“Polusi Udara: Ancaman Bumi yang Terabaikan” Webinar Nasional Seri#239, Sabtu (26/4/2025) Pagi
Polusi udara telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan di Bumi, namun masih sering terabaikan dalam kesadaran masyarakat. Setiap harinya, kita menghirup udara yang tak kasat mata namun mengandung partikel-partikel berbahaya seperti PM2.5, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan ozon troposferik.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya akibat penyakit jantung, paru-paru, stroke, dan kanker. Anak-anak, lansia, serta individu dengan kondisi kesehatan tertentu menjadi kelompok yang paling rentan.
Pemerintah Indonesia menyadari urgensi permasalahan ini dan telah menerapkan sejumlah kebijakan pengendalian polusi udara. Di antaranya adalah pengetatan ambang batas emisi kendaraan bermotor, program uji emisi, perluasan ruang terbuka hijau, serta penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri. Di kota-kota besar seperti Jakarta, upaya pemantauan kualitas udara kini dilakukan secara real-time untuk memberikan informasi kepada publik dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang cepat dan tepat.
Namun, upaya pemerintah tidak akan cukup jika tidak didukung oleh partisipasi aktif masyarakat. Kesadaran individu untuk mengurangi aktivitas yang memperparah polusi udara sangat penting. Misalnya, dengan beralih ke transportasi umum, berjalan kaki, atau menggunakan sepeda. Masyarakat juga bisa mulai menerapkan gaya hidup rendah emisi, seperti mengurangi pembakaran sampah, menggunakan energi terbarukan, dan merawat kendaraan pribadi secara berkala agar emisinya tidak mencemari udara.
Transportasi menjadi salah satu kontributor terbesar polusi udara di kota-kota besar. Asap knalpot kendaraan bermotor menyumbang signifikan terhadap pencemaran udara, terutama pada jam-jam sibuk. Maka dari itu, pengembangan transportasi publik yang terintegrasi, nyaman, dan terjangkau merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Penerapan jalur sepeda, kebijakan car-free day, serta insentif bagi kendaraan listrik juga dapat menjadi solusi jangka panjang.

Selain kebijakan dan teknologi, perubahan pola pikir menjadi kunci utama dalam pengendalian polusi udara. Edukasi dan kampanye publik harus terus digencarkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan. Sekolah-sekolah, komunitas, dan media sosial bisa menjadi wadah untuk menyebarkan informasi dan mengajak lebih banyak orang terlibat dalam aksi nyata.
Menghadapi polusi udara bukan hanya soal melindungi lingkungan, tapi juga menjaga masa depan generasi mendatang. Setiap napas yang kita hirup seharusnya bebas dari racun. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan seluruh lapisan masyarakat. Dengan aksi bersama yang konsisten dan berkelanjutan, polusi udara bukan lagi ancaman yang terabaikan, melainkan tantangan yang bisa kita atasi bersama.
—
Tunas Hijau kembali menyelenggarakan Webinar Nasional Seri#239 “Polusi Udara: Ancaman Bumi yang Terabaikan” pada Sabtu, 26 April 2025 pukul 08.30 – 11.30 WIB melalui Zoom dan Live YouTube “Tunas Hijau Indonesia”
Narasumber:
1. dr. Then Suyanti, MM (Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI)
2. Edward Nixon Pakpahan, S.T., M.Sc., Ph.D. (Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara; Kementerian Lingkungan Hidup RI)
3. Prof. Ir. Hera Widyastuti, M.T., Ph.D (Guru Besar Manajemen Transportasi ITS)
Moderator:
1. Dimas Abhiyasa Wibowo (Pangeran Lingkungan Hidup 2023; Siswa SDN Rungkut Menanggal I Surabaya)
2. Gayatri Kayla Frinanda (Putri Lingkungan Hidup 2024; Siswi SDN Rungkut Menanggal I Surabaya)
3. Mayfrina Aisyahrani (Putri 2 LH 2023; Siswi SMP Negeri 3 Surabaya)
Pendaftaran gratis melalui : https://bit.ly/polusi-udara-ancaman-bumi-terabaikan.
Setiap peserta terdaftar dan mengisi daftar hadir akan mendapatkan sertifikat.
Narahubung: Nizamudin +62 858-5436-6508. (*)
✨WOWW✨ KEREN SEKAL‼️
Muhammad Raffa Z | SMPN 9️⃣ Surabaya | No.147
saat ini proyek yang sedang saya lakukan adalah merawat dan melestarikan tanaman Telang atau tanaman bunga Telang, yang kemudian di olah menjadi suatu produk yang bermanfaat untuk masyarakat yang fokus untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bunga Telang sendiri ada banyak manfaat