingin menunjukkan kepada rombongan pelajar dan guru Malaysia program unggulan dari sekolah ini,” ucap Lili Andajani. Demo ini ternyata menarik antusias pelajar SMK Seri Bestari untuk mencoba membuat satu demi satu produk unggulan yang diperkenalkan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sevvandran, pelajar berusia 16 tahun, yang nampak sangat antusias sekali mencoba membuat sabun klerak.
Menurutnya, dirinya merasa bahwa sabun alami baru ditemuinya di Surabaya. “Saya sangat tertarik dengan pembuatan sabun ini, alami dan tidak berbahaya. Terlebih tidak menimbulkan pencemaran air,” ucap Sevvandran. Tidak hanya sekedar mencoba saja, mereka juga berkesempatan untuk mencoba menggunakannya.

Berbeda dengan pengalaman yang didapatkan oleh Arif Muzafar, pelajar 16 tahun, yang merasakan serunya membuat pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai telur puyuh. Berbagai macam bahan alami yang didapatkan dari alam digunakan oleh kader lingkungan SMPK St. Stanislaus I. Diantaranya pandan betawi, kayu secang, daun jati, bawang putih dan kunyit.
Kapten Eco School Malaysia ini lantas tampak bersemangat mencoba membuat pewarna alami dengan dicampur telur puyuh. “Saya baru tahu kalau bahan alami misalnya kunyit dan pandan bisa dipakai untuk pewarna alami. Saya nak mau coba ini di sekolah lepas balik Malaysia,” ucap Arif Muzafar.
Hal yang sama pun dilakukan pelajar Malaysia di masing-masing olahan seperti membuat klepon, membuat ronde secang dan lotion klerak. Uniknya, dalam demo produk ramah lingkungan yang digelar kader lingkungan sekolah jawara Surabaya Eco School 2011 ini, rombongan Malaysia tertarik kepada berbagai macam bahan alami yang diperkenalkan mereka.

Diantaranya kayu secang, gula merah dan buah klerak. Menurut Tommy Lee, siswa kelas 8 SMPK St Stanislaus I, mereka tertarik dengan buah klerak. Saking tertariknya mereka ingin melihat pohon klerak yang sudah besar. “Mereka benar-benar kagum dengan sekolah kami, karena sekolah kami mempunyai pohon klerak ini, selain itu mereka pun juga membeli produk unggulan kami lotion anti nyamuk dari klerak dan sabun klerak,” tutur Tommy Lee.
Dalam kunjungan ini, SMK Sri Bestari juga mengajak SMPK St. Stanislaus I untuk bekerjasama dalam bidang lingkungan. 19 orang pelajar dan guru ini belajar program lingkungan kepada kader lingkungan sekolah yang berlokasi di jalan Residen Sudirman ini untuk diterapkan di sekolah. Satu hal lagi yang membuat rombongan Malaysia ini kagum adalah adanya panel surya yang terletak diatap genteng sekolah.
Menurut Lili Andajani, panel surya itu ada diatas karena sekolah kami bisa mencapai penghargaan level emas pada gerakan penghematan energi listrik secara terukur yang diselenggarakan Tunas Hijau atau sering disebut Energy Challenge. “Panel Surya ini sangat membantu kami untuk terus mengurangi penggunaan energi listrik kami setiap bulannya,” ucap Lili Andajani, guru pembina lingkugan ini. (ryan)